N.A.

Setelah buka sekian lama, akhirnya saya bisa nyobain kafe yang satu ini. Sejujurnya, sebelumnya saya sudah dua kali datang namun antriannya selalu kurang manusiawi waktu itu. Untungnya kali ini tempatnya tidak begitu ramai. Tempatnya menurut saya sangat unik, eksteriornya sangat eye catching dengan desain classic namun dengan sentuhan modern berkat lighting berwarna pop. Interiornya menurut saya juga tidak kalah tematik. Tempatnya juga lumayan nyaman, cocok berbagai okasi. Pelayanannya juga lumayan baik, tapi memang bukan yang impresif banget.

Food and Beverage:
- Kopi Susu Si Om (20K)
Sejujurnya Kopi Susu-nya bukan tipikal kopi susu kesukaan saya. Menurut saya citarasa atau kompisisi susunya terlalu  dominan dan gula arennya kebanyakan, alhasil kopinya jadi kurang terasa dan sedikit kemanisan, jika ditambakan satu shot espresso lagi mungkin citarasa kopinya akan lebih OK.

Richeese kembali melakukan ekspansi bisnisnya dengan menghadirkan Rich Burger yang tersedia pada outlet-outlet Richeese tertentu. Saya memesan dengan menggunakan jasa pesan antar karena kebetulan sedang ada promo diskon 50% untuk menu burger à la carte-nya. Food delivery dari Richeese tidak pernah mengecewakan sih. Kemasannya selalu rapi dan durasi pengemasannya selalu cepat

Food and Beverage:
- Atomic Beef Rich Burger (45K,22.5K after discount)
Sejujurnya impresi saya tidak begitu bagus terhadap menu ini apalagi setelah melihat ukuran burger-nya yang kecil banget--benar-benar sekecil itu, apalagi untuk harga normal sebelum diskonnya, agak terasa kurang sepadan aja gitu. Menu ini adalah menu burger richeese yang paling pedas, jadi kayak burger biasa namun dengan saus pedas dan saus keju khas Richeese. Jujur saya suka banget kombinasi dua saus ini. Bun-nya surprisingly empuk banget. Sayangnya beef patty-nya terlalu tipis, kurang cocok sih untuk harganya. Sebenarnya burger-nya lumayan enak. Namun untuk harga segitu dapatnya burger doang, saya sepertinya akan lebih memilih burger-burger lain.

Sejujurnya saya tidak menyangka kalau di daerah Cisitu yang notabene-nya adalah daerah kos-kosan ada kafe yang seunik ini. Posisinya memang sudah agak di atas—bahkan sudah ke arah Pasaga. Yang menurut saya cukup unik dari kafe ini adalah view lembahnya yang lumayan fascinating. Biasanya saya menikmati view seperti ini dari sisi yang berseberangan dari Ceritera. Namun karena menghadap langsung ke Barat, tempatnya agak sedikit silau di saat sore hari. Tempatnya sebenarnya cukup nyaman, hanya saja beberapa bangku tamannya sudah cukup rapuh dan unstable. Selain itu, tempatnya hanya buka sampai pukul 5 sore saja untuk dine-in, meskipun untungnya ngak strictly diusir juga si kalau udah jam 5. 

Food and Beverage:
- Iced Coffee Booster (25K)
Saya sempat mengira kalau minuman ini hanyalah es kopi susu biasa, ternyata perkiraan saya salah. Es kopi susunya lebih bold dibandingkan es kopi susu kebanyakan, sepertinya digunakan shot espresso yang lebih banyak, namun tetap diimbangi dengan creaminess serta rasa manis yang balance.

Restoran milik Youtuber ini posisinya berada di Braga Citywalk. Posisinya tepat di sebelahnya Chatime. Tempatnya tergolong standar banget, bangku-bangkunya lebih mirip bangku kantik yang sedikit di level-up. Tempatnya juga agak sedikit panas menurut saya secara tempatnya tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan dalam bentuk apapun. Tapi untuk sekadar quick dine-in, tempatnya masih relatif nyaman. Pelayanannya menurut saya tergolong biasa aja sih, food serving-nya tergolong cepat, namun aspek hospitality waiters-nya menurut saya masi sangat perlu ditingkatkan

Food and Beverage:
- Se'i Sapi Sambal Tempong (29K)
Yang menurut saya cukup unik dari se'i-nya adalah paduan sambalnya yang cukup jarang ditemukan di tempat lain, seperti halnya sambal tempong khas Banyuwangi (CMIIWW) yang saya coba ini. Pilihan sambalnya yang lain juga cukup unik, seperti saos mentai, padang rendang, korean yang selama ini agak jarang dipadu-padankan dengan daging asap khas Kupang ini.  Harga yang dipatok menurut saya juga relatif sangat affordable, apalagi jika dibandingkan dengan pesaing yang terdahulu, sudah termasuk lemon tea lagi. Kulaitas makanannya menurut saya juga lumayan OK. Daging sapinya lumayan empuk dan juicy, daging juga lumayan aromatik, menyatu dengan sambal tempongnya yang pedas-asam menyegarkan. Porsinya juga lumayan banyak. Sayangnya se'i-nya tidak disajikan bersama kuah kaldu seperti di tempat lain.

Kafe ini merupakan salah satu tenant dari communal space yang ada di Jalan Ranggamalela No.8 (maaf saya lupa nama communal space-nya). Kafe ini berada di lantai dasar menyatu dengan sebuah toko organik gitu. Yang membuat kafe ini unik adalah minuman yang dijual adalah aneka jamu dan modifikasinya. Kafe ini juga berhasil me-level-up sensasi menikmati jamu, kini menikmati jamu bisa dalam kondisi yang nyaman. Pelayanannya dari kafe ini menurut saya juga lumayan OK. Hanya saja, product knowledge dari waiters-nya menurut saya harus lebih ditingkatkan lagi.

Food and Beverage:
- Mahidana Signature (33K)
Menu ini basically adalah modifikasi dari jamu tradisional dengan penambahan butterfly pea tea--atau disebut juga teh bunga telang. Sejujurnya citarasa minumannya lebih mirip mocktail yang menyegarkan ketimbangkan rasa jamu kebanyakan. Sejujurnya saya bukanlah tipikal orang yang benar-benar bisa menikmati jamu, namun pengecualian untuk menu ini, saya benar-benar menikmatinya. Sayangnya, harga jamu modifikasinya tidak bisa dibilang murah. Kalau sedikit lebih murah mungkin akan lebih OK