yudistira ishak abrar

Tebet Indraya Square atau TIS merupakan salah satu kawasan jajanan yang cukup lengkap di daerah Tebet, tepatnya di jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan. Disini kita akan menemukan aneka restoran juga kafe yang menyajikan ragam masakan dari berbagai negara seperti Italia, Perancis, Amerika, Jepang, Tiongkok, Vietnam dan tentunya Indonesia.
Salah satu tempat yang menyajikan menu khas Indonesia adalah Marengo. Tempat ini berada dijajaran gedung belakang di TIS, konsep yang diusung adalah tempat nongkrong cozy yang kekinian dengan sentuhan art lokal bernuansa kayu. Ruangan terdiri dari 2 lantai dengan bagian balkon atas dijadikan sebagai smoking area.
Malam ini saya dan seorang teman mampir kesini setelah mendatangi sebuah resepsi pernikahan di bilangan Halim. Karena kondisi perut dalam keadaan kenyang, akhirnya kami memilih untuk minum sambil ngobrol. Saya mencoba Kopi Susu dan teman saya memilih Lychee Blue Cooler.
Kopi Susu disajikan didalam gelas unik yang langsing memanjang. Minuman ini mirip kopi tarik, karena tidak terdapat sisa-sisa ampas kopi dibawah gelas. Rasanya lumayan, namun gak bikin nagih. Lychee Blue Cooler merupakan minuman dingin rasa leci yang diberi soda dan buah leci juga blueberry. Rasanya manis dan menyegarkan, namun komposisi sodanya kurang nendang...

Shokupan merupakan sebuah merk toko roti dan pastri asal negeri sakura. Dalam bahasa Jepang shoku berarti makanan atau memakan, pan berarti roti, jadi shokupan berarti memakan roti. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2009, gerainya sudah tersebar di 15 tempat, termasuk yang berada di lower ground west mall Grand Indonesia.
Outletnya cukup mungil dengan memanfaatkan salah satu sudut ruang yang berdekatan dengan daily foodhall. Beberapa rak display berisi aneka roti dan satu chiller display berisi cake, jadi komponen utama pengisi ruang.
Kali ini saya mencoba Dorayaki Choco Cheese dan roti Blueberry Cheese. Dorayaki Choco Cheese (Rp.12.000,-) punya tekstur yang lembut, rasa adonannya mirip kue pukis. Dua lapis roti seperti pancake diisi selai cokelat dan parutan keju, manis dan gurihnya pas. Not bad.
Roti isi Blueberry Cheese (Rp.13.000,-) hadir seperti roti dengan rasa yang sama pada umumnya, bentuk roti bulat seperti wadah, lalu diisi dengan krim keju dan tiga titik selai blueberry. Isiannya kurang banyak, kurang cheesy dan kurang mantap selai blueberry nya. Just so so...

Soba dan udon sekilas memang terlihat mirip, kedua mi asal Jepang ini kini sedang hits mengisi gerai-gerai makanan di ibukota selain ramen. Meski mirip, namun sebenarnya kedua jenis mi ini berbeda. Kalau udon terbuat dari tepung gandum, maka soba terbuat dari tepung soba atau gandum kuda. Tekstur udon terasa lebih padat dari pada soba, karena gandum memiliki intensitas ketebalan yang lebih dibandingkan soba.
Salah satu gerai yang menjual aneka soba di Jakarta adalah Abura Soba Yamatoten. Abura soba sendiri merupakan salah satu jenis racikan mi yang baru muncul di Jepang sekitar tahun 2011 an. Jika ramen menggunakan kuah kaldu yang gurih, abura soba justru hanya menggunakan vinegar dan chili sauce. Jadi didalam semangkuk abura soba, kita hanya akan menemukan mi kering hangat atau dingin dengan beberapa jenis isian dan bumbu sebagai penambah rasa.
Berlokasi di east mall Grand Indonesia lantai lower ground, gerainya didominasi dengan unsur kayu. Pemilihan furnitur kayu, sebuah lukisan besar bergambar gunung Fuji dan sebuah lampion, berhasil menyampaikan atmosfir Jepang didalam ruang. Meski tak banyak ornamen dan detail pada interior ruangan, namun tema yang diusung dapat tersampaikan dengan baik.
Kali ini saya mencoba dua jenis abura soba, pertama adalah Abura Chicken yang hangat dan Umewasabi yang dingin. Abura Chicken (Rp.63.000,-) terdiri dari mi, potongan ayam, daun bawang dan irisan seaweed. Cara menikmatinya dengan menambahkan vinegar serta chilie sauce, lalu diaduk dengan cepat hingga rata dan mi siap disantap. Rasa mi cukup gurih dengan sensasi kenyal dan oily yang cukup menggoda.
Umewasabi (Rp.68.000,-) merupakan soba dingin yang tampil bersama potongan ayam, irisan tomat, caisim, taburan wijen, keripik, irisan seaweed dan wasabi. Rasa mi ini sangat tajam dan kuat, seperti diberi alkohol atau sake. Selain itu, mi ini terasa lebih berkuah karena efek potongan tomat serta sayuran yang berair. Wijen yang gurih serta irisan tomat yang asam, berhasil menetralisir rasanya yang tajam...

Sweet Monster merupakan sebuah merk paduan antara popcorn dengan ice cream asal Korea. Setelah hadir di Singapura, Hongkong, Thailand dan China, kini Sweet Monster membuka gerainya di Indonesia. Salah satu outletnya berada di lantai 2 Plaza Indonesia, bergabung dengan tenant lain yaitu Project X.
Memanfaatkan area yang tidak begitu luas, konsep mini bar jadi pilihan yang sangat tepat. Tak hanya itu, mereka pun menyediakan satu meja lagi dengan beberapa bangku yang dapat diisi oleh beberapa pengunjung yang berbeda. Display popcorn serta desain ikon monster yang warna warni, memberi kesan cheerfull pada tempat ini.
Berhubung menu signature mereka adalah Popcorn Ice Cream, jadi saya memesan satu dengan popcorn rasa Salt Caramel. Tekstur es krim rasa vanilla nya lembut dan popcornnya renyah. Bentuk popcorn tidak pecah, namun seperti bola dan ukurannya lebih besar dari popcorn biasa. Salt caramelnya bikin rasa es krim jadi lebih creamy.
Menu lain yang saya coba adalah Peanut Butter Pretzel Cone. Untuk conenya kita dapat memilih rasa cokelat atau vanilla, saya sendiri memilih cone dengan rasa cokelat. Es krim ini bertabur kacang, butter dan diberi satu pretzel mini diatasnya. Rasa vanilla pada es krim berpadu sempurna dengan gurihnya remah kacang dan butter. Nice...

Chapayom Thai food, drink & dessert kini hadir di Grand Indonesia, tepatnya di lantai lower ground west mall. Outletnya hanya berupa island yang memanfaatkan koridor mall yang kosong. Meski mungil, namun mereka menyiapkan beberapa kursi untuk pengunjung dapat langsung menikmati menu yang ada. Konsep desainnya bergaya taman dengan hamparan rumput hijau yang simple.
Thai Tea atau Cha Yen yang mereka punya cukup unik, karena diaduk menggunakan hand mixer, sehingga selain melarutkan antara susu dengan teh, juga dapat menimbulkan buih-buih pada minuman. Menurut saya Thai Tea disini cukup unik dan sedikit berbeda, karena Rasa teh nya sendiri tidak begitu pekat dan cenderung slight.
Menu dessert terbaru mereka adalah Mango Ice Cream, sajian ini berupa pudding mangga, serutan es baru, sirup, potongan buah mangga dan satu scoop es krim. Tampilannya sangat menyegarkan dan terlihat tropis dengan warna merah cerah dan orange. Tak hanya tampilannya saja yang menarik, tapi rasanya pun gak kalah seru, ada manis, asam, lembut dan menyegarkan. Cool...

Seruput merupakan restoran khas Indonesia yang berlokasi di west mall Grand Indonesia lantai 3A. Setiap main ke GI, beberapa kali saya melewati Seruput, namun baru kesampaian untuk mampir malam ini. Bagian depan resto terdapat sebuah replika gerobak berisi es krim potong, sekaligus sebagai ornamen dan greeting area. Selain itu di area yang dibuat seperti teras rumah ini, terdapat hiasan dinding berupa lukisan bergambar aneka penjaja makanan kaki lima disebelah kiri dan potongan becak disisi kanan.
Masuk kebagian dalam kita akan dibawa seolah tengah berada didalam rumah, lengkap dengan jendela-jendela, figura foto, bantal sofa dan tempat duduk yang nyaman. Namun penataan furnitur terlalu padat, sehingga memberikan kesan sempit pada ruang. Meja yang digunakan bermotif barong khas Bali, warna hijau yang dipilih khas rumah adat betawi, hal ini menyampaikan pesan bahwa Seruput merupakan tempat yang menyajikan akulturasi budaya.
Menu pertama yang saya coba adalah Asinan Juleha. Disajikan diatas piring putih beralaskan daun pisang, asinan sayur ini terlihat begitu berwarna dan menggoda. Isiannya berupa kol, selada, potongan tahu dan sawi yang disiram bumbu kacang kental yang manis gurih. Tak lupa diberi taburan kacang goreng, kerupuk mi dan kerupuk merah. Paduan rasa yang keluar sangatlah orisinil, pedas, manis, gurih dan kriuk-kriuk. Enak banget.
Lanjut ke menu utama yaitu Nasi Pecel Ayam. Hidangan ini tersaji hangat yang terdiri dari pecel sayur, suiran ayam goreng, nasi serta emping. Rasa bumbu kacangnya pas banget, ga pedes, gurih dan creamy. Sayuran dan suiran ayamnya punya tekstur lembut, cocok dinikmati bersama nasi yang diberi taburan bawang goreng dan emping.
Menemani makan malam, supaya gak seret, saya memesan Es Jeruk. Meski disajikan bersama gula cair yang kental, namun pemilihan buah jeruknya kurang kece, karena ada sedikit rasa pahit.
Sebagai hidangan penutup, saya mencoba Kue Rangi dan Es Cendol Durian. Kue Rangi disini disajikan diatas piring rotan beralas daun pisang. Siraman gula jawa cair yang menetes dari kue, memberikan kesan artistik yang cantik. Tekstur kuenya cukup padat, dengan paduan kelapa dan tepung sagu yang pas. Ada sensasi chewy, renyah dan empuk saat digigit. Lelehan gulanya gak terlalu manis, tapi pure berbahan dasar gula jawa tanpa dicampur bahan lain, which is good.
Es Cendol Durian disini tampil begitu seksi dan eksotis. Pekatnya warna gula cair dipadukan kentalnya santan berwarna putih, sangat kontras dengan isian cendol berwarna hijau. Meski komponen duriannya kurang nampol, namun secara keseluruhan rasanya juara, manis, gurih dan menyegarkan. So creamy and yummy...

McDonald's lagi mengeluarkan ice cream cone dengan varian rasa baru yang cukup eye catching, yaitu Cone Ice Cream Caramel Sea Salt. Es krim ini tampil ngejreng berwarna biru menyala sesuai dengan tema barunya yakni Smurf edition. Rasa es krim yang super lembut dan merupakan salah satu es krim favorit saya, berpadu dengan lelehan caramel sea salt yang manis. Lucu juga...

Vietnam merupakan negara paling utara di Asia Tenggara, tak heran jika masyarakatnya lebih mirip dengan etnis Tionghoa dari pada Melayu. Perkembangan negara ini cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi yang pesat, bahkan menjadi salah satu yang tercepat di dunia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Vietnam mulai menampilkan jati dirinya ke kancah internasional, termasuk di bidang kuliner. Beberapa restoran khas Vietnam mulai bermunculan dibeberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, seperti Saigon Delight yang berada di west mall Grand Indonesia.
Restoran yang memilih dragon fly sebagai simbol ini tampil dengan konsep desain klasik. Beberapa lukisan serta ornamen ruang, menggambarkan karya seni negara yang beribukota Hanoi ini. Bentuk ruang dibuat semi outdoor, sehingga kita dapat melihat mobilitas pengunjung mall sambil menikmati hidangan. Salah satu hal yang saya suka dari Saigon Delight adalah pelayanannya yang cepat, ramah, informatif dan komunikatif.
Hidangan pertama yang saya coba adalah Goi Cuon Tom (Rp.49.000,-). Sajian appetizer ini merupakan fresh roll yang terdiri dari vermicelli, pickle, daun mint, daun ketumbar, udang dan selada yang dibungkus rice paper. Menu ini cukup unik dan instagenic, karena isian roll yang dibungkus rice paper transparan, membentuk motif warna warni yang menyegarkan. Rasa fresh roll ini cenderung plain, namun karena diberi lapisan coriander didalamnya, jadi rasanya agak strong. Jangan lupa untuk menikmatinya bersama homemade peanut sauce yang manis gurih.
Main course yang saya coba adalah Com Tam Ga Nuong (Rp.75.000,-). Menu ini terdiri dari grilled chicken, egg, steamed broken rice, egg meatloaf, pickle, peanut, chicken broth soup, vietnamese shrimp craker, fish sauce dan hot sauce. Komponen pada hidangan ini punya rasa yang berbeda-beda, ada gurih, pedas, asin, asam, manis dan segar. Menu ini mirip nasi Bali atau nasi lemak yang kaya akan rasa.
Corn Cake atau Banh Bap (Rp.35.000,-) merupakan sajian penutup yang terdiri dari sponge cake, jagung, krim, kacang tamah dan parutan cokelat putih. Tekstur kue cukup lembut dengan sensasi kriuk dari biji jagung dan kacang. Rasa manis dan gurihnya cukup slight, sangat cocok dinikmati dengan Lotus Tea hangat dan pekat...