@stelmaris

katanya, GROM ini merupakan cabang pertama dan hingga saat ini msh satu-satunya di Indonesia, sedangkan asalnya asli Italia. banyak yg menyebutnya sbg best gelato, saya pun tertarik mencobanya. ada beberapa varian rasa yg ditawarkan dan katanya sih akan selalu berbeda setiap bulannya tp menurut pandangan saya, varian rasa didominasi rasa coklat - entah itu dark choco, milk choco, hazelnut choco ataupun extra dark choco. ada apa dgn coklat ? 

karena memang saya sendiri bukan penggila es krim, sbg percobaan pertama saya order yg small menggunakan cup dgn ekspetasi kalo di cone akan ribet makannya. dapat 2 rasa dan pilihan saya jatuh pd Caffe' Espresso dan Tiramisu. 2 rasa ini kombinasi yg tepat menurut saya, rasa kopinya yg menggunakan beans Guatemala strong & terasa chocolatey tp ga pahit, menyeimbangi manis coklat dan mascarpone dr Tiramisunya. dlm gelato Tiramisunya sendiripun terdapat potongan dark choco dan lady finger yg kasih sensasi crunchy dlm setiap suapan. uhoh enaknya~ 

ngeteh itu not so me lah, tp krn penasaran pengen coba yaudah deh mampir kesini skalian mengobati bete krn kopi yg ga enak sebelumnya. terpukau pake banget, ternyata teh juga punya aroma dan rasa yg beragam ya, disini dr sejak kedatangan staff udh menawarkan signature flavornya mereka dlm sebuah wooden chest gitu, keren! 

harganya beragam dan pilihan saya yg Umami ini dihargai 40k saja dan bisa dinikmati hingga 2 orang dgn benefit free refill sekali. Umami itu merupakan sejenis greentea/sencha yg memiliki aroma fruity Mango yg manis dan kuat, relaxing banget sih tp dr segi rasanya for me sih too plain, ya oke lah untuk menghabiskan waktu sambil nyantai ngeteh. 

disini pecinta teh juga bisa membeli tehnya secara terpisah utk diseduh dirumah, mereka juga menjual properti utk ngeteh yg keren dan lucu, kurang tau sih harganya tp utk pecinta teh, gw merekomendasikan tempat satu ini pake BANGET! 

saya sangat merekomendasikan tempat satu ini bagi siapapun yg suka dgn menu brunch, apalagi kalian yg berlokasi tidak jauh dari Menteng.

outletnya sih tidak besar, tp seats tersedia cukup banyak dan bahkan ada outdoor utk smoking area juga. dari jalan utama sih terlihat banget kok ini, berada didalam De Ritz building, nampak dr luar seperti cafe mungil yg biasa kita temukan pd film barat, cocok banget deh ambiencenya utk brunch. servicenya juga oke banget, dari awal kedatangan hingga akhir, dr mulai saat order dan jelasin menunya hingga terakhir mau pulang staff masih juga menanyakan pendapat soal keseluruhan kunjungan saya dan mereka ga ragu utk minta maaf sambil bungkuk 90 derajat atas komplain saya even itu cuma kesalahan kecil. wow!

fyi, hingga saat ini mereka hanya menerima pembayaran cash only, debit ataupun credit card belum bisa.

utk makanan dan minuman, berikut detilnya:
* Strawberry Sour: awalnya pikir ini bakal mirip dgn mocktail yg pernah saya coba di PIK beberapa minggu terakhir tp ternyata tidak, ini ENAK dan jauh lebih baik. basically, ini bukan mocktail jd tidak mengandung soda sedikit pun. bisa disebut sbg teh buah yg kerasanya tidak ditambahkan sedikitpun pemanis, jd sehat banget dan cocok utk pendamping menu brunch. minuman ini bisa utk sharing hingga 2-3orang, isiannya berupa Earl Grey Tea dikombinasi dgn strawberry, lemon dan sesuatu yg saya lupakan, haha. tidak seperti namanya, minuman ini ga ada asemnya sama sekali, saya sih suka dan menurut saya, ini recommended! 

* Egg Benedict Salmon: yg mengejutkan pertama kali adalah jelas warna fillet salmonnya yg ga biasa, jd ternyata fillet salmon disini sudah direndam dlm jus buah bit sebelumnya utk memberi warna baru, dr segi rasa sih tidak pengaruh, cuma saya akui tidak ada amis sm sekali yg terasa. poached egg nya dapet 2, diletakan diatas 2 potong roti sourdough yg keras banget pd bagian kulitnya - literally keras sampe susah dipotong atau digigit. disajikan dgn fresh salad yg isiannya ga standar seperti edamame, kapri dan tomat cherry. klasik sih tp enak! 

* Croque Monsieur: tbh, saya lebih menyukai Egg Benedictnya tp ini juga oke sih, semacam beef sandwich gitu aja sebenernya, dipakein keju red cheddar didalam dan lelehan mozarella pd bagian luar. asin kejunya mendominasi, potongan beefnya banyak dan cukup tebal, sayang rotinya pun sama - keras pd bagian kulit sehingga susah dipotong/digigit. disajikan dgn french fries yg menurut saya krg cocok, akan lbh sehat kalo sm salad penyajiannya. utk semua menu yg saya pesan, harganya sebanding dgn rasa dan porsinya kok, meskipun dibilang menu brunch tp bener-bener ngenyangin parah. 

akhirnya kesampean cobain coffee shop ini yg lokasinya tidak jauh dr stasiun Cikini (jelas bukan area yg saya kenal ini ). unik tempatnya dan personally, saya suka banget. ambiencenya ga berasa lg di jakarta, somehow mirip Bali dgn konsep rusty garage dgn properti dan aksesoris interior yg klasik unik dan beragam tentunya. pintu masuknya kecil, semacam pintu menuju gudang gitu dan harus melewati lorong tp siapa sangka dibalik gedung yg belum rampung didepannya itu, ternyata ada sebuah coffee shop yg terbagi indoor & outdoornya utk smoking area.

meskipun namanya roastery, pd kunjungan perdana ini saya tidak melihat mesin roastnya sm sekali. malah justru mesin espressonya ada 2 dan ga paham sih secara teknisnya yg membedakan apa, karena kalo diperhatiin hanya 1 yg digunakan utk memenuhi para orderan. sedangkan satunya dipantengin 2 ekor bule yg ga paham juga sih lagi terpukau dgn mesin atau emang lg nunggu espresso dr mesin itu. #gapenting

yg saya pesan cuma satu yaitu Flat White dan saya memilih menggunakan beans Sunda Hejo, ga sempet nanya tasting notesnya tp terasa banget milk choco gitu menurut saya. tidak ada bitter terasa, sedikit asam fruity, bold dimulut dan rich banget rasanya, enak! 

resto sushi satu ini emang lg happening bgt, penyajiannya yg menggunakan miniatur tangga kayu sudah banyak beredar di sosial media dan sangatlah menarik perhatian. jam bukanya tergolong unik, dibagi 2 sesi pd siang dan malam, sedangkan diantaranya mereka tutup utk restock bahan.

kunjungan saya sekitar jam 6 dan beruntungnya, mendapatkan last seats sebelum waiting list membludak dan kebetulan lokasinya didepan area sushi bar jd saya berkesempatan melihat para staff membuat sushinya secara LIVE.

ada 6 item yg saya coba:
* Sushi Salmon: mandatory item to try rasanya dlm sebuah resto sushi, mungkin terkesan biasa but trust me, kualitas salmonnya terasa berbeda dibanding sushi murah yg ada di mall area bsd ataupun resto sushi yg sudah banyak terkenal dan ramai antriannya pd setiap mall. sushi salmon di sushi hiro ini terasa lebih fresh dan juicy dimulut. 
* Chuka Idako Sashimi: seperti chuka idako umumnya, baby octopus disini disajikan dgn bentuk sudah dipotong kecil, menariknya adalah sausnya yg manis terasa enak sekali, sayapun mencocolnya hingga habis 
* Ebi Tempura Maki: another common & kinda mandatory dish in sushi house - dibanding yg pernah saya coba di t*re2, potongan ebi tempura disini lebih kecil dan kurang crunchy, namun komposisinya pas dgn nasi jepang yg membalutnya.
* Aburi Salmon Belly: ini yg the best menurut saya! basically, ini sejenis sushi salmon, mungkin beda bagian salmon yg diberikan saus dan ditorch hingga agak matang dagingnya, parah ini enak banget, andai ga rame sih saya pasti pesan lagi berkali-kali, seporsi ga cukup! 
* Aburi Salmon Cheese Temaki: sejenis sushi roll namun tidak dipotong dan gulungannya lebih menyerupai kerucut. agak susah dimakannya tp potongan daging salmonnya dan kejunya yg besar jd semakin terasa pd setiap gigitan.
* Salmon Volcano Roll: ini order karena tergoda proses pembuatannya sedangkan dr segi rasanya tidak begitu mencolok juga dibanding yg lainnya tp ttp enak!

tempatnya tidak terlalu besar, interior bernuansa Jepangnya dapet banget, padatnya pengunjung menyebabkan para staff agak lamban dalam proses mengantar order. order pengunjungpun dibuat berdasarkan urutan input, jd harap bersabar ya. yg kurang menyenangkan sih hanya menunya, tidak ada gambar jd bingung banget sih.. namanya apa bentuknya kayak apa, selain itu oke smua dan saya pasti balik lg, worth it!


IG: @stelmaris

banner besar bertuliskan diskon 20% dlm rangka soft opening Saine Daise menarik saya utk mencobanya. dr sejak masuk, cukup terkesima dgn pelayanannya yg sedari buka pintu pun sudah sangat welcome dan ramah. staff membukakan pintu dan bahkan mengantar pengunjung ke meja pilihan. interiornya cantik dan elegan, dikala siang sangat bagus utk foto-foto krn pencahayaannya sangat baik. tersedia sofa jg yg pasti jd spot foto bagi para betina kekinian.

saya mencoba beberapa item dan berikut detilnya:
* Fresh Blue Swimmer with House Made Black Ink Pasta: bohong kalo saya bilang tidak tertarik mencobanya karena foto yg beredar dan sudah dipost oleh para food blogger di ig sangatlah menggugah selera. dan benar saja, penyajiannya sama seperti yg mereka post dan rasanya enak. potongan daging kepitingnya digoreng kering, unik tp enak. pastanya pun terlihat jelas housemade krn bentuknya yg tidak lurus, ditumis gitu seperti aglio olio sih tp tanpa rasa bawang putih yg dominan dan tidaklah pedas sm sekali.

* Pork Belly and Matah on Rice: basically ini rice bowl yg disajikan dgn potongan pork belly yg dibubuhi banyak sambal matah dan poach egg sbg topping ekstra. pork bellynya yg sudah gurih rasanya tercampur merata dgn sambal matahnya yg enak, pedas tp nagih!