yudistira ishak abrar

Siang hari di akhir pekan adalah saat yang tepat dalam berburu coffeeshop baru yang pastinya belum pernah saya coba. Nah, berkat saran dari salah satu temen foodie, akhirnya saya mampir ke Saturdays yang berada di dalam mall Lotte Shopping Avenue. Coffeeshop ini merangkap toko optik yang menjual berbagai macam kacamata, baik untuk gaya maupun untuk kesehatan.

Meski gabung dengan toko kacamata, tapi desain interior nya jauh dari kata kuno dan membosankan. Karena justru sebaliknya, mereka tampil begitu masa kini yang pastinya bisa bikin kamu betah dan cocok buat nongkrong bareng temen deket ataupun orang terkasih. Sentuhan minimalis dengan paduan warna abu-abu, putih dan kayu, mengukuhkan Saturdays sebagai salah satu kedai kopi yang cukup instagenic.

Hot Latte (Rp.30.000,-) komposisi susu hangat pada minuman ini menjadi media yang tepat dalam mengantarkan espresso menjadi padanan yang tercampur dengan baik dalam sebuah gelas kertas. Sesapan dari awal hingga tetes terakhir, menyentuh lidah saya dengan karakteristik milky yang lembut namun tetap mengajak serta sisi kopi yang cukup kuat dalam takaran yang hadir sedikit malu-malu.

Iced Mocha (Rp.35.000,-) kalau dilihat dari tampilannya dengan lapisan warna gradasi cokelat tua, muda, kecokelatan hingga putih, maka rasa yang terecap memang sudah saya dapat gambarkan akan menjadi seperti apa. Ternyata memang prediksi saya engga meleset, paduan cokelat, espresso dan susunya sangat lekat, kuat dan saling mengisi dalam menyajikan iced mocha yang enak, creamy juga dark...

Siang itu saya bersama temen-temen foodies mampir ke Laughing Cow. Sebuah restoran Jepang yang menyuguhkan aneka menu teppanyaki dan shabu-shabu yang berada di dalam Sudirman Citywalk lantai dasar. Desain interior resto ini terlihat begitu modern dan casual dengan sinar temaram agar terkesan nyaman sekaligus hangat. Sebuah area teppanyaki di salah satu sudut resto, menjadi panggung bagi para chef dalam menyajikan aneka menu yang menggugah selera.

Platter, terdiri dari mix fry buffalo wings, kani katsu, chicken yakitori, sausage bratwurst, french fries with spicy mayo. Sayap ayam goreng crispy nya renyah banget pas digigit, begitu pula halnya dengan kani katsu yang dibuat mirip popsicle. Chicken yakitorinya manis, creamy dan gurih khas barbekyu gitu. Sosis Jerman nya harum dengan daging sapi yang berasa banget. Satu kata, PUAS!

Gojiro, garlic fried rice with Aussie marinade and cheese sauce. Nah kalo yang ini tuh lembaran daging-daging sapi Australia kelas premium yang ditumpuk menggunung diatas nasi goreng bawang putih dengan siraman saus keju yang melimpah. Ah saya suka saya suka saya suka...nasinya aja udah gurih banget, belom lagi lembaran daging sapinya, hmmmmm so juicy. Rasa dagingnya tuh meleleh banget, ada manis-manisnya, gurih dan cheezy. Salah satu gojiro terbaique nih bosque.

Cowboy / Tomahawk Steak, 1.200 gr Aussie tomahawk grain fed ribs slab jack creek. Ini apaan? Steak sampe satu kilo lebih gitu? Beneran? Yup, bener banget nih, menu ini merupakan daging steak 1,2 kilogram yang tebel, juicy dan bertekstur. Kalo kamu dateng ramean dan pengen makan bareng-bareng sambil asyik ngobrol, pesen menu ini udah paling cocok. Petjah sob, asli.

Shabu-Shabu Wagyu, siapa yang engga suka shabu-shabu pake lembaran daging wagyu? Tau dong gimana sensasi rasa daging wagyu? Yup, meleleh banget dimulut. Teksturnya tuh lembut dengan serat-serat yang sangat halus. Pas dicelupin ke kuah kaldu, warnanya yang kemerahan berubah menjadi cokelat keabuan dan itu berarti sudah siap untuk disantap. Rasanya? Hmmmmmm enak banget sob.

Wagyu Sandwich, special beef fried wagyu, with hanito bread and chef sauce. Nah kalo tadi saya menikmati daging wagyu dalam bentuk irisan tipis, kali ini ada potongan tebal yang dibuat menjadi isian sandwich. Tingkat kematangan daging kali ini saya pilih yang medium, biar ada lapisan warna daging dari matang hingga kemerahan setengah matang. Tekstur dagingnya tuh empuk banget, pas dikunyah paduan sensasi juicy nya langsung meledak.

And the last but absolutely not the least, i have Blue Sea Course consist of Moriawase set teppan with USA tenderloin beef, scallops, fresh salmon and tiger prawn. Pertunjukan koki dalam mengolah menu ini diatas teppan hingga menjadi seperti apa yang dihidangkan diatas meja, sangatlah menarik. Bukan cara penyajiannya aja sih yang menarik, tapi pas saya cobain rasanya pun meledak banget dimulut. Tenderloin beef nya kan dipotong kecil-kecil, jadi biteable dan meleleh aja gitu pas masuk mulut. Ikan, udang dan scallops nya pun terbaik...

Sebuah coffeeshop bernuansa floral dengan paduan sentuhan modern baru saja hadir di kawasan Bogor Timur. Menyebut dirinya Stockholm Syndrome, kafe anyar ini dimiliki oleh sepasang suami istri berdarah Swedia dan Indonesia. Berhubung sang pemilik asli dari Swedia, maka menu-menu yang disuguhkan terinspirasi dari negara Skandinavia tersebut.

Area terbagi kedalam dua bagian, yaitu indoor dan outdoor. Pintu masuk merupakan bagian dari sebuah area indoor nyaman bergaya modern minimalis yang diberi sedikit unsur floral. Lalu saat bergeser kebelakang, pengunjung langsung disuguhkan dengan pemandangan taman outdoor nyaman yang sangat artistik. Dijamin, kamu bakalan seneng banget saat berfoto-foto di area ini.

Es Kopi Stockholm (Rp.20.000,-) es kopi susu ala Stockholm Syndrome ini justru berspektrum cokelat sangat muda cenderung ke broken white. Rasanya cukup unik dan belom pernah saya temukan di es kopsus lain. Ada sensasi manis, creamy dan menyenangkan dalam tiap seruputannya. Meski begitu, unsur kopinya tetep hadir dalam nuansa yang agak malu-malu.

Flat White (Rp.28.000,-) secangkir kopi susu hangat suam-suam kuku yang diberi hiasan latte art diatasnya. Espresso yang diberi tuangan susu kukus ini menyuguhkan sentuhan rasa kopi yang lumer bersama milky-nya susu dalam artian yang baik. Creamy dan lembut saat diseruput.

Piccolo (Rp.28.000,-) disajikan didalam mini rock glass, minuman base espresso dalam porsi mungil ini memberikan ledakan rasa yang lebih besar dari ukurannya. Sempet terkejut dengan sentuhan biji kopi yang strong, membuat lidah harus mencari-cari letak keberadaan balutan susu yang muncul belakangan.

Swedish Meatballs (Rp.55.000,-) dalam bahasa Swedia disebut Kottbullar. Menu maincourse ini terdiri dari beberapa buah bola daging yang diletakan diatas mashed potato yang membentuk seperti bulan sabit, lalu diberi saus krim, irisan timun dan selai cranberries. Entah kenapa, saya selalu suka dengan savory dish yang diberi tambahan sweet jam kaya gini. Jadi terasa manis-manis gurih gitulah.

Chocolate Ball (Rp.8.000,-) dalam bahasa Swedia disebut chockladbollar. Menu dessert ini merupakan paduan oat, cokelat dan gula yang diadon seperti bola lalu digulingkan ke parutan kelapa kering. Teksturnya agak padat dan kasar khas oat yang bertemu komposisi cokelat yang lembut. Rasa manisnya unik, karena ada tambahan unsur oat dan parutan kelapanya...

Kopi Kenangan

Kopi Kelapa (Rp.19.000,-) satu shot espresso yang dicampur dengan tuangan air kelapa dan es batu ini ternyata menyuguhkan sensasi rasa yang nyegerin meski tanpa tambahan pemanis. Rasa lelah setelah seharian bekerja dan lanjut ngegym, langsung hilang aja gitu abis minum ini. Sentuhan espresso bercita rasa asam medium dipertemukan dengan air kelapa bercita rasa manis alami, ternyata kawin banget. Mantul sob!!!.

Hot Pandan Latte (Rp.24.000,-) nuansa base espresso houseblend robusta arabica ala Kopi Kenangan dipertemukan dengan susu dan sirup pandan, ternyata berhasil memberikan cita rasa unik nan menarik. Posisi kopi disini hanya sebagai pemeran pembantu, karena si aktor utama adalah sensasi rasa pandan yang membuat minuman ini terasa creamy dan manis...