yudistira ishak abrar

Hadir sekitar awal Desember 2019, Black Dragon yang berada di Mall Gandaria City ini masih eksis dengan menu andalannya boba brown sugar. Brand asal Malaysia ini memiliki kelebihan yaitu menggunakan gula aren Okinawa yang katanya lebih berkhasiat dan nikmat. Nah karena penasaran, saya pun akhirnya mampir. Gerainya sih simple, ga begitu besar tapi menyediakan seating table yang cukup nyaman.

Pesanan pertama saya otomatis menu favorit disini, namanya Black Boba La Creme (Rp.35.000,-) minuman ini perpaduan dari teh, susu, krim dan boba gula aren. Teksturnya tuh kentel dan creamy banget. Gula arennya pekat, manisnya berasa tapi engga bikin eneg. Susu sama krim nya beneran lembut di lidah dan engga ninggalin after taste. Tekstur bobanya sendiri lembut dan matang sempurna, jadi ga bandel pas digigit tapi tetep ngeluarin sensasi kenyal.

Selain itu saya juga nyobain menu lain yang yang diberi nama Oolong Tea with Double Cheese (Rp.18.000,-) minuman ini menyajikan sensasi cheezy yang begitu gurih dan lembut dilidah. Rasa manis serta pekatnya teh oolong tercampur dengan baik, sehingga mampu menjadi satu kesatuan yang paripurna. Kalo kamu tipe penyuka minuman teh rasa keju, minuman ini udah pas banget deh...

Jika bersepeda menjadi hobi sebagian warga ibukota belakangan ini, saya masih tetap konsisten dengan berburu kopi. Tapi semenjak tren sepeda naik, beberapa coffeeshop buka lebih awal, termasuk Dopa Coffee Studio. Saya sebagai penyuka kopi sih auto happy karena bisa mampir lebih pagi. Seperti yang saya lakukan hari ini, datang sepagi ini membuat suasana yang saya dapatkan sangat lengang.

Area dalam maupun luar ruangan sama luasnya. Karena menyasar pengunjung yang hobi ngegoes, sudah pasti mereka menyediakan parkiran khusus sepeda yang berhadapan langsung dengan area terbuka dengan konsep amfiteater bermaterial semen ekspos yang lagi tren akhir-akhir ini. Masuk kedalam, ruangan didesain minimalis dengan sebuah lukisan besar sebagai satu-satunya ornamen ruang. Pemilihan kursi serta meja yang memadupadankan warna kayu, krem dan oranye, mampu mengantarkan kesan hangat yang kontras dengan lampu gantung bulat dan dinding abu-abu.

Manual Brew (Rp.35.000,-) menggunakan beans dari Semendo, minuman ini disajikan didalam gelas serta pitcher instagramable berwarna hitam. Tak hanya tampil cantik, rasanya pun ciamik. Sesuai dengan deskripsi pada bungkus biji kopi saat saya pilih di meja barista di awal, kopi ini mampu mengeluarkan karakter acidity sekaligus fruity yang enak banget. Dari aromanya aja saya sudah bisa nebak akan sekuat apa rasa yang akan saya terima, prediksi pun tak meleset.

Almond Croissant (Rp.40.000,-) sebagai teman ngopi, roti Perancis ini pun hadir tak mengecewakan. Mematok harga yang cukup tinggi namun tampak wajar untuk ukuran Senopati, tekstur roti ini begitu empuk dengan bagian terluar renyah. Olahan kacang almond yang dimasak dengan butter serta gula, memainkan peran sebagai topping serta filling. Gurih sudah pasti, manisnya pun pas, buttery dan kaya akan sentuhan milky...

Sebagai warga ibukota, meskipun hanya di pinggiran, kayanya kehadiran KFC Naughty by Nature cukup bikin penasaran buat dicoba. Kata mereka yang sudah pernah mampir, KFC ini harganya mahal makanya sampe pada bilang KFC sultan. Sesultan apa sih? Langsung deh saya cari tahu. Lokasinya tuh di Jalan Senopati tepat di seberang District 8. Bangunannya megah, tapi untuk urusan parkir yang membawa mobil harus pake vallet. Buka jam 10.00 pagi, sebelum restoran buka sudah ada pengunjung yang datang dan menunggu di depan, meskipun ini di hari kerja. Hebat kalian KFC, bisa menarik pengunjung sampe se-excited ini.

Tangga bagian depan disulap menjadi seating area outdoor berbentuk amfiteater, kalo weekend sih yang duduk disini aja sampe penuh banget lho. Sebelum masuk, tiap pengunjung harus cek suhu tubuh, menunjukan identitas seperti KTP, baru deh dianterin ke meja oleh salah seorang staf. Area di dalam ini tuh luas banget dengan gaya interior yang variatif, menarik dan kasual. Jarak antara meja pun ga berdekatan jadinya leluasa dalam bergerak apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini. Oke banget sih baik dari segi pelayanan maupun tempatnya, saya suka dan sangat puas.

New Chick On The Block (Rp.90.000,-) menu ini terdiri dari 3 komponen utama yaitu KFC crispy chicken, truffle caulipuree dan kale slaw. Kalo dari segi ayamnya sih ya ayam goreng khas KFC yang engga dimacem-macemin lagi, karena milih dada mentok jadi ukurannya gede banget. Tekstur kulit super crispy, dagingnya empuk, juicy, berasa bumbu dan dalam keadaan masih hangat. Truffle caulipuree nya enak banget, creamy, gurih, ada sentuhan sedikit pedas dari chili flake, paduan kembang kol dan jamur truffle nya lembut dengan aroma yang khas. Kale slaw tak hanya berupa kale, tapi juga ada cilantro, kubis ungu, jagung dan lobak ungu yang diberi dressing manis menyegarkan.

Flourless Choco Cake (Rp.50.000,-) sepotong kue yang direkomendasikan oleh seorang staf saat saya hendak memesan menu dessert ini disajikan sederhana berhiaskan krim dan sepotong strawberry diatasnya. Tekstur kue begitu lembut, ada beberapa bagian yang agak padat dan sebagian lagi tidak begitu padat. Rasanya tuh mirip brownies atau lava cake dengan level yang agak ringan. Manisnya pas, komposisinya pas dan pastinya lebih menyehatkan dari pada kue umumnya karena dibuat tanpa tepung.

Ice Butterfly Pea Tea (Rp.35.000,-) minuman unik yang terbuat dari seduhan bunga telang, gula dan perasan air lemon yang disajikan terpisah. Sebelum ditambahkan lemon, minuman ini berwarna biru, beru berubah warna menjadi ungu setelah dituangkan kedalamnya. Rasanya asam, manis dan menyegarkan dengan aroma-aroma bunga yang lumayan kuat. Selain unik dan cantik, minuman ini pun sangat cocok dijadikan sebagai pelepas dahaga sekaligus penetralisir sehabis makan makanan yang gurih maupun manis...

Kemang memanggil nih gaes. Kali ini ada sebuah kafe baru bernama Pluie Cafe & Resto. Mengisi salah satu unit ruko di Belle Point, tak jauh dari pertigaan lampu merah sebelum Lawless. Kafenya tampil teduh dengan permainan warna hijau, putih, abu dan kayu. Setiap meja diletakan pohon hias dan bunga kering yang kontras dengan pemilihan meja kursi yang tampak natural. Menikmati makan siang ditemani hujan didalam kafe yang tenang, menambah kenikmatan yang saya rasakan.

Chicken Steak (Rp.49.000,-) sepotong daging ayam fillet bagian dada yang dipanggang hingga berwarna coklat mengkilap, lalu disiram saus jamur dan disajikan bersama fries serta salad. Daging ayam yang tebal cukup empuk dan masih menyajikan nuansa juicy saat digigit. Bumbu yang memarinasinya cukup terasa dan senada dengan saus jamur yang gurih juga creamy. Salad berisi potongan timun tanpa biji, selada dan tomat ceri yang diberi dressing thousand island jadi terasa semakin segar, sedikit asam dan creamy.

Chicken Cordon Bleu (Rp.49.000,-) masih dengan daging ayam, hanya dengan cara penyajian berbeda. Fillet ayam digulung berikut isian berupa daging asap yang dipotong-potong kecil serta keju, lalu digulungkan kedalam selimut tepung roti untuk selanjutnya digoreng. Kulit luar begitu crispy serta berasa bumbu jadi enak saat dinikmati. Ayamnya pun empuk, sensasi keju melelehnya parah sih, cheezy dan meaty karena potongan smoked beef nya menyatu.

Peach Yakult (Rp.35.000,-) minuman yang satu ini segernya bukan main. Terbuat dari tuangan Yakult, irisan buah peach dan tambahan simple syrup. Rasanya tuh manis, asem dan nyegerin banget, apalagi potongan buah peach-nya juga ga pelit. Matcha Coffee Latte (Rp.35.000,-) secangkir minuman yang terbuat dari teh hijau, espresso, susu dan gula ini mampu menyeimbangkan semua komponennya. Matcha-nya ada, kopinya ada, susunya ada dan pastinya manisnya pun tetep ada. Enak lah pokoknya...

Sesuka itu saya pas mampir dan masuk ke Sooka. Kafe yang berada di daerah Bangka ini mengisi sebuah unit ruko bergaya desain modern. Meski di akun Instagram nya belum menggambarkan banyak suasana disini, tapi ternyata aslinya kafe ini sangat instagramable lho. Beberapa spot sangat bagus saat difoto, terutama area barista dengan bangunan mezanine diatasnya yang didesain penuh warna seperti rubik.

Berbeda dengan area barista, sebaris seating table dihadapannya dihias mural bergambar karikatur ceria dengan konsep monokrom. Jadi di dalam sini seperti terdapat dua suasana sekaligus, ada yang penuh warna dan ada pula yang lebih simple, hitam putih. Eiya pelayanan disini pun sangat ramah, saya dilayani sangat baik, informatif dan komunikatif. Udah mah tempatnya nyaman, pelayanannya pun bikin betah, lengkap deh.

Es Kopi Susu (Rp.20.000,-) minuman yang tampil dengan gaya cenderung milky, lalu diikuti sentuhan kopi berkarakter khas seduh tubruk baru diikuti sedikit rasa manis yang hadir begitu light. Penyuka kopi susu yang lebih milky sepertinya akan menyukainya, tapi kalau saya masih perlu diberi tambahan gula sedikit supaya lebih manis.

Cafe Latte (Rp.28.000,-) sesuai dengan namanya, si cantik yang disajikan didalam cangkir merah merona ini hadir dengan nuansa milky yang lembut dilidah. Tak hanya berasa susu, kopinya pun masih tetap hadir dengan karakter acid serta sedikit bitter yang seimbang. Teksturnya creamy, jadi saat mengalir dimulut menuju tenggorokan ga menyisakan rasa.

Gabin Tape (Rp.15.000,-) terdiri dari 2 potong kue yang terbuat dari sepasang biskuit cracker berisi olahan tape, susu dan gula, lalu digoreng hingga renyah. Manisnya cocok dengan selera saya, tekstur crackers masih sangat renyah, isian tapenya lembut dan sangat cocok sebagai temen ngopi. Jarang-jarang nih ada coffeeshop yang menyajikan Gabin Tape dalam daftar menunya.

Chocolate Log Cake (Rp.25.000,-) sepotong kue lembut mirip roll cake dengan lapisan krim coklat dan disajikan bersama fla. Teksturnya begitu lembut, rasanya manis, coklatnya hampir mirip pudding dengan sensasi fla yang manis gurih. Karena kue ini gluten free, jadi cocok banget buat penggiat diet yang ingin tetep makan makanan manis...

Cipayung menjadi daerah dimana Artikula Kopi berada. Menghuni satu unit ruko di Jalan Raya Cilangkap, coffeeshop dengan sentuhan warna biru ini mudah untuk ditemukan. Depan ruko dijadikan area smoking super minimalis namun tetap cantik nan estetis. Didalam, suasana ruang jadi semakin indah, paduan warna biru, putih dan kayu mampu memberi kesan yang sangat menenangkan.

Sebuah meja yang menempel dengan barista area menjadi salah satu spot instagenic disini dengan latar 3 buah cermin berbentuk bulat serta beberapa pot tanaman hias disudut ruang. Selebihnya seating table disini dibuat menempel dengan dinding ruang yang dipasangkan meja serta kursi mungil bermaterial kayu. Definisi coffeeshop simple tapi cantik, tenang dan bikin betah.

Manual Brew (Rp.25.000,-) Gayo Wine dengan metode Japanese ini tampil dengan karakter acidity yang sangat teramat bold juga strong. Tone-nya beneran sekuat itu saat menyapa lidah saya dari awal hingga akhir sesapan. Saya yang penyuka sentuhan asam segar di setiap kopi hampir kewalahan dalam menerima rasa yang kopi ini sampaikan, nendang abis gaes.

Artikulatte (Rp.20.000,-) segelas es kopi susu yang bisa dibilang salah satu yang terbaik di Jakarta Timur. Menampilkan unsur kopi yang membawa rasa acidity, fruity dan sedikit bitter yang sangat tipis pada after taste. Meski demikian bukan berarti komposisi susunya engga berasa, justru masih cukup menonjol dengan nuansa milkynya. Manis gula aren bukan yang terasa kentel berkaramel, tapi lebih ke manis lembut dilidah.

Cookies (Rp.15.000,-) dengan bagian tengah terdapat potongan marshmallow yang tampak seperti cream cheese serta beberapa bagian yang bertabur coklat. Teksturnya empuk, ada beberapa bagian yang renyah, serta sensasi chewy dibagian tengahnya. Rasanya tidak terlalu manis, buttery, coklatnya lumayan milky dan menurut saya sangat cocok sebagai teman ngopi sore ini...