Fannie Huang||IG:@fiehuang

Siang ini berkunjung ke Weekend Mates buat lunch di sini. Konsepnya bertema garden yang cantik & ada rooftopnya juga.

Area rooftopnya ada kipas, jadinya nggak super panas. Seating area indoornya juga cukup nyaman, ada stop kontak gitu. Jadi nyaman buat kerja.

Buat yang tertarik sama tarot reading, mereka juga nyediain jasa reading setiap hari Jumat malam 2 minggu sekali. Kalian cukup bawa bon pembelian aja.

Buat menu makanan di sini ada menu western & lokal. Minumannya ada coffee maupun non coffee. Di sini ada minuman espresso pakai cream cheese yang unik.

Aku mencoba :

1. Weekend Street (IDR 45k)

Kombinasi buah strawberry & strawberry jam + sirup mangga, apel & leci.

Rasanya terlalu manis & after tastenya strong. Minuman ini mungkin cocok kalau kalian sangat suka manis, namun kalau nggak, sebaiknya mencoba menu yang berbeda.

2. Tahu Gejrot

Rasa tahunya enak. Tahunya sama sekali nggak bau & ada banyak potongan bawang.

Rasa sausnya juga gurih. Jarang nemu tahu gejrot yang nggak bau & ini beneran recommend buat dicoba.

3. Chicken Cordon Bleu (IDR 120k)

Aromanya beneran wangi dan isian smoked beef + cheesenya menambah rasa gurih. Seasoning ayamnya enak, dagingnya agak padat.

Untuk tepungnya, aku kurang paham apakah karena lama di foto atau memang begitu. Namun seandainya tepungnya digoreng sedikit lebih lama sehingga sedikit lebih keemasan dan lebih renyah, mungkin lebih enak.

Namun kentang gorengnya enak. Rasanya gurih meski dimakam begitu saja. Saus tartarnya juga enak.

Sayurnya cukup segar + nggak pahit dan salad dressingnya asam segar (sepertinya Thousand Island?).

4. Aglio Olio Chicken (IDR 65k)

Aku kurang tahu apakah ini juga karena lama difoto atau gimana. Namun spaghettinya sedikit keras, mungkin kalau sedikit lebih soft akan lebih enak.

Seasoning blackpeppernya sangat strong dan cocok dimakan bareng ayamnya biar lebih ada flavour. Pastanya juga nggak terlalu kering, namun juga nggak super oily.

5. Nasi Goreng Hijau (IDR 75k)

Nasi gorengnya sedikit asin. Buatku yang suka asin, aku suka rasanya. Untuk ayam gorengnya renyah dan dagingnya empuk.

Seasoning ayamnya nggak terlalu strong namun tetap terasa. Sebaiknya dimakann bareng nasinya biar rasanya jadi lebih balance.

6. Serabi Solo

Serabinya beneran wangi pandan & bukan jenis yang super lembut. Untuk sausnya agak cair, namun manisnya pas.

Penasaran sama nasi kucing yang satu ini karena harganya super terjangkau, cuma Rp. 10.000/ bungkus. Kukira porsinya bakal kecil, karena takut ga kenyang, aku beli 3 porsi.

Rupanya porsinya cukup ngenyangin. Aku makan seporsi aja udah kenyang. Nasi putihnya 1 mangkuk & lauknya lumayan banyak buat harga segini.

Aku mencoba :

1. Nasi Cumi Cabe Hijau

Nggak nyangka lauknya sebanyak ini, padahal cuma 10 ribu, lho. Beneran worth the price.

Cuminya cukup segar dan nggak berbau amis. Rasanya beneran super pedas, cocok buat yang suka pedas. Cabe hijaunya pedas gurih.

2. Nasi Ayam Blackpepper

Ayamnya empuk dan rasanya manis gurih. Rasa blackpepernya lumayan terasa.

3. Nasi Ayam Kungpao

Ayamnya berupa suwir dan sepertinya kurang segar. Bau ayamnya cukup tajam dan rasa dagingnya strong, sampai menyamarkan rasa kungpaonya 😭

Rasa bumbu kungpaonya cuma terasa sedikit asin gurih, namun rasanya sangat samar.
.
.
Satu hal yang aku suka, kemasannya higienis. Sendoknya pun dibungkus plastik.

Pesan mie kangkung yang satu ini di bazaar Pergi Kuliner buat mamaku.

Mie kangkungnya halal dan isiannya cukup banyak. Harga seporsinya Rp. 50.000, namun pakai potongan jamur hioko.

Kami makan beberapa jam kemudian pas sampai di rumah & kuahnya masih tetap enak meski nggak kuhangatin lagi. Perpaduan manis gurih kuahnya pas.

Ayamnya pun empuk dan rasanya manis gurih. Sebenarnya rasa mie kangkungnya enak dimakan begitu saja tanpa harus nambah cabe atau jeruk.

Sayangnya, mienya beneran overcook. Teksturnya super lembek dan malah merusak.rasa kalau buatku. Jadi akhirnya aku malah nggak makan mienya.

Padahal karena ini menu mie kangkung, rasa mienya cukup krusial.

Seandainya mienya nggak direbus terlalu lama bakal lebih enak.

Namun aku suka karena pengemasannya higienis. Bahkan sendok plastik dan jeruknya dimasukkan dalam plastik teprisah, nggak asal ditaruh di kantung plastik.

Tertarik mencoba kopi yang satu ini karena rasanya enak menurut beberapa teman. Berhubung ada di bazaar Pergi Kuliner, akhirnya aku nyobain juga.

Pelayanan ramah & super cepat. Harga minuman & makanannya juga super terjangkau.

Aku mencoba :

1. Es Kopi Susu Tetangga (Rp. 20.000)

Rasa kopi susunya oke juga, namun bukan rasa yang bikin aku pengen repurchase lagi. Mungkin tergantung selera juga, soalnya temanku yang ngerekomendasiin memang suka kopi yang cenderung light.

Pas kucoba, rasa kopinya hampir nggak terasa. Rasa manisnya lebih dominan ketimbang rasa kopinya. Untung manisnya nggak over sweet.

Kopinya juga nggak super milky & nggak meninggalkan after taste kurang enak di mhlut.

Namun kalau kalian suka kopi susu yang rasa kopinya strong, kopi ini kurang recommended buat kalian.

2. Donat Coklat (Rp. 8.000)

Aku lebih puas sama rasa donut ketimbang kopi susunya. Donunya beneran enak, teksturnya empuk namun renyah.

Coklatnya pun terasa dan manisnya pas, bukan yang super manis, apalagi sampai bikin sakit gigi. Selain itu, donutnya juga nggak oily.

Siang ini mampir ke Kopikalyan cabang terbaru di Jl. Wijaya.

Dari luar, lokasinya agak mirip dengan rumah. Namun di dalamnya ada area indoor & outdoor.

Aku berkunjung sekitar jam 12 siang dan tempatnya sungguhan ramai. Area indoornya sedikit panas, mungkin karena ramai.

Namun pelayanan cukup ramah. Selain itu di cabang ini ada menu spesial yang hanya ada di cabang ini.

Aku mencoba :

1. Roti Kalyan (IDR 22k)

IMerupakan roti dengan rasa kopi dan ada potongan biji kopinya.

Namun aku kurang suka tekstur rotinya. Ketika digigit, rotinya nggak empuk dan agak kasar. Isian saus kopinya cair dan wangi kopi, namun rasanya cenderung hambar. Overprice kalau dibandingkan rasa.

2. Banda Neira The Spice Island (IDR 49k)

Tertarik mencoba minuman non coffee yang satu ini karena cuma ada di cabang Wijaya. Rasanya unik karena minuman ini sejenis jus dengan beberapa jenis rempah.

Rasanya asam, namun juga sedikit manis dan aromatic. Kalau kalian pernah minum loloh cemcem (sejenis minuman tradisional khas Bali yang terbuat dari aneka rempah), mungkin bakal merasa familiar sama cita rasanya.

Rasanya agak mirip, namun bedanya ini lebih manis dan nggak terlalu asam. Buat aku yang kurang suka asam, aku masih bisa menikmati minuman ini karena after tastenya nggak terlalu strong.

Reatoran yang satu ini merupakan restoran AYCE yang udah lama jadi wishlistku. Kebetulan banget lagi ada diskon 50% khusus buat ladies di tanggal 15-28 Agustus khusus buat paket Serious Boss (395++) & Big Boss (495++).

Siang ini aku datang berdua teman & waiting list meski jam setengah 3 sore. Sistemnya, waitress bakal hubungi kita via WA kalau udah giliran kita.

Buat waktu makannya 90 menit & ada denda kalau kita menyisakan daging. Sistemnya, daging dan semua menu mesti pesan. Tempatnya cukup nyaman dan ada penyedot asap.

Aku dan teman mencoba paket Serious Boss. yang ada gyutan. Semua bumbunya ada di meja. Harusnya ada white sauce, tapi di mejaku white saucenya nggak ada.

Aku udah cobain semua daging yang tersedia dan rasanya cukup enak, sih. Buat yang suka bawang putih, harus banget cobain yang double garlic. Bumbu garlicnya beneran tebal banget meski udah kuratain.

Dagingnya kerasa banget garlicnya pas udah kupanggang. Untungnya daging per platenya nggak terlalu banyak.

Miso garlicnya juga nggak kalah enak. Buat yang samyang nggak pedas .

Menurutku semua dagingnya oke dan cukup segar. Sayangnya, kualitas saikoronya kurang oke. Di foto cubenya besar dan potongannya rapi, aslinya beda. dan ukurannya lebih kecil.

Pas kupanggang, jadinya agak alot walau masih bisa digigit. Kalau dibilang karena cara manggangku, aku pernah makan daging serupa di tempat lain dan nggak sealot ini. Dan aku.memang cenderung suka manggang daging sampai well done setiap makan AYCE.

Buat cuminya juga rasanya hambar meski aku manggang dengan ngelepas stiknya. Mungkin kalau dibumbui double garlic atau miso garlic bakal lebih tasty.

Pas aku datang, menu ayamnya juga dihold alias ga bisa dipesan. Karena promo, aku masih maklum. Namun seandainya aku bayar harga normal, aku bakal kesal

Buat menu non dagingnya, aku mencoba :

1. Kimchi

Buat yang ga suka kimchi asam, mungkin bakal suka ini. Aku sendiri lumayan suka kimchinya karena nggak super asam. Sayurnya segar dan rasanya cenderung manis dengan sedikit rasa asam.

Kimchinya cocok dimakan pakai selada & daging buat netralisir. Kalau dimakan pakai daging bumbu double garlic jadi enak banget.

2. Agedashi Tofu

Aku suka rasanya. Tahunya lembut & terasa kedelainya, kurasa pakai tahu Morinaga atau tahu sutra? Tepungnya renyah & aku suka kuah dashinya yang gurih.

3 Gyoza

Gyozanya kurang enak. Kulitnya terlalu tebal dan isian daging terlalu sedikit sehingga tidak terasa. Untuk cocolannya rasa spicy sesame. Mungkin kalau nggak spicy akan lebih gurih.

4. Beef Cheese Sushi

Nasi dibalut sapi panggang berlemak & cheese. Aku memang suka sapi yang berlemak dan rasanya gurih. Ditambah cheese makin yummy.

5. Beef Curry Rice

Rasanya lumayan. Nasinyabpulen dan hangat. Karinya kental, manis dan gurih walau bukan jenisnyangvsuper strong. Wortelnya nggak kelembekan, tapi nggak alot.

Telurnya standar, bukan jenis yang lembut. Sapinya nggak alot.

6. Wakame Soup

Kuahnya gurih dengan potongan seaweed yang banyak.

7. Milk Pudding + Ice Cream

Jujur, aku kurang suka rasa milk puddingnya. Milk puddingnya nggak terlalu enak. Bagian atasnya super duper manis.

Buat es krimnya bukan yang vanillanya super strong. Rasanya manis namun masih oke selama nggak creamy berlebih.
.
.
Overall, dengan harga promo, ini masih oke. Namun seandainya harga normal (Rp. 467.088 nett/pax), ini super overprice dibanding rasa dan jenis dagingnya.

Di AYCE lain, ada salmon atau minimal udang unlimited dengan harga setara. Namun di paket ini cuma ada cumi. Bahkan daging potongan tebal yang lembaran juga nggak ada (aku nggak tahu apakah daging beef boss karubi (yang keliatan tebal & lebar di menu) nggak dikeluarin atau aslinya tipis.

Soalnya aku pesan, tapi pas datang nggak ada yang dagingnya tebal.