Fannie Huang||IG:@fiehuang

Dulunya ini restoran favoritku jaman kuliah dulu. Kebetulan cabangnya ada di mall sebelah kampus. Sayang beberapa cabangnya tutup, sisa cabang Cengkareng & Serpong aja.

Hari minggu lalu aku mampir.ke restoran ini bareng keluargaku. Restoran ini no pork no lard, jadi aman buat yang muslim. Opsi menunya juga banyak banget, mulai dari makanan Malaysia, Western sampai Chinese juga ada.

Aku mencoba :

1. Nasi Angsio Tahu (IDR 38,5 k)

Harganya beneran murah banget dan sama sekali nggak naik dibanding pas aku makan jaman kuliah dulu. Malahan sekarang ada additional.tahu crispy & kimchi pula. Dulu cuma nasi + angsio tahu aja.

Rasanya beneran enak banget buat harga segini. Tahunya lembut, saus tiramnya kental dan gurih. Selain itu juga ada sayur segar dan potongan wortel. Porsinya bahkan bisa buat share berdua karena beneran ngenyangin.

Tahu crispynya juga renyah dan lembut dengan saus asam, manis dan gurih di atasnya. Kimchinya juga oke. Rasanya nggak asam berlebih, sedikit gurih.

2. Nasi Goreng Spesial (IDR 43k)

Aku ngicip sedikit punya bapakku dan rasanya enak banget. Nasinya cenderung gurih ketimbang manis & nasinya juga ga terlalu kering.

Aku juga coba ayam goreng tepungnya. Rasanya ga kalah enak. Ayamnya juicy tapi ga berair dan tepungnya renyah banget.
.
.
TBH, aku ga ngerti kenapa restoran ini menutup beberapa cabangnya. Padahal enak & murah. Kalau aku mau makan Tea Garden lagi, aku mesti ke Serpong atau Cengkareng, jauh dari rumahku 😭

Tapi aku beneran recommend buat cobain resto ini. Porsinya besar, enak.& murah.

Sebelumnya beberapa kali liat cakwe yang satu ini di aplikasi ojek online. Berhubung pas mampir ke mall ini & nemu stallnya, aku tertarik buat nyobain cakwe ini karena harganya lebih mahal ketimbang kebanyakan cakwe di pasaran.

Aku mencoba :

1. Cakwe (Rp. 12.000)

Ternyata rasa cakwenya memang enak, sih. Bagian dalamnya lembut namun luarnya renyah. Minyaknya juga bersih dan cakwenya nggak mengendap minyak.

Cakwenya disajikan pakai cabe yang rasanya nggak kalah enak. Rasanya sedikit pedas, namun juga terasa asam gurih.

2 Hum Cin Piang (Rp. 12.000)

Aku belum pernah nemu inu di tempat lain & akhirnya aku cobain. Menu ini merupakan roti kayu manis yang renyah dan empuk dengan sedikit selai kayu manis.

Rasanya agak mirip roti goreng sebetulnya dan cenderung standar.

Restoran ini terletak di kawasan ruko yang mostly memang menjual hidangan non halal. Setelah berkali-kali mgelewatin, siang ini aku akhirnya mencoba beli makanan di sini buat dine in di mobil.

Aku mencoba :

1. Nasi Hainam Campur + Sate Babi (Rp. 70.000)

Seporsi seharusnya berisi nasi hainam + charsiu + ayam panggang + babi panggang + charsiu madu + sate babi.

Berhubung charsiu madunya dijual porsian per 1/4 ons, jadinya nasi campurnya nggak pakai charsiu madu lagi. Selain itu juga ada kuah sayur asin, 2 jenis saus serta daun yenshui di atasnya.

Aku merasa penasaran perbedaan antara nasi campur Kalimantan dengan yang selama ini pernah kumakan. Ternyata perbedaannya terletak pada jenis saus dagingnya serta keberadaan daun yenshui di atasnya.

Selain itu perbedaan juga terletak pada charsiunya. Charsiu di sini potongannya cenderung lebih tebal dan rasa charsiunya tidak hambar, melainkan sedikit manis. Bumbunya juga tebal dan bahkan ada sedikit bumbu charsiu di permukaan daging.

Ayam panggangnya pun empuk dan kulitnya renyah serta tidak beraroma amis. Rada daging ayamnya sedikit asin gurih meski dimakan begitu saja tanpa saus apapun.

Untuk sate babinya full daging namun tidak alot. Bumbu satenya agak kental dan rasanya cenderung manis serta cocok dinikmati bersama nasi hainamnya.

Babi panggangnya pun sebenarnya gurih dan kulitnya renyah. Dagingnya empuk dan tidak dominan lemak serta ada flavournya. Sayangnya aroma babinya sedikit berbau walau untungnya tidak sangat menganggu. Menurutku ini satu-satunya kekurangan.

Namun nasi hainamnya gurih dan tetap enak meski dimakan lebih dari satu jam kemudian dalam kondisi dingin.

Sejujurnya, dengan harga 70 ribu, harganya masih oke menurutku. Mungkin terkesan mahal, namun potongan dagingnya tebal-tebal dan cukup banyak. Rasa bumbu dagingnya pun lebih bold.

Sebelumnya pernah beberapa kali beli makanan di sini buat makan di mobil (karena PPKM) maupun dibawain ortu yang beli makanan dari sini.

Menu di sini cukup banyak, nggak cuma menjual bakmi, namun juga ada nasi uduk, nasi kuning, ayam kremes dan bahkan siomay. Harganya juga cukup terjangkau, di bawah 50 ribu.

Kali ini aku mencoba :

1. Siomay Isi 5 (IDR 33k)

Seporsi berisi 5 siomay. Kalau beli satuan, harganya 7k per per potong. Ukuran siomaynya beneran besar banget, bahkan bisa share.

Aku mencoba siomay kentang, siomay daging, siomay dan siomay telur. Yang aku suka, daingnya nggak berbau amis sama sekali dan ngak terlalu banyak tepung.

Tepungnya masih terasa dan cenderung manis serta sedikit asin gurih. Kentangnya pun empuk , namun nggak kelembekan.

Menurutku, salah satu kunci kelezatan siomay terletak pada saus kacangnya dan aku suka sausnya. Saus kacangnya agak kental dan tekstur kacangnya terasa di setiap gigitan.

Perpaduan manis dan gurih dari saus kacangnya pas, nggak manis berlebih. Ditambah jeruk pun jadi semakin nikmat, jadi asam, manis gurih.

Menurutku, saus kacangnya udah enak dimakan begitu aja dengan kecap minimal atau bahkan tanpa kecap (aku sempat icip bagian yang nggak kukasih kecap sebelum ngaduk).

Overall, menurutku kalian wajib cobain siomaynya kalau mampir ke sini.

Kopi Pods merupakan salah satu coffee shop baru yang terletak di kawasan ruko Neo Arcade . Kalau dari luar, nama tempatnya Ohayo-In Cafe, patokamnya sederetan sama Ind*mar*t.

Coffee shop yang satu ini buka mulai dari jam 10.00 - 18.00. Buka setiap hari kecuali hari selasa.

Temparnya sendiri nyaman dan bersih . Dekorasinya juga cantik, bernuansa kayu dengan bebatuan yang terlihat artistik. Untuk seating areanya terdapat beberapa meja untuk dine in.

Untuk mimuman di sini ada menu coffee maupun nom coffee dengan harga yang super affordable, mulai dari IDR 18k - 22k. Selain itu juga ada menu tambahan berupa beberapa cemilan yang cocok buat dinikmati sebagai teman minum.

Aku mencoba :

1. Vampire Lime (IDR 18k)

Ini beneran recommended banget buat yang mau minum minuman non coffee namun nggak pengen manis. Sebenarnya aku sendiri kurang suka asam dan kurang suka soda, jadi awalnya agak khawatir rasanya bakal.dominan soda banget atau terlalu asam.

Ternyata rasanya malah enak banget. Sebelum diminum aku memutuskan mengauk dan rasanya perpaduan manis sekaligus asam yang pas namun tetap segar dengan potongan lime yang fresh.

Selain itu rasanya juga nggak dominan soda. Setelah diminum nggak ada after taste menyengat yang biasa dirasakan setelah minum soda, padahal aku minum langsung setelah disajikan dan es nya juga masih utuh. So far, baru pertama kali menemukan mimuman sejenis ini yang sesuai seleraku.

2. Crunchy Biscoff (IDR 22k)

Kalau lagi kepengen minum minuman Biscoff, harus banget cobain yang ini. Harganya beneran super affordable, bahkan nggak sampai 25k namun tetap enak.

Selain Biscofffnya tetap berasa dan susunya juga segar. Selain itu di bagian atasnya juga ada potongan biskuit Biscoff yang cukup renyah. Potongannya juga nggak terlalu besar, jadi masih bisa disedot bareng minumannya.

Yang aku suka banget, rasa rempah khas biskuit Biscoffnya tetap terasa dan selainya cukuo banyak, namun rasanya nggak oversweet banget. Jadinya ngfak.meninggalkan after taste berlebih. Super worth it dibanding harganya.

3. Es Kopi Gula Aren (IDR 18k)

Berhubung aku sebenarnya kurang suka manis, aku nggak terlalu suka kopi gula aren sampai aku mencoba kopi yang satu ini. Setelah mencoba kopi gula aren di sini, aku malah jadi suka.

Jadi gula arennya masih tetap kerasa manisnya, namun manisnya itu masih oke. Sekedar mempermanis namun nggak sampai membuat kopinya jadi terasa oversweet, apalagi sampai meninggalkan after taste manis yang nggak enak.

Selain itu perpaduan kopi dan susunya juga balance menurutku. Terkadang kopi susu cenderung terlalu dominan susunya hingga meninggalkan afte raste yang kesat di lidah, namun di sini nggak sama sekali. Rasa kopinya masih tetap terasa dan ketika diminum juga masih terasa aroma kopinya.

4. Es Kopi Monster Latte (IDR 20k)

Kalau yang ini minuman perpaduan charcoal dan kopi. Buat kamu yang pengen cobain minuman charcoal namun nggak pengen ngerasain after taste charcoal yang macam serbuk (?) gitu, harus banget cobain kopi yang ini.

Rasa kopinya berasa banget dan rasanya cenderung pahit khas kopi. Selain itu warnanya juga cantik dan setelah diminum nggak meninggalkan after taste yang kurang nyaman. Rasanya juga segar.

5. French Fries (IDR 30k)

Ini cemilan yang kucoba buat teman minumku. Porsinya cukup banyak dan bisa buat sharing 2-3 orang juga.

Aku suka.banget kentang gorengnya. Dalamnya empuk namun luarnya renyah dan sama sekali nggak mengendap minyak. Jadi meski dimakan dalam jumlah banyak nggak bikin merasa eneg. Aku bahkan menghabiskan kentang ini sendirian.

Selain itu kentangnya nggak plain gitu aja, melainkan permukaannya udah dibumbui rasa BBQ dan bumbunya beneran meresap sampai ke dalam kentang. Jadi meski dimakan begitu aja udah terasa manis gurihnya dan enak. Bahkan dimakan tanpa saus sambal pun juga udah enak.

Overall, menurutku ini beneran harus banget dikunjungin kalau pengen hangout di tempat yang cantik dengan harga super affordable. Semua minumannya juga nggak kemanisan, jadi cocok buat yang ga terlalu suka manis.

Pelayanan di sini juga super friendly dan waktu penyajiannya juga cepat. Beneran recommended banget.

Soto Bakso Mabok merupakan salah satu resto yang baru buka beberapa minggu yang lalu di kawasan ruko Pasar 8 dengan harga mulai dari 20 ribuan aja. Bakso ini juga halal, aman buat yang muslim.

Mulai tanggal 15 Februari nanti juga bakal ada promo.

Menu yang dicoba :

1. Kwetiau Sapi (IDR 15k)

Seporsi berisi kwetiau dengan potongan bawang goreng & daging sapi yang cukup banyak. Kwetiaunya juga bukan jenis yang super kenyal berlebih, pas dengan rasa bumbunyabyang cenderung gurih dan mirip cheongfan.

Daging sapinya juga cukup banyak dan teksturnya empuk. Dimakan begitu aja cukup enak, namun dimakan pakai kuah baksonya juga enak.

2 Soto Bakso (IDR 24k)

Seporsi berisi bakso urat, bakso halus & tetelan. Selain itu juga ada potongan wortel & lobak. Rasa kuahnya cenderung gurih, dimakan tanpa tambahan pun udah cukup enak. Namun kalau mau lebih segar bisa pakai potongan jeruk.

Rasa baksonya juga enak. Baksonya cenderung gurih dan dagingnya juga padat. Teksturnya juga nggak kenyal berlebih dan beneran terasa sapinya.

Honestly aku pun kurang suka lobak dan tetelan, namun karena penasaran aku cobain. Ternyata lobaknya enak. Rasanya gurih & nggak overcook. Tetelannya juga renyah namun nggak sulit digigit, renyah dan kenyal.

3. Soto Bakso Komplit (IDR 30k)

Kalau yang ini sama dengan soto bakso. Bedanya kalau ini pakai additional daging babat, kikil, tetelan & hati.

Porsinya beneran banyak & ngenyangin.