yudistira ishak abrar

Bicara soal laut, dua per tiga wilayah Indonesia merupakan lautan. Tak heran jika potensi bahari nusantara sangatlah kaya. Tangkapan hasil laut yang melimpah, selain mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, tapi juga dapat diekspor hingga ke mancanegara. Karenanya sangatlah wajar jika banyak restoran yang menyajikan hidangan aneka hasil laut. Seperti di Jamuan Samudra yang terletak di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Sebagai penyaji beragam masakan yang berbahan dasar ikan, Jamuan Samudra tampil begitu mempesona dengan gaya desain perpaduan etnik Indonesia modern. Tempat yang berlogo kapal pinisi ini dari luar terlihat sangat homey. Masuk kebagian dalam, seorang pelayan langsung membukakan pintu sambil menyambut dengan sapaan yang ramah.
Interior resto ini dihias dengan aneka ornamen yang Indonesia banget, seperti wayang, jendela joglo, topeng, ukiran dan permainan congklak. Ruangan terbagi kedalam tiga bagian, indoor area, balcony area dan beberapa private room. Furnitur yang dipilih adalah meja serta kursi kayu jati yang kuat dan artistik. Beberapa tanaman serta lampu berbentuk lampion, menjadikan Jamuan Samudra tampak lebih bervariasi.
Beberapa menu yang direkomendasikan, saya coba kali ini. Pertama adalah Cumi Saus Padang (Rp.53.000,-). Sajian ini berupa potongan cumi yang dimasak bersama irisan bawang bombay serta daun bawang. Kuah saus padang yang kental terasa pedas dan sedikit manis. Tekstur cumi yang kenyal sangat kontras dengan bawang bombay serta daun bawang yang ditumis hingga layu.
Berikutnya ada Udang Jumbo Masak Wijen (Rp.105.000,-). Seporsi menu ini terdiri dari beberapa ekor udang berukuran besar yang dimasak bersama telur. Rasanya sangat gurih, sedikit manis dan enak banget. Tekstur udang yang cukup juicy, diselimuti dengan tepung berbalut telur dan wijen yang sedap banget. Saya sampai rela mengisap bagian tepung telur berwijen yang menempel pada kulit udang. Hehehe. Menu yang satu ini, juara!
Gurame Asam Manis (Rp.84.000,-) tampil begitu menggoda dengan kuah kental yang berwarna merah pekat. Ikan gurame dibelah dua dari bagian kepala hingga ekor, lalu digoreng dan diberi bumbu saus asam manis. Tekstur ikannya lembut, tak berbau dan sangat bersih. Rasa bumbunya begitu sedap, asam, manis serta super creamy. Cocok banget disantap dengan nasi hangat.
Sambal Mangga (Rp.6.000,-) tersaji didalam piring sedang. Buah mangga muda dipotong-potong memanjang, lalu diulek bersama cabai dan bumbu lainnya. Rasa pedas yang nampol banget, berpadu dengan rasa asam pada mangga. Oke juga.
Makan hidangan laut akan terasa lengkap jika dinikmati bersama aneka tumis sayuran. Kali ini saya memilih Toge Ikan Asin dan Baby Kailan Bawang Putih sebagai pendamping. Dibandingkan dengan hidangan utamanya, menu pendamping ini justru terasa biasa saja. Saya yakin pasti kedua menu tersebut dapat tampil lebih enak lagi, karena hidangan lainnya sudah kece badai semua...

Gordi HQ ibarat sebuah planet futuristik yang tersembunyi didalam galaksi yang sangat jauh. Karena lokasinya berada di pedalaman kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Untuk menuju kesini saya harus melewati jalan berliku yang tidak terlalu lebar, hanya muat untuk dua mobil yang berpapasan. Setelah melewati perumahan dan taman makam, akhirnya saya berhasil menemukan tempat yang terlihat sangat modern dari luar ini.
Konsep desain Gordi HQ mengusung tema modern minimalis yang dilengkapi sentuhan floral. Lahan kafe ini dimanfaatkan sebagian untuk lahan parkir, sebagian untuk indoor area dan sebagian untuk halaman atau outdoor area. Area dalam ruangan berbentuk seperti rumah modern dengan komponen kaca yang dominan, sehingga bagian dalam ruang dapat terlihat jelas dari sisi luar.
Bangunan futuristik ini terdiri dari dua lantai, dimana pada lantai bawah dimanfaatkan sebagai area kafe, sedangkan pada lantai atas dijadikan sebagai office room. Area indoor ini terdiri dari ruang barista, display area meracik kopi dan beberapa table minimalis yang artistik. Sentuhan unfinishing pada dinding dan lantai sangat kontras dengan ornamen beberapa tanaman hias didalamnya.
Bergeser ke outdoor area,  terdapat dua jenis ruang yaitu teras dan halaman. Pada bagian teras terdapat tiga table yang bisa dijadikan sebagai work room. Pada bagian halaman terdapat hamparan rumput yang cukup luas, dihiasi beberapa tanaman seperti pohon pisang hias dan bambu kuning disekelilingnya. Area ini terasa begitu lapang dan nyaman. Beberapa meja yang beralaskan tikar, sengaja diletakan dibeberapa titik, untuk mengantarkan tema piknik kepada para pengunjung.
Untuk menikmati sensasi piknik kali ini, saya ditemani dengan Hot Korte Chocolate (Rp.35.000,-). Sajian ini berupa secangkir cokelat hangat yang terasa cukup pekat dan creamy. Minuman ini punya sisi manis serta milky yang agak slight, karena komponen rasa pekatnya lebih dominan.
Berbeda dengan sajian hangat, Ice Korte Chocolate (Rp.39.000,-) terasa lebih ringan, karena komposisi cokelat Kortenya larut bersama es yang mencair. Selain minuman cokelat, saya pun mencoba minuman dingin turunan kopi yaitu Ice Mocha (Rp.39.000,-). Minuman ini disajikan didalam unstem glass yang elegan, layer warna minuman serta es batu, membuat minuman ini terlihat anggun. Rasanya cukup manis dan pekat, sepertinya mereka mengganti sirup cokelat dengan bentuk bubuk.
Pepite Croissant saya pilih sebagai teman minum cokelat. Sajian ini berupa roti croissant berisi keju dan chocochip. Tekstur roti cukup empuk, lembut dan renyah. Sensasi manis, gurih dan milky sangat dominan. Saya suka banget...

Pho merupakan masakan khas Vietnam berupa mi sapi kuah. Awalnya hidangan ini berasal dari Hanoi, lalu menyebar ke selatan Vietnam hingga ke seluruh dunia. Mi pada pho disebut banh pho yang terbuat dari tepung beras, bentuknya mirip kwetiau namun lebih kecil dan tipis. Cara menyajikannya pun cukup unik, mi dan tauge diletakan kedalam mangkuk, lalu ditata beberapa irisan daging sapi mentah diatasnya dan disiram kuah panas selama beberapa saat. Kuah panas yang membuat lembaran daging sapinya menjadi matang lalu dibuang, diganti dengan kuah kaldu yang gurih. Di Pho 24 lah saya mencoba hidangan tersebut.
Berlokasi di foodlouver, mall Grand Indonesia lantai 3, konsep tempatnya hanya berupa gerai masakan cepat saji yang bergabung dengan beberapa tenant lain. Tak hanya pho, disini juga mereka menawarkan beberapa menu lain seperti bakso, lumpia, shrimp paste dan cakwe. Kali ini saya mencoba dua menu yaitu Pho Tai Chin Gan dan Bo Vien.
Pho Tai Chin Gan, merupakan mi dengan irisan daging shabu-shabu, daging matang dan urat. Tekstur mi sangat lembut, irisan dagingnya fresh, kuah pho punya sensasi rasa gurih yang sangat otentik masakan Asia Tenggara bagian utara, jadi komponen kuahnya ringan, bening dan terasa rempah khas yang pernah saya jumpai di Bangkok. Ketika saya masukan perasan jeruk nipis dan saus sambal kedalam kuah, rasanya jadi sangat jauh berbeda, seger banget. Cobain deh.
Bo Vien merupakan semangkuk bakso daging sapi dengan kuah bening gurih yang pekat. Tekstur dan rasa baksonya juara, empuk, cukup renyah, gurih dan meaty. Kuahnya mirip kuah pho, namun dengan level yang lebih pekat. Sayur taugenya besar-besar dan segar, i love it...

Ice cream atau es krim, merupakan sajian pencuci mulut berbentuk krim susu beku dengan banyak varian rasa. Komposisi yang manis, warna yang cerah serta bentuk yang beragam, membuat dessert ini selalu jadi favorit di semua kalangan usia. Salah satu tenant terkenal yang ngejual ice cream adalah Dairy Queen.
Salah satu gerainya terdapat di foodlouver, mall Grand Indonesia, lantai 3. Memanfaatkan island disalah satu sudut jembatan foodcourt, Dairy Queen berpotensi menjadi pusat perhatian karena letaknya ditengah-tengah. Mereka mengedepankan konsep take away yang simple dan ga ribet.
Kali ini saya mencoba Blizzard Nutella Brownie Medium dan Milkshake Strawberry. Blizzard Nutella Brownie nya totally amazing. Ice cream, selai nutella dan potongan brownie diaduk jadi satu. Tekstur ice cream yang lembut, berpadu dengan potongan brownie yang empuk dan lelehan cokelat nutella yang sticky. Absolutely gorgeous. Uniknya, es krim ini tidak tumpah ketika wadahnya dibalik, karena memang disitu nilai lebihnya.
Milkshake Strawberry yang hadir bersama whipped cream, terasa sangat smooth. Segelas susu, buah strawberry segar dan vanilla ice cream, diblender jadi satu. Rasanya susu banget, manisnya gak too much dan sensasi asam strawberry nya seger banget. Ditambah whipped cream super lembut diatasnya, jadi bikin minuman ini terasa begitu milky yang menyegarkan. Keren lah...

Hidangan laut kini tampil begitu kontemporer. Sajian yang biasanya hanya berbumbu saus, kini hadir dengan konsep platter modern. Fish Bomber menjadi salah satu tempat yang menyajikan menu tersebut. Berlokasi dibilangan Tebet, sangat dekat dengan stasiun, tempat ini menyebut dirinya sebagai seafood cafe.
Desain tempat dibuat begitu simple minimalis yang terbagi kedalam tiga jenis ruang. Bagian teras terdapat beberapa tempat duduk yang ditutup atap, serta plastik bening yang dimanfaatkan sebagai kerai yang mengcover sekeliling ruang. Beberapa tanaman hias sukses menyulap area ini menjadi begitu artistik sekaligus sejuk.
Masuk kebagian dalam kita akan disuguhkan suasana pantai tropis. Beberapa lukisan ruang berhasil menyampaikan tema tersebut. Mini bar, serta beberapa tempat duduk dari kayu yang terlihat masa kini, mengantarkan ambience cozy ketengah-tengah pengunjung. Sedang pada lantai atas, konsep ruang tak jauh berbeda dengan lantai bawah, namun disini terdapat musholla dan dijadikan sebagai smoking area.
Sebagai penyaji hidangan laut modern, nampaknya Fish Bomber punya jangkauan harga yang sangat terjangkau. Aneka menu fish and chip mereka tawarkan dengan harga Rp.35.000,- per porsi. Dua menu fish and chip saya coba kali ini, yang pertama Dory Sweet & Sour dan kedua Dory Dabu Dabu. Kedua menu ini sama, yang membedakannya hanya saus yang disajikan. Tekstur ikan dory yang berselimut tepung, cukup crispy dan lembut. Sebagai pendamping menu ini ada salad dan frenchfries berbumbu. Saus sweet and sour nya saya suka, rasanya pas. Untuk dabu dabu nya cukup menyegarkan dan agak oily.
Selain fish and chip, mereka pun menawarkan menu pasta, kali ini sajian yang saya coba adalah Carbonara Seafood. Sepiring pasta fettuccine bersaus carbonara dihidangkan bersama udang, kerang dan cumi. Tekstur pastanya pas, namun saus carbonaranya kurang creamy dan agak kering menurut saya.
Tiga jenis minuman yang menyegarkan saya coba kali ini, yaitu Orange Mojito, Lychee Smoothies dan Lychee Tea. Lychee Tea hadir dengan rasa manis yang pas. Dua buah leci kalengan berhasil bikin minuman ini terasa makin menyegarkan. Lychee Smoothies merupakan minuman rasa leci yang diblend dengan susu dan es batu. Rasa leci dan susunya cukup lembut dan ngeblend sempurna.
Terakhir ada Orange Mojito. Segelas minuman rasa jeruk yang super menyegarkan. Sirup, soda, potongan jeruk dan daun mint, melebur jadi satu, mengantarkan sensasi tropis yang absolutely sexy. Manis, asam, dingin dan sangat saya rekomendasikan. So refreshingly...

Spanyol merupakan salah satu negara di Eropa yang bahasanya banyak digunakan dibeberapa negara di dunia. Bahkan hampir seluruh negara di Amerika Selatan, menggunakan bahasa negeri matador ini. Meski bahasanya cukup mendunia, namun tampaknya aneka menu masakannya masih asing bagi para pecinta kuliner di tanah air, terutama saya pribadi hehehehe.
Salah satu restoran yang menyajikan hidangan khas Spanyol terdapat dibilangan Senopati, tepatnya di jalan Ciniru, Jakarta Selatan. Gastromaquia, resto ini berkonsep desain klasik dan shabby chic. Pemilihan furnitur serta dekorasi interior tampil begitu artistik sekaligus cantik. Permainan warna-warna lembut, peletakan bunga ditiap meja serta pemilihan ornamen unik yang terbuat dari aneka perabot dapur, sukses menyampaikan ambience yang feminim dan elegan.
Jajaran nama menu yang ada, sempat membuat saya bingung. Maklumlah karena ini pertama kalinya saya mencoba restoran dengan menu hidangan ala Spanyol. Menu pertama ada Albondigas, yaitu sepiring meatball yang terbuat dari ground beef dan ground lamb, berbumbu garlic dan saus tomat. Tekstur daging pada meatball cukup lembut, potongan mozarella yang meleleh jadi kejutan yang tersimpan didalamnya. Rasanya gurih, asam, oily dan melted.
Arros Negra Squid Ink Paella, merupakan satu wajan besar berisi nasi mirip risoto dengan bumbu tinta cumi. Tampilan hitam pekatnya terlihat sangat kontras dengan topping kerang, cumi dan udang yang disiram mayones. Tekstur dan rasanya cukup gurih dengan aneka hidangan laut yang fresh. Yummy.
Garlic Noodle, merupakan mi goreng berbumbu garlic yang sederhana. Beberapa potong udang bakar ditata diatasnya, selain sebagai protein juga dimanfaatkan sebagai garnish. Tekstur mi cukup padat dan lembut. Rasa keseluruhannya manis, gurih dan cukup oily, mirip dengan hidangan bercita rasa Asia.
Pisto, merupakan salah satu menu terbaru yang saya coba. Hidangan ini disajikan unik didalam panci kecil. Komposisinya terdiri dari terong, tomat, telur puyuh dan beberapa potong roti. Menu ini dilengkapi dengan daun rosemary yang dibakar, asap hasil pembakaran daun tersebut dapat menambah aroma pada Pisto. Tekstur menu ini cukup lembut dan creamy, rasa yang menonjol adalah asam dan gurih.
Gambas Al Aljilo, merupakan garlic butter prawn. Beberapa udang dimasak bersama butter dan garlic, disajikan didalam panci mungil dan tatakan batu berwarna hitam. Rasanya cukup sederhana, ada gurih dan oily.
Sopa De Mariscos atau Spanish Seafood Soup, merupakan semangkuk sup berisi aneka hidangan laut seperti clam, prawn dan calamari yang diberi bumbu chili flake dan tomat. Kuah sup terlihat pekat, sangat kontras dengan aneka isian seafood yang segar. Rasa dominan yang keluar adalah asam dan gurih.
Pulpo A Feira Con Espuma De Patata, merupakan galician octopus dengan potato foam yang diberi taburan Spanish smoked paprika powder. Disajikan diatas piring panjang, hidangan ini terasa sangat lembut sekaligus kenyal. Foam kentangnya terasa milky dan gurih, sedangkan octopusnya terasa fresh dan menggoyang lidah. Enyak.
Ada satu menu baru yang terdiri dari udang besar yang dibakar, disajikan bersama saus avocado mayones, garlic dan potato chip. Menu yang belum diberi nama ini tampak begitu anggun dan menggoda. Tekstur udang cukup keras dibagian luar, karena kulitnya agak tebal, namun bagian dalamnya terasa juicy. Saus mayones berwarna hijau terasa gurih dan creamy. Potato chip yang diberi bumbu bubuk sederhana, terasa gurih dan crispy.
Dua menu minuman segar saya coba juga kali ini, pertama Berry Me dan yang kedua Summer Green. Berry Me merupakan minuman campuran aneka buah keluarga berry yang ditumbuk, seperti strawberry, raspberry dan blueberry. Warnanya begitu seksi, dengan sensasi rasa manis asam. Untuk Summer Green merupakan jus sehat berbahan dasar daun kale dan nenas. Rasanya pun gak kalah eksotis dengan berry me, namun bedanya minuman ini terasa lebih padat.
Sajian penutupnya ada Balsamic Pannacotta yang disajikan didalam wine glass. Balsamic yang biasanya dijadikan dressing salad, disini digunakan sebagai saus pannacotta. Aroma balsamic yang kuat, intens, manis dan asam, berpadu sempurna dengan tekstur pannacotta yang lembut, manis dan gurih. Suka banget sama menu pencuci mulut yang satu ini. Tampilannya juara, rasanya pun gak kalah juara.
Dessert lainnya adalah Crema Catalana. Sepiring creme brulee ala Spanish. Basic dessert merupakan adonan gula yang dibentuk seperti mangkuk, diatasnya diberi olahan krim, susu dan telur yang punya tekstur seperti foam. Rasanya manis, milky, lembut dan crunchy. Gorgeous...

Bicara soal kuliner, Indonesia punya banyak sekali ragam masakan. Tiap daerah pasti punya ciri khas masakannya masing-masing. Ada yang bercita rasa pedas, ada yang spesialis hidangan laut, ada yang kuat akan rempah, ada yang suka daun lalapan dan ada yang berkarakter manis. Itu semua merupakan kekayaan cita rasa nusantara yang harus tetap dijaga.
Berangkat dari situ, tak sedikit restoran yang memilih  menyajikan aneka masakan khas Indonesia. Kebanyakan tempat makan yang bernuansa nusantara, pasti berkonsep desain tradisional. Beda dengan bentuk pada umumnya, Foodtopia hadir dengan gaya sentuhan modern. Berlokasi dibilangan Tebet, tak jauh dari stasiun, resto ini nampaknya dapat masuk ke semua kalangan.
Dari luar jajaran jendela besar dengan material kayu serta barisan pohon pisang hias, berhasil menyampaikan atmosfir tradisional yang lebih kontemporer. Masuk kebagian dalam, kita akan disuguhkan dengan ruang tunggu yang terdiri dari meja bundar berisi beberapa pigura dan tanaman hias, serta dua kursi dan lemari antik. Konsep ruang terbagi kedalam 4 bagian, ruang outdoor depan, ruang outdoor belakang, ruang tengah keluarga dan ruang yang lebih kekinian.
Ruang outdoor depan merupakan smoking area yang berhiaskan jendela besar menghadap langsung kearah jalan. Ruang outdoor belakang juga merupakan smoking area yang mirip teras belakang pada rumah, disini ada sebuah lukisan dinding yang menggambarkan dua wanita tengah asik berbincang melalui bingkai jendela. Artistik banget. Ruang tengah yang keduanya merupakan no smoking area terdiri dari bar, area pertunjukan musik akustik, galeri seni dan dining room yang diisi dengan benda-benda vintage.
Sate Ayam, Pisang Lapis Legit dan Es Kelapa menjadi menu yang saya pilih malam ini. Sate Ayam disini terdiri dari 7 tusuk sate tanpa lemak yang diberi bumbu kacang serta potongan bawang secara terpisah. Tekstur satenya sendiri cukup empuk dan punya rasa manis. Bumbu kacang dibuat cukup halus namun tetap ada sensasi potongan kasarnya. Yummy.
Pisang Lapis Legit hadir beralaskan daun pisang diatas talenan kayu bertuliskan Foodtopia. Sajian ini merupakan pisang goreng berselimut kulit renyah dan berisi saus cokelat serta keju. Tekstur pisangnya juara banget, sangat empuk ketika dibelah. Isian saus cokelat dan kejunya meleleh dimulut. Itu sebabnya mereka menamakannya Pisang Lapis Legit. Heavenly.
Es Kelapa disini sama dengan es kelapa pada umumnya, cairan gula cair menemani segelas minuman ini agar terasa lebih manis. Kelapanya tidak muda, tapi juga tidak tua, ada sensasi lembut dan garing pada daging kelapanya. Seger sob...