Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Mumpung lagi di PIM 1, dan kedai Gulu Gulu yang baru buka lagi sepi antrian, ga ada salahnya untuk mencoba lagi kreasi minuman Gulu Gulu yang lainnya.

Kali ini pesan yang Brown Slurpy Boba Dark Choco plus nambahin pake cheese cream, bagian atas adem dingin, bagian dasar agak masih hangat. Bobanya besar2 tapi empuk dan enak digigitnya. Manis sih tapi kalau diseruput ama dark choconya jadi enak.

Overall sensasi dark choco ama bobanya sih okelah enak. Nyesel nambahin cheese cream soalnya kayak gak nambahin apa2 cuma akhir2 aja pas minuman abis baru berasa. Soalnya ikutin cara mereka ga diaduk.

Untuk es baru ada improvement. Ga terlalu banyak menggunung, pas. Minuman abis, sisa es batu juga ga menggunung.

Coffee Shop yang benar2 hidden gem. Alamatnya di Zomato salah bukan di Jl. Gereja Ayam tapi di dalam gedung Metro Atom Pasar Baru. Tersempil di antara toko2 kamera, toko2 kain, dan toko2 peralatan salon. 

Tadasih sih tempatnya kecil yah kayak kios gitu, bergaya Izakaya yang berunsur agak gelap, unfinished namun minimalis. 

Uniknya lagi di sini operational hoursnya beda2 tiap hari. Jadi kalau mau tau buka atau tutup dan buka dari jam berapa ke jam berapa memang harus ngecek tiap hari di Instagram mereka. 

Tadasih melayani pengunjung dengan cara yang berbeda dari yang lainnya. Pengunjung sewaktu datang dikasih nomor antrian dan dibiarkan menunggu duduk di area depan. Giliran nomor sudah tiba, akan dipanggil diajak masuk ke dalam bilik brewing. Kayak antri dokter yah haha... 

Sewaktu di dalam bilik, biasanya ownernya sendiri yang akan brewing kopi pesanan kita. Tamu seperti diberi konsultan mau kopi yang seperti apa karakteristiknya dan mau dari daerah mana. Kalau konsultasinya selesai owner akan segera menyiapkan sendiri kopi dengan manual brewing tanpa mesin. 

Sambil ngebrewing owner terus acap kali berbicara santai dengan kita, hal2 seputar kopi dan lainnya. Jadi seperti layaknya teman dekat dan tak sadar akan sudah menghabiskan waktu di dalam bilik hingga kopi siap diminum. Jika kopi sudah siap diminum, owner pun akan tetap menanyakan bagaimana kopinya dan lain-lain. Sampai memang kita mau memutuskan untuk sudahan dan menikmati kopi di bagian luar (tempat menunggu) dan membiarkan tamu yang lain masuk. 

Kopi yang kucoba sih kebetulan Kopi Palasari yang tingkat acidiknya tinggi hmmm my fav! Agak asam2 dan gak terlalu strong. Konsistensinya bagus meski bodynya agak enggak terlalu pekat. Easy breezy for me. 

Tamu yang lain sih kebetulan di samping pesan Kopi Kerinci untuk di take away. 

Wah pengalaman baru dan unik dalam menikmati kopi nih. Karena memang dekat dari rumah bisa nih sering2 ke sini. The best deh! 

Yabai berada di De Ritz Building daerah Menteng. Letaknya di pas di sebelah Maple & Oak yang datang dari 1 grup restoran juga. Dari luar sih udah keliatan, tampilan terasnya unik banget berbambu2 gitu. Sedangkan interior dalamnya bernuansa gelap mirip desain sebuah Izakaya di Jepang dengan ornamen2 pajangan Jepang yang membuat suasana Jepangnya makin kental. Yabai menawarkan konsepnl modern gastro pub khas Jepang yang kekinian. Meski ga terlalu besar tapi cukup nyaman, dan koneksi wifinya cepat jadi tambah nyaman lagi. 

Untuk menu makaman pun pilihannya sangat bervariasi, dimulai dari appetizer seperti Mushroom Salad yang terdiri dari braised shiitake, crispy enoki dengan sesame dressing. So yummy untuk membangkitkan selera makan. 

Habis itu Salmon Carpaccio juga enak, bagi pecinta salmon. Rasa asam manisnya nge-blend jadi satu di mulut. Ada juga Chicken & Prawn Gyoza yang oke juga rasanya. Lalu Beef Chashu yang favorit aku lainnya karena dagingnya empuk tapi bagian atasnya kayak agak crispy, disajikan dengan saus khas mereka yang bikin nambah endes. 

Untuk bakar2annya sempet mencoba berbagai macam seperti Momo, Gyu Karubi, Tsukune dll. Favoritku sih Momo, daging ayam yang tebal dan juicy serta meresap bumbunya ke dalam daging, sepertinya dari bagian paha. Berikutnya Gyu Karubi juga okelah. 

Kalau suka ama hidangan nasi berupa don. Bisa cobain Onsen Gyudon yang merupakan hidangan nasi dengan daging sapi serta bumbu khas dan telur di tengahnya dan bisa dipecah biar lumer merata masuk ke dalam nasi dan daging. So tasty. Lalu kalau suka salmon bisa pilih Salmon Dynamite yang ga kalah enaknya juga. 

Kalau lagi mau ramen, ramen di Yabai juga enak. Miso Tori Men buat yang lebih light atau Jigoku Tori Men yang suka rasa pedas. Surprisingly they were all good! 

Ada menu unik berupa Bone Marrow & Corn berupa beef ragout, jagung, dengan parmesan cheese disajikan dengan potato chips di dalam tulang sumsum. Kalau aku sih makannya pakai potato chips, disweep langsung ke dalam isian tulang sumsum dan dinikmati. Wow so yummy. Gurih, manis, creamy dan tekstur richnya dapet. 

Untuk dessert kucoba Neo Nippon Cheesecake yang tampilannya sangat cantik dengan baked cheese cake, strawberry coulis dan vanilla. Cheesenya sih kurang nendang jadi aku lebih dapet ke rasa asam manisnya aja dan berikutnya dessert Matcha Tiramisu yang wow menurutku kombinasi yang sempurna. So addicting. Rasa matcha dan tiramisunya dapet. 

Di Yabai rupanya serving minuman alkohol juga dan salah satu pilihan andalannya yaitu infused shochu yang ada 3 pilihan yaitu Ume, Tomato, and Corn and be careful they're really strong hehee. Untuk rasa sih sesuai selera kalau aku sih lebih suka yang Corn.

"Warteg Modern bergaya Bistro" ini yang cepat kusimpulkan setelah makan di sini.

Oke tempatnya berada di Cipaku 1, sebrang masjid dan masih sederetan dengan Pasar Santa. Pas pertama kali masuk ke sini, WOW luas banget, benar2 lega dan nyaman. Interior bergaya unfinished dengan dinding2 batu bata, pot tanaman, dan tanaman rambat plus dekorasi penempatan ambalat2 yang cantik untuk menaruh ornamen2. Gaya penerangannya kalau siang hari juga memakai jendela2 kaca kayak rumah kaca gitu deh tapi gak panas, malah adem jadi betah buat berlama2. 

Rupanya di bagian dalam ruangan ada tangga menuju ke lantai dua, wow lebih besar lagi. Deretan sofa kulit berwarna coklat yang bisa diduduki oleh beberapa orang bisa cocok buat tempat untuk nongkrong ria berlama2 dengan setting semi private dining area gitu. 

Aku jujur yah saking betahnya di sini sambil ga sadar sudah nongkrong 2 jam usai makan di sini. Gimana enggak, tempatnya enak, nyaman, adem, instagenic, ga terlalu ramai, ada colokan, wifi super kencang, dan alunan musik dan lagu Indonesia yang easy listening bikin makin betah. 

Nah, soal makanan Ruma Eatery menawarkan menu2 khas warteg. Pilihannya beragam bisa dipilih langsung sesuai selera di etalase kaca kayak warteg. Untuk harga sih bersahabat dengan kantong banget. Tapi jangan bandingin 11 12 mentok ama warteg, di sini agak lebih tinggi sedikit tapi masih bersahabat di kantong. Hmmm let's say harganya boleh disamain ama kantin2 karyawan di mall2 mewah di Jakarta deh baru bisa. Kalau melihat aspek tempatnya yang super comfy, AC, ga berisik, ama wifi, ini sih great place to dine banget dibandingkan kantin karyawan mall. 

Oke soal makanan kupesan Nasi Jeruk, Ayam Kuluyuk, Sapi Lada Hitam ama Tahu Isi. Semuanya so yummy. Nasi Jeruknya enak cocok untuk dipadanin ama lauk apa pun. Ayam Kuluyuk dan Sapi Lada Hitamnya juga enak meresap meski agak keras karena mungkin yah udah agak lama dipajang di etalase. Tahu Isinya juga yummy. 

Karena pergi cobain rame2 aku sempat cobain lauk punya teman juga seperti Daging Cabe Ijo yang surprisingly enak dan lumayan nampol pedasnya. Sambal Terasi yang dipilih temanku juga wuih pedasnya menggigit. 

Untuk yang manis2, so far Ruma Eatery menyediakan beberapa kue seperti kue cokelat Amchock IDR 15.000, Red Velvet IDR 22.500, Blueberry Cheesecake IDR 23.500. Kue cokelatnya biasa aja agak keras, red velvet juga oke worth it, dan the real star was Blueberry Cheesecake dengan harga segitu so yummy banget, legit cheesecake dengan imbuhan asam segar manis dari blueberrynya berasa. Selain itu, sih kulihat ada jual semacam croissant dan olahan pastry juga. Mungkin masukan kalau ditambah kue2 basah jajanan pasar bakal lebih enak untuk variasi pilihannya yah. 

Untuk minuman selain iced tea, kita mencoba juga minuman Creamy Oreo yang so nutty, creamy dan manis serta Italian Creamy yang mempunyai rasa cherry yang manis beserta cream kocok di atasnya. So exotic. 

Intinya, Ruma Eatery menawarkan pengalaman makan dengan masakan rumah yang homey dengan desain bistro yang nyaman dengan harga yang terjangkau. Cocok untuk segala occasion. Buat makan siang/malam cantik, casual gathering, traktiran teman ulang tahun, arisan, dll semuanya bisa di sini.

Tsujiri menawarkan hidangan dessert yang terinspirasi dari keunikan warna, rasa, dan manfaat dari matcha.

Tempatnya berada di dalam sebuah supermarket food hall dan lumayan luas untuk ukuran dessert cafe. Agak sepi juga karena melihat trend dessert sudah ga terlalu ke matcha tapi malah enak sih jadi lebih tenang dan damai duduk sambil makan di sini.

Kupesan Shiratama Parfait yang merupakan parfait dari es krim matcha, mochi putih besar, kacang merah, dan ada seperti clear jelly di tengah2nya.

Surprisingly rasanya ga terlalu manis. Matchanya sendiri juga ga manis malah cenderung sedikit pahit jadi membuktikan emang terbuat dari matcha asli tanpa ada penambahan rasa manis yang berlebihan. Aku sih suka, enak, ga bikin eneg dan tentu saja dingin2 menyegarkan sambil mengisi perut dengan mengunyah mochi2nya.

Berikutnya kupesan Warabimochi dengan serbuk matcha. Bingung sih deskripsiinnya. Dibilang kenyal kayak mochi juga kaga soalnya ini warnanya bening jernih clear gitu tapi kenyal2 lembut. Dibilang seperti konyaku jelly juga karena membal2 legit gitu teksturnya. Pokoknya gabungan mochi dengan jelly konyaku deh. Tekstur pas digigit pas banget kelegitan, kemembalan, dan light banget rasanya ga bikin eneg. Serbuk matchanya juga kayak ada earthy2 gitu. Enak.

Penasaran pesan menu yang lain nih. Mungkin lain kali yah. So hyped!

Habis makan mau yang manis2 dan dingin2 lalu kepikiran untuk ke Sumoboo aja. Kebetulan di busy hours ada beberapa bangku kosong yah sudah segera menempati bangku tersebut daripada keburu penuh.

Pesan yang selalu menjadi favorit di sini yaitu Grass Jelly 6 yang memiliki topping yang lengkap dari es krim matcha, boba, grass jelly, kacang merah, mochi, dll. Makin maknyos lebih creamy jika dituang dengan susu manis encer. Yummy.

Selain itu coba pesan Chocolate Pancakenya Sumoboo, pancake terdiri dari 2 lapisan pancake dengan berbagai topping macam2 cokelat. Ada oreo, KitKat, choco ball dll. Rasanya enak juga bagi pecinta cokelat meski awalnya mau pesan yang strawberry atau mango pancake tapi memang lagi kosong saat itu. Maybe next time.

Letaknya padahal dekat rumah, tinggal ngesot lalu nyebrang jalan sedikit dan sampai, tapi gak pernah ke sini. Nah saking penasarannya, akhirnya diniatin janjian ama teman harus ketemu di sini untuk sekalian coba atmosfer dan makanannya di sini.

Sewaktu masuk, wow tempatnya lucu, kursi2 manis tertata rapi beserta sofa yang colorful plus dekorasi lukisan dan permainan warna yang tabrak lari makin membuat riang suasana hati. Dining room bagian depan ini khusus untuk area non smoking. Percampuran setting kolonial, vintage dengan sentuhan modern pokoknya. Sungguh vintage chic.

Bagian dalam rupanya lebih luas lagi. Area semi outdoor dengan jejeran sofa melingkar yang juga cozy. Meski agak gerah karena AC jadi bercampur dengan udara luar dan tentunya jadi banyak nyamuk. Di dalam terdapat dining room lagi dan 2 VIP room yang bisa muat sekitar 20 orangan. 1 VIP room dekat ruang depan dengan corak warna-warni di dindingnya, satu lagi di bagian dalam yang lebih vintage.

Sesudah pesan surprise juga liat harganya yang cukup terjangkau dan sudah termasuk pajak. Sambil nunggu minta koneksi wi-fi yang lumayan cepat meski kadang2 putus terus yah nyambung lagi. Lebih surprise lagi pas nunggu dikasih welcome drink, kala itu minumannya kunyit asem dingin dan temanku yang agak telatan dateng dikasihnya teh roselia. Really good gesture.

Makanan pertama datang Tahu Goreng Isi Seafood. Ini sih enak tapi cuma 2 potong. 1 potong kedapetan daging udangnya 1 potong lagi kaga dapet. Sambal kacangnya lumayan nampol pedasnya. Berikutnya, datang Martabak Telur yang cukup banyak terdiri dari 4 buah dengan saus manis pedas khas plus acar. Martabaknya endes, tebal dan ada seperti influence bumbu India gitu yang agak2 familiar di mulut.

Untuk menu utama, Nasi Campur Daun Jeruk. Porsinya besar, melimpah deh sesuai deskripsi ada apa aja. Nasinya wangi nan gurih. Sambal matahnya pun pedas menggigit sampai keringetan. Nampol porsinya rasanya juga enak secara keseluruhan.

Berikutnya Nasi Goreng Kambing ada nasi dengan nasi kambing, sate kambing, telur mata sapi, dan ayam goreng. Nasi gorengnya sekali lagi enak dan ada berasa bumbu khas India gitu yang saya dapati di Martabak Telur. Sate kambingnya keras sih jadi agak butuh usaha lebih ngunyahnya.

Untuk Soto Betawi juga teman saya enjoy, kuahnya lezatos gurih sesuai ekspektasi, dagingnya pun lembut. Sambal juga enak.

Untuk dessert kami pesan Kue Klepon, so homey, humble, gak terlalu manis karena ada parutan kelapa di mana2 yang bikin rasa agak gurihnya. Wangi pandan pula pokoknya enak juga, ukuran jug besar pas buat sharing.

Lalu Puding Regal yang cantik dan manis. Tepat untuk menutupi acara makan.

Untuk minuman pesan Es Dahlia yang terdiri dari Buah Naga, Leci, Lemon, Delima. Super manis tapi aku sih suka. Rasanya kayak minum permen karet Yosan (Anak jadul pasti tau). Lalu teman pesan Kunyit Asem sama kopi Janji Maria.

Pas mau bayar juga dikejutkan juga dengan total pembayarannya. Selain harga di menu sudah termasuk pajak jadi ga harus capek nambah2in lagi buat pajak rupanya tidak ada biaya service juga. Mantep bener yah! Bolehlah untuk menghargai staff tambahin dikit di kasir soalnya pelayanannya emang bagus banget.

Overall, pengalaman makan di sini sangat menyenangkan. Para staff juga sangat membantu, cepat, dan ramah. Mau ditanya2 soal makanan serta responnya cepat. Diminta untuk mengambil foto di berbagai sudut ruangan juga mau. Top notch deh Ala Ritus.