yudistira ishak abrar

Lab Coffee merupakan sebuah kafe baru di jalan Diponegoro, Riau, Bandung. Karena outletnya menyatu dengan gedung Laboratorium Kimia Farma, makanya coffeeshop ini dinamakan Lab Coffee. Areanya terbagi kedalam tiga bagian, yaitu outdoor, bagian indoor tengah dan indoor dalam.

Beberapa payung tenda serta meja kursi bermaterial kayu yang membentuk sebuah barisan, menjadi pengisi ruang outdoor pada halaman depan. Lalu bergeser kedalam menuju bagian tengah, terdapat dua set sofa panjang nan empuk yang cukup bikin betah duduk berlama-lama. Disebelahnya, masih dalam satu area, terdapat meja kursi kayu serta sebuah mini open kitchen.

Baru pada bagian terakhir atau kebagian yang paling dalam, terdapat sebuah area yang dibuat semirip mungkin dengan sebuah laboratorium dimana disinilah sang barista meracik aneka minuman. Sang baristanya sendiri sangat ramah, sigap dan informatif. Playlist yang diputar pun merupakan lagu-lagu favorit yang sedang hits.

Cortado (Rp.25.000,-) konsepnya mirip Piccolo, berupa minuman base espresso dan susu kukus dalam porsi yang kecil. Biji kopinya houseblend fine robusta yang berasal dari daerah Garut dan Ijen. Harum dan ledakan rasa saat saya menghirup serta menyesapnya sangat arabica, hanya memang after taste robustanya datang diakhir.

2nd Aid (Rp.25.000,-) salah satu minuman signature dari Lab Coffee yang mengusung konsep es kopi susu kekinian. Bedanya adalah mereka menggunakan gula kelapa dan cream cheese sebagai topping. Rasa espresso berbalut susu dan gula yang ketemu cream cheese menyuguhkan sensasi yang creamy, gurih dan sedikit manis saat diseruput.

Brownies Oreo (Rp.15.000,-) sepotong kue brownies dengan potongan biskuit oreo sebagai garnish. Tekstur kuenya tebel, empuk dan komposisinya sangat terasa. Sensasi manisnya cokelat langsung menyelimuti lidah sejak suapan pertama.

Donat (Rp.10.000,-) donat yang hadir tanpa bolongan ditengahnya ini diisi dengan selai strawberry yang melimpah. Bahkan si selasi sengaja disajikan beleber ke piring, selain bikin tambah menggugah selera, juga menambah nilai artistiknya. Tekstur donatnya empuk dengan isian yang manis...

Outlet kedua Yumaju dinamakan Yumaju 2.0. Berhubung bukan anak Bandung, jadi patokan buat nemuin kafe ini ya deket asrama atau markas TNI gitu lah. Outlet terbarunya ini lebih luas dibandingin yang pertama. Selain lebih luas, disini juga lebih mengutamakan konsep outdoor dengan gaya taman modern minimalis yang pastinya super keceh buat kamu berfoto OOTD.

Iced Americano (Rp.20.000,-) menggunakan beans hope blend yang mengeluarkan sensasi soft chocolate, biscuit, medium acidity dan medium body. Rasanya seger banget pas diseruput, apalagi pas siang-siang yang cerah kaya sekarang gini, Bandung jadi terasa seperti di pantai. Sensasi kopinya tuh asem-asem kentel dan enak.

Hot White Magic (Rp.30.000,-) menggunakan beans raja biak yang memunculkan sentuhan rasa chocolate, caramel, creamy, low acidity dan full body. Minuman dominan susu ini juga pake base espresso yang engga kalah nendang. Saya suka sih emang sama gaya Yumaju dalam soal seduh menyeduh kopi. Mereka tu serius, jadi kopinya terasa enak dan mantul.

Sebagai temen minum kopi, saya juga cobain Salted Caramel Roll (Rp.24.500,-) yaitu sekeping pastry roll dengan siraman gula karamel. Teksturnya empuk dan sangat basah. Selain bikin mudah dikunyah, pastry ini pun memberikan sensasi manis karamel yang moist. Enak dan worth it...

Kedai Kopi Warga baru buka pada tanggal 1 Februari 2019 lalu. Dinamakan Kopi Warga karena mereka memiliki perkebunan kopi milik keluarga yg dikelola warga sekitar di daerah Pangalengan, sehingga karena ada andil dari warga masyarakat sekitar yang turut serta dalam menyuguhkan kopi, maka kafe ini dinamakan Kedai Kopi Warga.

Meski agak ngumpet dibelakang sebuah gedung, namun lokasinya berada di salah satu jantung kota Bandung. Jadi sangat mudah untuk mencari keberadaannya. Bentuk kafe banyak menerapkan unsur kayu, mulai dari furnitur, ornamen, kusen sampai ke lapisan dinding dan langit-langit pun mereka menggunakan elemen kayu. Meski tidak begitu luas, namun suasananya terasa nyaman dan bikin betah.

Ice Latte (Rp.27.000,-) minuman base espresso dan susu ini sengaja saya pesan untuk dikemas dalam gelas plastik biar logo jati diri coffeeshopnya keliatan. Nuansa espressonya cukup dominan, jadi meski porsi susunya lebih banyak, namun unsur kopinya yang lebih kentara.

Ice Americano (Rp.20.000,-) minuman es kopi yang menggunakan biji kopi Jawa Barat ini nuansanya sangat light khas tanah Pasundan. Sangat cocok dinikmati pada siang yang cukup terik seperti hari ini. Sentuhan asam-asam yang tipis sukses mengaliri tenggorokan yang kala itu tengah dilanda dahaga. Seger.

Cinnamon Roll (Rp.15.000,-) disajikan dalam mangkuk alumunium foil bersama siraman saus vanilla. Teksturnya empuk dengan komposisi cinnamon yang tidak begitu mendominasi. Saus vanilla nya seperti ada tambahan santan atau kelapa, jadi terasa tradisional gitu...

Liburan anak Jakarta rasanya kurang kalo ga mampir ke Bandung. Dan pulang dari Bandung rasanya kurang lengkap kalo ga beli oleh-oleh Kartika Sari. Oleh-oleh yang sangat terkenal dan udah pasti rasanya mantul.

Bagelan (Rp 60.000,-) merupakan roti kering yang udah memiliki rasa. Dan kali ini saya mencicipi rasa Mocha dan Spesial Butter. Pada dasarnya sih semua Kartika Sari ini enak banget. Dan sudah jelas sekali Bagelan ga kalah enak dari Bolennya.Bagelan dengan rasa mocha dan butter ini, selalu renyah disetiap gigitan saya.

Belah Doeren

Chewy Soes Durian, merupakan kue bulat-bulat berukuran sedang berwarna kecokelatan dengan isian buah durian. Tekstur kue soes ini begitu chewy alias agak bandel kaya karet saat dikunyah. Isian duriannya bener-bener mantep dan full. Manis, harum dan original banget deh rasanya...

Sebuah kafe kontemporer di bilangan Riau tepatnya di jalan Cilaki nomor 63 tampil dengan sentuhan floral dan putih yang sangat kental. Setelah 2 tahun menjamu para tamu, kondisi ruang Sydwic terbilang sangat terjaga dan dirawat dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari ornamen ruang yang masih bagus dan tampak seperti baru.

Area terbagi menjadi dua, yaitu depan dan belakang dimana pada area depan diperuntukan bagi no smoking room sedangkan pada area belakang dikhususkan untuk smooking room. Namun demikian, ambience yang cantik, artistik dan fotogenic justru terdapat pada area belakang. Terbukti dengan tiap kali ada pengunjung yang datang, pasti langsung memilih untuk duduk di bagian belakang kafe.

Swedish Meatball (Rp.42.000,-) olahan daging sapi yang dibentuk bulat seperti bakso yang diberi mashed potato dan disiram saus krim mushroom. Tekstur bola dagingnya empuk dengan rasa yang enak. Saus krim dan mashed potato-nya juga enak, lembut dan menggoyang lidah.

Sirloin Beef Blackpepper Fried Rice (Rp.42.000,-) Sepiring nasi goreng dengan potongan sirloin beef blackpepper sebagai proteinnya. Nasi goreng yang bercitarasa manis gurih, ketemu dengan sirloin beef blackpepper yang asin pedas. Potongan paprika memberikan sensasi kriuk-kriuk yang menyegarkan.

Es Kosu Klasik (Rp.29.000,-) es kopi susu kontemporer ala Sydwic. Espresso, susu dan gula berpadu menjadi satu dalam mengantarkan sensasi manis creamy kopi disetiap seruputannya. Minuman kopi kekinian ini terasa mirip karamel dengan tambahan sentuhan sedikit gurih susu.

Peach Tea (Rp.27.000,-) minuman berbahan dasar teh dengan tambahn gula dan potongan buah peach. Rasanya manis dengan komponen buah peach yang khas menambah kaya cita rasanya. Cocok banget sebagai pelepas dahaga disaat makan siang karena cukup menyegarkan...

Hotel Bumi Asih merupakan hotel bintang 2 di Bandung yang menurut saya lokasinya sangat strategis. Gimana ga strategis, hotel ini deket banget sama Gedung Sate, which is disitu banyak banget kafe-kafe unyu yang instagramable. Tapi sih kalo lagi nginep disini, kamu ga usah jauh-jauh keluar hotel buat nyari kedai kopi. Soalnya ada coffeeshop keceh yang berada didalam area hotel bernama Kamar Tujuh Kopi.

Mengapa dinamakan Kamar Tujuh Kopi? Karena bangunan yang digunakan dulunya adalah sebuah kamar hotel dengan nomor tujuh yang kini disulap menjadi kedai kopi. Unik banget ya?! Coffeeshop yang sudah berdiri satu tahun ini nampak begitu asri dan nyaman. Area kafe terbagi dua, yaitu outdoor dan indoor. Teras kafe dimanfaatkan sebagai area outdoor yang sejuk dan asyik banget buat nongkrong sambil ngobrol dan ngopi. Nah kalo mau ngadem didalem, mereka juga menyediakan beberapa seating table untuk menikmati aneka sajian yang ada.

Cappuccino (Rp.32.000,-) minuman kopi susu dengan menggunakan base beans house blend yang berasal dari daerah Bali dan Aceh Takengon. Sensasi espresso yang terbentuk mengantarkan sisi acidity yang berselimut gurihnya steamed milk. Creamy dilidah dan cukup unik rasanya, karena ada asem-asem yang beda gitu. Enak.

Tropical White (Rp.35.000,-) minuman signature Kamar Tujuh Kopi yang merupakan perpaduan antara lemon, susu dan espresso. Minuman ini terasa sangat unik dan baru kali ini saya temuin. Ada sentuhan rasa asam lembut yang bertemu gurihnya susu dan pekatnya espresso.

Mrs. Grey (Rp.35.000,-) a slice of lemon cake covered by chocolate mousse and chocolate gel. Sungguh kenikmatan yang luar biasa pada cake ini. Setiap gigitan choco mousse-nya terasa segar karena ada lapisan lemon mousse didalamnya yang bercita rasa asam. Meski sensasi asamnya berasa, tapi komponen cokelatnya engga tenggelam, justru malah bersatu padu dan saling berdampingan mengarungi bahtera hidup kue rumah tangga...

Long weekend tuh udah paling seru kalo melipir sebentar ke kota yang lagi banyak ngebangun taman, yaitu Bandung. Kenapa Bandung? Selain deket, Bandung juga ambience nya tuh asri banget, ibarat menghirup udara segar abis nyeseknya nyium asep knalpot di Jakarta.

Nah kalo abis jalan-jalan kan ada aja tuh makhluk yang suka nanyain oleh-olehnya mana? Don’t worry, Bandung mah punya segudang barang atau kue yang bisa dibeli buat dijadikan sebagai oleh-oleh. Salah satu yang paling baru adalah Bandung Kunafe.

Lokasinya berada di jalan Banda nomor 23, Riau. Gerainya cukup luas dengan sentuhan warna hitam putih yang menyelimuti hampir seluruh dinding ruang. Tak lupa mereka menyediakan beberapa foto booth instagenic lengkap dengan gimmick-nya untuk pengunjung berfoto.

Blueberry Cheese (Rp.75.000,-) cake cantik bertabur parutan keju cheddar sebagai topping dan olesan selai blueberry dibagian tengahnya. Dasar kue mirip pillow cake keju yang lembut namun sedikit padat. Tak hanya diatas, selai blueberry pun berada dilapisan tengah kue, jadi terasa lebih manis, asem dan seger.

Nutella (Rp.75.000,-) masih dengan tekstur dasar kue yang sama, hanya yang membedakan adonannya terbuat dari cokelat, isian yang berupa nutella dan ada sensasi kacang-kacangnya. Topping kue ini sangat cantik dengan menampilkan tulisan nama brand Bandung Kunafe. Tekstur kue pun lembut dengan isian nutella yang manis...

Ke Bandung terus beli kue artis ?? yaaaelaah bro.. emang masih jaman beli kue artis ?? gue kasih tau aja yaa bro… beli kue artis itu wajib banget! Yaa kalo emang berminat & enak sih..

Tapi yang mau gue kasih tau nih yaa, dari jaman kang Emil ngejabat sampe udah naik pangkat, kalo ke Bandung itu ga cuma kue artis aja yang wajib dibeli, tapi peyem juga. Lah?!.. gimana yaa?! Bukan itu sih maksudnya...Maksudnya, Bolu Bakar Tunggal juga jadi jajanan wajib nih. Jangan kan jajanan, oleh-oleh sama dijual lagi juga harus kayanya. Hahaha.

Gimana engga??! Kalo roti bakar aja sih disetiap sudut jalan ibu kota Jakarta yg lagi rame Asian Games dan setiap tikungan yang ada juga banyak. Nah kalo bolu bakar, kayanya cuma ada di Bandung deh. Rasanya dijamin udah pasti enak. Tapi kalo menurut lw engga enak ?? kasih kucing! Ehh jangan deh.. kasih gue aja. Gue suka banget kok.

Bolu Bakar Cokelat Keju (Rp.51.000,-)
Bolu yang dibungkus rapih didalam kardus kue dan berbentuk jajaran genjang, tapi pas dibuka bentuknya ga jajaran genjang, tapi persegi menjorok ke trapesium. Untung dibungkusnya pake kardus kue, kalo dibungkus pake karung bisa disangka beras jatah dong. Tapi yaa kalo udah makan bolu bakar sepotong, pasti minta jatah deh.. maksudnya minta jatah potongan bolu bakarnya lagi. Karena ini bolunya sumpah enaknya na’ujubilee.. disetiap gigitan bolunya, ada cokelat yang berbagi tempat dengan parutan keju dan krim. Kalo berbagi hati yaa tak usah lah yaaa.. ditambah tekstur bolu itu sendiri yang ga mirip mimi peri yang ga bikin eneg, dan lembut disetiap gigitannya…