Fannie Huang||IG:@fiehuang

Mr. Fox sendiri terletak di dalam Energy Building dan kalau malam ramai buat nongkrong karena ada live music.

Di sini juga ada VIP Room yang super nyaman dan bisa memuat sampai 10 orang dengan minimum pemesanan 5 juta. Selain itu juga ada beberapa meja di lantai atas dengan konsep open space.

Di sini juga bebas buat merokok namun sirkulasinya bagus sehingga aroma maupun asap rokoknya ga menyebar.

Aku mencoba :

1. Chicken Karaage

Ayam Karaage yang satu ini unik dan berbeda dengan karaage pada umumnya karena menggunakan saus yuzu coleslaw.

Bahan dasarnya sendiri merupakan citrus yang diambil kulitnya dan blend dengan cabai hijau sehingga rasa sausnya merupakan perpaduan asam, gurih serta ada hint rasa pedas.

Untuk.ayamnya sendiri renyah namun tetap juicy. Yang aku suka, meskipun juicy namun tekstur ayamnya tidak berair serta tetap empuk.

Rasa dagingnya juga nggak plain dan ada sedikit yang mirip seaweed (kayaknya pakai seaweed?) dan sedikit rasa asam yang meresap ke dalam daging.

2. Mushroom Tofu Soup

Nggak nyangka sup bisa disajikan secantik ini dengan isian yang banyak namun kuantitas kuahnya pas nggak kebanyakan maupun terlalu sedikit.

Menu itu memang cocok buat appetizer karena kuahnya nggak terlalu banyak, jadinya nggak bikin kenyang duluan.

Tahunya sendiri homemade dengan tekstur firm namun tetap lembut serta terasa kedelainya.

Untuk jamurnya menggunakan beberapa jenis jamur segar yang teksturnya renyah namun empuk di bagian dalam. Selain itu juga ada jamur enoki yang masih renyah.

Untuk kuahnya cukup terasa konbunya dengan rasa manis gurih.

3. Chicken Larb Salad

Hidangan yang satu ini merupakan perpaduan cita rasa Thailand & Laos sehingga terasa asam segar.

Bahannya sendiri menggunakan ayam cincang dan belimbing.

Menu ini sebaiknya dimakan dengan kerupuk tempe homemade yang renyah namun tidak alot.

Secara keseluruhan rasa cenderung asam yang tidak overpowering dan tetap segar serta ada sedikit rasa pedas.

4. Steak Fritties

Daging disajikan dengan tingkat kematangan medium sehingga pinggirnya matang namun bagian tengahnya masih berwarna kemerahan.

Sejujurnya aku kurang suka daging dengan tingkat kematangan selain well done walau masih ok dengan medium well.

Namun ternyata aku menikmati dagingnya meski medium. Dagingnya sangat lembut namun tetap terasa tekstur dagingnya serta tidak beraroma khas daging mentah yang kurang enak menurutku.

Dagingnya sangat lembut hingga terasa seolah meleleh di lidah dan saus black peppernya juga pas, tidak terlalu strong rasa ladanya namun tetap terasa ladanya serta gurih.

Kentang gorengnya pun enak, empuk dan renyah di bagian luarnya dengan rasa asin yang pas dan meresap pada kentangnya.

5. Black Angus Cheeseburger

Burgernya sendiri home made seluruhnya kecuali kejunya.

Rotinya homemade dan cukup lembut namun bukan yang super lembut sehingga malah cocok dengan rasa dan tekstur burgernya.

Dagingnya pun well seasoned dan kejunya super berasa. Rasanya sendiri sedikit pedas karena menggunakan sambal namun masih ok bahkan buat aku yang kurang tahan pedas.

Porsinya pun besar dan super mengenyangkan. Recommended banget.

6. K.F.C (Krunchy Fried Crickets)

Yes, ini beneran crickets. Jangkrik.

Menu eksotis yang satu ini terinspirasi kuliner eksotis Thailand dan dihadirkan ke resto ini.

Menunya sendiri disajikan dengan kerupuk tempe dan jangkriknya dimasak dengan sambal kacang, sweet soy caramel dan crispy garlic.

Untuk pertama kalinya aku nyobain jangkrik dan sejujurnya aku takut walau katanya sih jangkrik mengandung anti oksidan.

Namun ternyata rasanya enak juga. Kalau dicobain dengan kerupuk tempe jadinya nggak terlalu terasa teksturnya. So kalo myobain pertama kali, mending pake kerupuknya.

Jangkriknya sendiri aku cobain 2x. Potongan pertama rasanya cenderung gurih pedas potongan lainnya terasa sedikit manis.

Jarang banget ada resto yang berani menghadirkan menu yang satu ini dan boleh buat dicoba.

7. Teh Tubruk Jasmine Panacotta

Rasa panacottanya sendiri sedikit manis namun dengan rasa dan aroma teh yang sangat kuat.

Kebetulan aku suka teh jasmine dan menikmati panacottanya. Menu itu juga disajikan dengan lychee granita yang asam segar sehingga bisa menetralisir rasa manis dari panacottanya.

Yomie's terletak di lantai 1 dan tempatnya sendiri cukup nyaman untuk ukuran stall.

Di sini disediakan kursi buat duduk dan ada tempat buat ngecharge juga.

Untuk minumannya yoghurtnya sendiri macam-macam. Ada yang pakai beras, purple rice, jujube, dll.

Aku sendiri udah mencoba semua minuman signature mereka, yakni Purple Rice an Oat. So kali ini aku nyobain yang Strawberry (IDR 48k).dan akhirrnya nemuin minuman yang bemer-bemer sesuai seleraku.

Yoghurtnya sendiri segar dan strawberrynya terasa. Rasanya cenderung asam khas strawberry dan tekstur serta nasinya agak tersamarkan dengan strawberrynya. Selain itu teksturnya juga nggak terlalu kental dibanding yang oats.

Kalau kalian kurang suka oat maupun purple rice namun mau mencoba Yomie's aku menyarankan nyoba yang ini.

Lain kali pengen coba menu series buah lainnya di sini, ah.

Booba House sendiri merupakan salah satu kedai yang menjual aneka minuman boba yang cukup nyaman buat nongkrong.

Ada meja dan kursi serta tempat ngecharge gitu. Lalu ada juga dekorasi bunga yang cantik dan bisa dijadiin properti foto.

Kali ini aku kembali mencoba 4 menu, yaknj :

1. Strawberry Pop

Sebelumnya pernah mencoba ini dicabang Fatmawati dan aku suka banget. Sayangnya rasa minuman di cabang ini sedikit mengecewakan buatku.

Minumannya cenderung manis dan sama sekali tidak ada sensasi rasa asam khas strawberry yang segar.

Seandainya tidak terlalu manis mungkin akan lebih enak. Namun popping boba strawberrynya tetap enak.

2. Peach Mango

Sebaliknya, untuk minuman Peach Mango malah lebih enak ketimbang di cabsng Fatmawati yang kucoba pertama kali.

Rasanya beneran terasa peachnya, nggak sekedar manis doang. Popping boba mangonya juga asam manis yang segar.

3. Brown Sugar Boba

Yang ini juga lebih enak di cabang sini.Brown sugarnya lebih nggak terlalu manis dan bobanya juga cukup empuk menurutku.


Selain itu rasa brown sugarnya juga tidak terlalu mendominasi rasa.

4. Cheese Cake

Merupakan minuman dengan serpihan biskuit regal dan cream cheese.

Cream cheesenya sendiri terdapat di bagian atas dengan rasa gurih khas keju.

Finally nyobain pisang goreng yang satu ini setelah sekian lama penasaran.

Aku nyobain di cabang PIK dan lokasinya berada di depan bakmi Pangsit Palu.

Kali ini aku nyobain dua rasa, yakni :

a. Choco Top (IDR 22k)

Merupakan pisang goreng yang renyah dan tidak oily dengan topping saus coklat.

Rasa pisangnya sendiri beneran enak, sama sekali nggak sepet. Selain itu tepungnya juga nggK ketebalan dan nggak terasa alot juga.

Rasa manisnya juga masih ok menurutku dan jenis coklatnya bukan yang super manis sampai bikin sakit gigi.

b. Choco Top (IDR 24k)

Merupakan pisang goreng dengan mesis namun ditambah keju parut sehingga rasanya merupakan perpaduan manis sekaligus asin gurih gitu.

Kalau mau yang nggak terlalu manis, recommended buat nyobain yang choco top keju.

Siang ini berkunjung ke Grand Ni Hao buat lunch bareng keluarga.

Ambience restonya sendiri terkesan mewah dengan didominasi warna merah serta terdapat beberapa guci China yang cantik sebagai hiasan serta nuansa yang remang-remang.

Untuk harga menu di restoran ini juga masih cukup terjangkau jika dibandingkan ambiencenya. Bahkan harga sayur pun masih sekitar 40an ribu, harga yang wajar untuk ukuran Chinese Food.

Kali ini aku menggunakan promo dan pelayanan cukup ramah. Namun Promo tidak berlaku untuk semua menu. Untuk menu bebek tidak berlaku dan untuk salah 1 menu ayam juga tidak berlaku.

Aku mencoba :

1. Sapo Tahu Seafood Ni Hao (IDR68k, size Small)

Porsi small bisa disharing untuk ber 3 dan isian tahunya cukup banyak.

Aku sendiri suka tahu dan suka banget menu ini karena potongan tahunya besar dan lembut. Selain itu udahnya juga renyah dan segar.

Selain itu rasa saus sapo tahunya juga unik dibandingkan menu serupa di resto lain.

Saus di sini nggak cuma sekedar saus tiram aja, tapi ada tambahan bumbu khusus sehingga rasanya cenderung manis gurih.

2. Cumi Panggang Mentega (IDR 86.5k)

Cuminya berupa 2 potong yang juga bisa buat sharing.

Cuminya segar dan tidak berbau amis dan dipanggang hingga sedikit renyah di bagian ujungnya.

Untuk saus menteganya berbeda dengab saus mentega pada umumnya. Rasa menteganya tidak terlalu strong dan rasa sausnya manis gurih gitu.

3. Ayam Panggang (IDR 100, Half)

Kulit ayam panggangnya super renyah dan jenis ayamnya bukan yang super besar, namun justru malah enak dan aku suka teksturnya.

Ayamnya juicy dan empuk serta bukan jenis ayam negeri yang terlalu besar sehingga dagingnya agak gimana gitu.

Menu ini juga disajikan dengan garam bakar yang gurih dan wangi. Nggak semua resto menyediakan menu ini.