@stelmaris

bukan kunjungan perdana but still amazed dgn interior designnya. minimalis didominasi warna putih dan properti kayu, bahkan dlm cafe pun ada area yg masih menerima cahaya matahari langsung dan ada pohon hidup.
utk varian menu cukup beragam namun harganya menurut saya relatif lebih mahal dibanding coffee shop lain umumnya krn yg tertera pd menu belum termasuk pajak dan service charge, yg padahal sistemnya disini adalah service charge. orderanmu harus ambil sendiri di coffee bar saat dipanggil dan letakkan kembali bekasnya pd spot yg sudah disediakan utk piring gelas kotor. infused water disediakan free dan bebas diambil oleh setiap pengunjung kapanpun.
utk rasa, kopinya tergolong light dr segi body dan acid, masih sedikit bitter but enjoyable. disajikan dgn latteart winged heart yg sederhana nan rapi, lumayan.
utk pendampingnya, saya pesan Go Pis Man yg sebenarnya adalah pisang kepok goreng tepung yg memang sudah manis dan empuk dagingnya, didampingi dgn parutan keju dan saus coklat. sederhana, rasa klasik but oke seperti platingnya.

baru kali ini nemu menu sate tanpa bumbu kacang dan kecap, daging ayam yg hanya dibumbui garam dibakar arang dan disajikan dgn cabai merah dan taburan garam lagi. rasanya jelas dominan pedas dan asin, potongan dagingnya memang cenderung kecil tp terasa juicy nya dan empuk.
Iced Lychee Teanya kemanisan banget tp berasa sih lecinya dan dikasih 2 buah didalamnya, nyegerin dikala cuaca panas tp kemanisan parah!!
memang tempatnya kecil, cenderung pengap but rasa makanannya memuaskan dan affordable parah!!

bukan penggila martabak sih dan pembanding juga ga banyak but martabak keju susu disini terbaik yg pernah saya coba. memang taburan kejunya ga melimpah ruah banget but pas proporsinya menurut saya disandingkan dgn adonannya yg sudah cukup tebal dan terasa manis. susunya berasa banget tp ga bikin eneg, enak!
martabak telornya yg biasa, 2 telur dan saya pilih telur bebek, standar sih but potongan daging ayamnya banyak dan cukup besar, so terasa banget di tiap gigitan. sambal cukanya juga oke, apalagi acarnya juga dikasih banyak dan ada bawangnya !!

shabu-shabu ala Jepang sih sudah biasa kita temukan dimana pun, bagaimana dengan ala Shanghai ? 

yes, Dolar Shop merupakan resto shabu-shabu ala Shanghai yg pertama di Jakarta dan mungkin di Indonesia. jika diperhatikan dr namanya memang unik, terkesan seperti money changer yg ternyata cukup banyak di area sekitar lokasi resto satu ini. Terletak di area Glodok yg di dominasi warga dgn etnis tionghoa, menjadikan resto ini ramai di datangi pengunjung khususnya pd sore menjelang malam hingga subuh. Tidak heran, pd kunjungan saya di siang hari untuk lunch, resto nampak sepi sekali. 

keunikan yg saya temukan pd shabu-shabu disini adalah varian kuah dan saus yg disediakan. jumlah saus yg disediakan ada 20 macam, mulai dr BBQ sauce, minced garlic, soy sauce dan masih banyak lainnya. pengunjung bisa mengambil sebanyak apapun sausnya ataupun mau di mix sesuai selera. 

kuahnya pun beragam rasa, mulai dari original, tonic jamur, mala yg dominan pedas, ikan spesial dan masih ada beberapa macam lagi yg tidak saya ingat namanya. untuk isian shabunya sendiri, disajikan saat pengunjung order demi menjaga kualitas dan kesegaran dagingnya. ada beragam sayur hijau, homemade mie, homemade bakso beragam jenis daging, fillet ikan dory dan tentunya sliced beef yg sangat tender dan tersaji cantik dalam bentuk gulungan. 

pd kesempatan perdana ini, saya mencoba 2 jenis kuah yaitu ikan spesial dan mala. 
* Ikan Special Soup: rasanya homey dan nostalgic banget, di dominasi dgn rasa sayur asin dan kaldu ikan, kuahnya tidak terlalu gurih, ada sedikit pedas dan asam sayur asinnya enjoyable. 
* Mala Soup: dari warnanya yg merah gelap, terlihat jelas rasanya yg pedas dgn sedikit notes rasa asam. somehow, mirip seperti rasa saus szechuan menurut saya. 

yg paling menarik perhatian saya diantara semua isian shabunya adalah baksonya. baksonya beragam, mulai dari daging sapi, cumi, ikan dll, poin menariknya adalah semuanya bukanlah bakso instan yg umum kita temukan dgn rasa dominan tepung. bakso di dolar shop sangat fresh seperti isian shabu lainnya, hanya akan diadon ketika pengunjung memesan. 

untuk tempatnya, relatif standar dan tidak ada yg spesial. bukan tipikal cafe, melainkan resto yg cocok untuk pilihan tempat family dinner ataupun business treat. servicenya pun sangat memuaskan, dr sejak memesan, proses makan dan bagaimana staff secara proaktif mengajarkan pengunjung cara makannya, bukan hanya ramah, tp juga informatif dan helpful banget ! 





IG: @stelmaris

sorry for bad lightning.
dikarenakan pencahayaan dlm cafe yg memang remang-remang jd agak sulit utk mengambil gambar dgn kualitas yg baik. ini kunjungan pertama saya ke crematology yg di senopati, sedikit perbedaan dibanding yg di cabang puri; di senopati, disediakan sofa cukup banyak yg cocok bgt utk bermalas ria ditengah cafe. wifi tersedia jg dan smoking areanya ada 2 - dlm ruang kaca atau diluar cafe.
saya hanya pesan cappucino ukuran regular, sedikit kecewa dgn latte art nya krn ekspetasi saya jg cukup tinggi utk sebuah cafe sekelas crematology. terasa kopinya light, komposisi steamed milk dan foamnya pas dan tdk terlalu pahit ataupun milky.