Fannie Huang||IG:@fiehuang

Lukumades merupakan salah satu kedai donut Yunani yang sempat viral tahun lalu. Namun saya mampir hari Jumato sore dan nggak antri sama sekali.

Lokasinya ada di lantai LG mall Central Park dan ada seating area. Proses penggunaan voucher Pergi Kuliner tidak berkendala sama sekali.

Pengunjung bisa melihat sendiri proses pembuatan lukumadesnya. Proses pembuatan juga cukup cepat.

Untuk ukuran donutnya ada 2 macam, yakni mini & regular. Yang mini isi 5, sedangkan reguler isi 10 (namun ukuran lukumadesnya lebih kecil ketimbang yang isi 5).

Saya mencoba :

1. Choco Mint (Reguler)

Ini merupakan varians terbaru dari Lukumades. Di bagian luarnya ada selai coklat dan di dalamnya ada mint infused.

Lukumadesnya renyah dengan isian yang empuk. Rasa coklatnya manis ketika dimakan saat panas karena cenderung lumer, namun rasa mintnya sangat terasa.

Di bagian dalamnya moist dan sedikit creamy. Teksturnya unik & berbeda dari donut biasa.

Namun rasa choco mint agak kemanisan menurut saya. Mungkin saya ingin mencoba varians lain yang less sweet lain kali.

Namun pelayan super ramah. Saya beli 2 porsi, satunya buat teman. Lalu saya minta 2 paper bag & diberikan tanpa extra charge.

Sake+ merupakan restoran yang menjual aneka minuman beralkohol maupun hidangan Jepang. Lokasinya ada di Plaza Senayab Arcadia yang terpisah dengan mall Plaza Senayan.

Begitu masuk, langsung disuguhi pemandangan botol-botol alkohol yang berjejer. Di dalamnya ada rak berisi ratusan botol alkohol Jepang.

Restorannya tidak terlalu besar, namun saya suka dengan konsepnya. Terdapat tirai dan sekat yang membatasi sehingga pengunjung tidak harus melihat staff yang berlalu lalang maupun bertemu pengunjung lain.

Satu-satunya open space hanya di bar dan salah satu meja yang tidak jauh dari rak alkohol. Itupun tetap nyaman karena tidak harus berhadapan dengan customer lain.

Di setiap meja juga tersedia tempat charge sehingga benar-benar nyaman untuk bersantai dan menikmati makanan.

Saya mencoba :

1. Seppuku (IDR 130k)

Cocktail yang satu ini merupakan perpaduan sake, campari, coconut , orange dan frangelico. Aroma cocktailnya segar dan wangi.

Ketika diminum, rasanya cenderung manis namun alkoholnya cukup strong. Teman makan saya yang cicip merasa alkoholnya terlalu strong, bahkan ada yang merasa pusing.

Saya sendiri merasa badan saya jadi lebih hangat meski baik-baik saja. Namun saya malah sangat suka dengan rasanya.

2. Tsunade (IDR 140k)

Kopi alkohol sempat populer beberapa waktu yang lalu. Saya akhirnya mencoba cocktail yang satu ini. Dibanding seppuku, alkohol yang ini tidak begitu strong.

Rasa kopinya lebih strong meski ada after taste sojunya. Susunya juga lumayan terasa, terlebih bagian atasnya foamy. Kalau kalian nggak terlalu kuat alkohol, saya recommend coba yang ini.

Saya sendiri minum cocktail ini buat menetralisir efek dari Seppuku. Hasilnya, it works.

3. Yakitori Moriawase (IDR 150k)

Harganya tergolong affordable untuk ukuran yakitori di resto sekelas ini. Seporsi berisi 8 tusuk yakitori, namun ukuran yakitorinya cukup besar.

Saya mencoba yakitori ayam dengan isian sayur. Ayamnya asin gurih dengan isian sayur yang renyah dan segar. Yakitori disajikan dengan cabai, saus lemon & sejenus saus coklat. Namun dimakan begitu saja juga sudah enak.

Saya juga mencoba chicken wing. Ayamnya juicy dan empuk, sama sekali tidak alot. Rasa manis gurihnya meresap.

4. Ishiyaki Beef Hokubee Sirloin (IDR 60k/porsi)

Saya beneran kaget ketika melihat harganya karena super duper affordable. Saya kira harganya di atas 100k. Pilihannya ada black pepper & teriyaki.

Seporsi sudah berisi sayur, jamur & beberapa potong daging seera disajikan hot stone biar bisa masak sendiri.

Dagingnya tidak lengket meski diletakkan langsung di atas hot stone. Seharusnya memasak sayur terlebih dulu. Namun saya memasak daging terlebih dulu dan rasanya tetap enak.

Dagingnya sama sekali tidak alot meski saya memanggang sampai well done. Dagingnya empuk dan terasa gurih dari lemaknya.

5. Gyutan Amiyaki (IDR 165k)

Seporsi daging bisa buat share 3-5 orang. Dagingnya berbentuk potongan kecil bite size.

Rasa manisnya cukup meresap. Potongan dagingnya pas, nggak terlalu tipis maupun tebal. Dagingnya gurih, namun tidak berlemak berlebihan. Kalau dimakan pakai shoyu juga bisa, jadinya lebih gurih.

6. Nabeyaki Udon (IDR 140k)

Saya sebenarnya ga terlalu suka udon, bahkan saya bisa pesan menu lain kalau ke resto udon. Saya sudah beberapa kali nyoba dan ga cocok, sampai mencoba yang di sini.

Tekstur udonnya pas, nggak kenyal berlebih. Bagian dalamnya padat. Kuahnya terasa manis gurih dan ada hint rasa jahe. Namun kalau flavournya lebih strong bakal lebih enak.

Udonnya tetap enak meski saya makan lebih dari 15 menit sesudahnya. Isiannya cukup banyak dan bisa share berdua. Saya mencoba jamur enokinya yang renyah.

Untuk telurnya, bagian putihnya lembut. Namun bagian kuningnya matang.

7. Volcano Sushi (IDR 200k)

Fushion sushi yang satu ini merupakan perpaduan ebi furai, salmon dan mayonaisse. Daging salmonnya cukuo terasa dan ebi furainya segar + renyah.

Nasi sushinya juga enak. Rasanya gurih dan ukurannya pun bite size sehingga tidak repot untuk dinikmati.
.
.
Overall, menurut saya harganya masih sangat worth it dibandingkan harganya. Ambiencenya juga sangat nyaman. Saya berencana revisit lagi kalau kepengen dine in private.

Awalnya nyobain pisang crispy yang satu ini karena mamaku kepengen banget. Katanya temen ngebawain & rasanya kepengen banget.

Sebelumnya udah nyobain beli di beberapa tempat berbeda dan kata mamaku nggak ada yang seenak di sini. Akhirnya, aku & mamaku kulineran di Krendang & beli langsung di tempat.

Buat pisang crispynya ada 3 ukuran, yang box kecil 15k, box sedang 20k & box besar (ukuran 20 x 20 kayak buat naai kotak gitu) 30k.

Surprisingly, rasa pisangnya beneran enak. Pisangnya legit & nggak sepet karena pakai pisang kepok asli. Tepungnya renyah & pisangnya pas, nggak terlalu tebal atau terlalu tipis.
Bahkan paa aku masukin kulkas & makan besok pagi dalam keadaan dingin, pisangnya masih renyah tapi nggak alot. Beneran seenak itu ❤️

Pisang ini juga available di Grab. Kalau di Grab, harganya 25k per box. Namun kayaknya beli pisangnya hoki-hokian, deh.

Pas aku beli buat kedua kali via Grab kemarin, rasanya tetapenak, sih. Namun entah kenapa agak mengendap minyak kali ini. Aku agak eneg sesudah makan beberapa potong.

VIN+ terletak di Plaza Arcadia. Kalau kalian dari Plaza Senayan, bisa akses dari pintu menuju area parkir & nyebrang.

Tempatnya cukup nyaman buat bersantai. Di dalam ada berbagai jenis wine maupun minuman alkohol lainnya. Kalau mau pesan wine by glass juga bisa.

Seating areanya super nyaman & cocok buat bersantai maupun kerja. Suasana lampunya agak remang, ambiencenya jadi makin cozy. Tempatnya pun agak private, pengunjung yang berlalu lalang nggak bisa ngeliat ke dalam ruangan.

Buat menunya, saya mencoba :

1. Red Wine by Glass (IDR 120k)

Wine yang disajikan pas buat tenan makan. Alkoholnya nggak terlalu strong, rasanya nggak pahit.

Aroma red winenya wangi, rasanya sedikit asam namun tidak meninggalkan after taste berlebih.

2. Flavored Ice Tea Lychee (IDR 47k)

Segelas berisi teh dengab potongan lychee. Rasa lycheenya asam, pas buat menetralisir rasa manis dari perisa lycheenya.

Aroma tehnya cukup wangi, namun rasanya sedikit over sweet.

3. Pan Seared Scallop with Black Truffle

Scallopnya segar dan renyah. Sausnya creamy dan gurih dengan perpaduan garlic dan cheese. Aroma trufflenya pun cukup wangi dan gurih.

4. Casava Truffle (IDR 85k)

Tepung singkongnya renyah dan gurih. Teksturmya pas, nggak alot maupun terlalu empuk.

Truffle oilnya wangi dengan spicy mayo yang creamy dan sedikit pedas. Mayonaissenya juga nggak berbau amis. Garlic crustnya wangi dan gurih.

5. Barramundi Woku

Rasanya benar-benar nikmat. Daging barramundinya segar dengan kulit yang renyah dan gurih.

Sausnya thick dengan taste yang cukup strong. Perpaduan rasa asam dan pedasnya pas. Ukuran ikannya cukup besar & bisa dinikmati 1-2 orang.

6. Canadia Black Mussel with Mayo

Daging musselnya dibalur tepung roti dan renyah. Musselnya tidak berbau amis & gorengannya tidak oily.

Tomatnya segar, sedikit asam dan gurih. Pas buat menetralisir rasa musselnya.

7. Grand Marnier Souffle

Ukuran soufflenya cukup besar, bisa untuk share 1-2 orang. Souffle disajikan hangat dan bagian atasnya ada taburan gula yang menambah rasa manis. Namun menurutku rasanya sudah enak tanpa tambahan additional sugar di ataanya.

Rasa lemon pada soufflenya cukup strong dan disajikan dengan es krim vanila yang menambah rasa manis.
.
.
Waktu penyajian beberapa menu sedikit lama. Namun untungnya ambience cukup nyaman sehingga waiting time tidak terasa membosankan.

Lumpia Basah yang satu ini ada di depan ngohiang Gang Aut. Sebenarnya nama asli tempat ini Lumpia Gang Aut.

Penjualnya berjualan pakai gerobak warna hijau dan biasanya selalu ramai. Aku mampir ke sini sekitar jam setengah 12 & bahkan waiting list selama setengah jam.

Harga seporsi lumpia basah Rp. 16.000 dan dibungkus pakai daun + ada cabe. Aku sendiri cuma coba karena penasaran dan ga nyangka rasanya bakal seenak ini.

Kulit lumpianya lembut dan isiannya tauge + telur + ebi yang dioseng. Aromanya beneran wangi dan rasanya enak. Rasanya gurih, nggak.kemanisan.

Dimakan begitu aja juga udah enak. Namun kalau kalian suka pedas, mungkin bisa pakai cabe. Ukuran lumpianya besar & bisa share berdua. Makan sepotong pun ngenyangin banget.

Bahkan ketika kumakan beberapa jam kemudian pas sampai rumah, rasanya beneran masih enak. Isiannya pun padat.

Jujur, harganya masih worth it dibanding rasanya menurutku.

Siang ini merupakan kunjungan kedua saya ke kafe yang satu ini. Sebelumnya saya pernah berkunjung pas November 2020. Surprisingly, harga menunya nggak banyak berubah.

Tempatnya masih colourful & cantik buat foto-foto. Musiknya juga lagu KPop gitu & menunya mostly hidangan khas Korea, cocok buat K-Lovers.

Di lantai bawah,.ada alat touch screen lucu yang bisa dipakai buat oder. Berhubung saya berkunjung bareng teman & mau dine in, waitress menyarankan di lantai atas.

Di lantai atasjauh lebih luas ketimbang lantai bawah dan lebih adem. Seating area ada di area indoor dan area balkon. Dari balkon bisa melihat hiruk pikuk jalanan Suryakencana.

Untuk sistem pemesanan masih sama. Ada kertas buat pesan dan langsung dibayar ke kasir. Peralatan makan ada di meja khusus dan bisa diambil sendiri. Bahkan asbak pun tinggal ambil.

Pada kunjungan pertama saya, saya sempat memesan menu dessert Noel. Sayangnya sekarang sudah nggak ada lagi. Kafenya sedikit lebih panas ketimbang kunjungan saya dulu dan sekarang memakai kipas (dalam rangka penghematan?). Tapi masih oke lah, toh nggak super panas & harganya murah.

Saya mencoba :

1. Cyrano.Milk Tea (IDR 20k, L)

Saya request milk tea tanpa additional topping. Ternyata rasanya enak. Perpaduan teh dan susunya pas sehingga nggak meninggalkan after taste milky berlebih.

Selain itu rasa manisnya juga pas meski saya nggak request less sugar. Tehnya pun wangi.

2. Pao (IDR 27k)

Dessertnya beneran lucu. Isiannya ada vanila ice cream , peanut crumble yang renyah, oreo, brownies coklat & saus karamel.

Rasanya manis, namun porsinya pas buat 1 orang. Harganya worth it dibanding rasanya. Tampilannya beneran lucu.
.
.
Overall, kalau kalian mau ke kafe cantik yang murah, beneran recommend ke kafe ini. Mereka bahkan punya paket makan murah seharga 50 ribuan aja buat berdua. Sayang kali ini nggak coba snack maupun main course karena udah makan di 4 tempat sebelumnya.