Jacklyn || IG: @antihungryclub

Bogor Cafe -- Sebuah cafe mewah yang terletak di dalam Hotel Borobudur, Jakarta. Kafe ini memiliki menu iconic dan terkenal, yaitu: sop buntut mereka. Kalau kalian ke sini, rasanya belum lengkap kalau kalian memesan sop buntutnya.

Di sini, aku mencoba sajian sop buntut mereka yang dilengkapi dengan side dish berupa salad dan egg tart sebagai dessert. Tak lupa, mereka juga menyajikan roti + butter sebagai appetizer.

Rasanya gimana?

1). Appetizer (roti + butter): Tekstur rotinya keras-keras lembut tapi, rasanya tasty. Jadinya pas dicampur butter, dia rasanya semakin kaya di mulut. Butternya mereka pakai elle & vire and it's so milky.

2). Main Course (Sop Buntut): Sop buntutnya ini dipisah daging sama supnya. Dan mereka juga menyajikan dengan emping. Dagingnya sendiri rasanya tasty, gurihnya kerasa, bumbunya kerasa, dan rasanya pun balance di mulut. Tekstur dagingnya berlemak + berminyak tapi, justru lemak sama minyaknya itulah yang mempengaruhi rasa enak + gurih dari si daging. Untuk supnya, mereka teksturnya light to thick. Rasa supnya gurih dan tasty tapi, bukan yang begitu strong.

3). Dessert (egg tart): Untuk rasa egg tartnya biasa aja, sama seperti rasa egg tart pada umumnya yang manis dan ada aroma telur + taste butter.

Ambience tempatnya enak, cozy dan mewah banget. Tempatnya juga luas dan nyaman + tempat duduknya banyak. Pelayanannya ramah dan friendly banget.

Manse Korean Grill -- Tempat jualan Korean BBQ yang worth it dan terjangkau.

Di sini, kita bisa memesan menu All You Can Eat dengan harga 99k. Yang mana untuk ukuran AYCE Korean BBQ ini termasuk worth it dan murah.

Rasanya?

Rasa makanannya enak. Di sini, daging-dagingnya fresh dan masih premium sehingaa, saat dagingnya dipanggang, rasanya tetap enak, empuk, tasty, gak alot, dan gurih pastinya.

Mereka juga nyediain beberapa saus yang rasanya tasty dan gurih. Di sini, mereka juga menyediakan ice cream vanilla yang gak kemanisan dan cocok dimakan sebagai dessert. Mereka juga menyediakan sayuran seperti jamur dan selada, dan sama seperti dagingnya, sayurannya pun juga masih fresh. Mereka di sini juga menyediakan kimchi untuk side dish mereka.

Untuk kebersihan, sudah termasuk higienis untuk ukuran restoran outdoor. Mereka juga menyediakan sarung tangan plastik buat kita ambil makanannya. Untuk pelayanan, cukup ramah. Tapi, karena lagi pandemi, kita harus masak sendiri-sendiri ya gak bisa dimasakin. So, buat kalian yang masih awal2 datang ke Korean BBQ, bisa ajak temen atau keluarga buat bantu kalian masak.

(NB: Kalau untuk halal atau gak, masih not sure ya. Soalnya, mereka jual pork).

Ayam Geprek Kanjeng Mami -- Tempat jualan ayam geprek rumahan yang terletak di Daerah Kelapa Gading dan available via Ojek Online. Letak Ayam Geprek satu ini berada di dalam rumah.

Aku di sini memesan Ayam Geprek Original seharga 16k. Murah banget ya. Anyway, meskipun di gambar kelihatannya kecil tapi, porsi aslinya gak sekecil ini.

Rasanya?

Rasanya enak. Bumbu cabainya aku pesan level sedang, gak terlalu pedas. Pedas, sih pedas tapi, bisa dinikmati dan rasa pedasnya cenderung pedas yang gurih.

Rasanya didominasi oleh asin gurih dari si ayam dan rasa pedas. Ayamnya juga lumayan juicy. Anyway, dia ayamnya masih utuh digeprek (bukan fillet) jadi, nanti kalian pas cobain ini jangan heran kalau bertulang. Buat kalian yang suka makan ayam geprek bertulang, ini cocok buat kalian.

Kimukatsu -- Restoran khas Jepang yang terkenal dengan menu katsu mereka.

Di sini, aku memutuskan buat order via ojol menu mereka yang bernama Cheese Katsu Mentai Rice seharga 49,5k. Ini didiskon, harga asli mereka 54,45k. Harga yang wajar lah buat ukuran makanan nasi dengan isian mentai, katsu, dan keju.

Rasanya?

Rasanya enak menurut gue. Di lidah, didominasi oleh rasa asam gurih yang pas, jadinya gak keasaman dan balance lah rasanya. Cuma menurut gue pribadi, rasa katsu dan kejunya gak terlalu kerasa/tasty si lidah. Kerasa, sih cuma sedikit bukan yang tasty banget. Yang benar-benar mempengaruhi dan jadi kunci keenakan makanan satu ini bukan dari katsu sama kejunya melainkan si mentainya. Mentainya yang mengeluarkan rasa asam dan gurih yang enak serta pas di lidah.

Untuk packagingnya aku suka. Mereka terprotected banget pakai alumunium foil jadinya makanan tetap hangat dan bersih.

Seafood Sunda Kelapa -- Tempat jualan Seafood di Daerah Jakarta Utara (tepatnya di Daerah Ancol, dekat Pelabuhan Sunda Kelapa) yang tersembunyi, bisa dibilang ini merupakan salah satu Seafood Hidden Gem di Daerah Jakarta karena letaknya yang tersembunyi tapi, makanannya enak.

Anyway, restoran ini buka setiap hari ya. Kalau misal di depan restoran plang-nya tulisannya "tutup" percayalah, itu cuma orang iseng. Aslinya, ini restoran setiap hari buka dan gak pernah tutup. So, kalian tetap bisa kunjungi restoran ini kapan saja.

Di sini, aku mencoba Sayur Thailand, Kepiting Soka Saus Padang, Ikan Gurame Goreng, dan Cumi Goreng Tepung. Untuk sambalnya, aku cobain yang sambal dabu-dabu sama sambal kecap.

Untuk rasanya, ini dia:

1). Sayur Thailand: Rasa Sayur Thailandnya enak. Aku kira, dia bakalan yang pahit banget sayurnya kayak pakchoi tapi, ternyata nggak. Sayurnya nggak terlalu pahit, rasanya justru didominasi oleh rasa asam gurih ala-ala saus Thailand. Jamin, deh... yang gak suka sayur tetap bisa menikmati ini (aku juga gak suka sayur tapi, aku tetap bisa nikmatin karena gak terlalu pahit).

2). Kepiting Soka Saus Padang: Kepiting Soka merupakan Kepiting yang udah daging utuh jadi, kita gak perlu repot-repot buka cangkang (tau lah, kalau makan kepiting part paling bikin repot buka cangkang). Aku kira kepitingnya bakalan yang direbus terus disiram saus padang tapi, nggak. Kepitingnya digoreng dan saus padangnya dipisah, jadi kita harus tuang/cocol sendiri.

Rasa kepitingnya enak, gurih di lidah dan meskipun goreng, dia gak berminyak dan crispy tapi, bukan crispy yang sampai nutupin daging. Jadi, dagingnya tetap tasty dan kerasa di mulut. Saus padangnya juga enak, gak pedas sama sekali, rasanya asam tapi, balance rasa asamnya (cenderung gurih) bukan yang keasaman.

3). Cumi Goreng Tepung: Rasanya enak. Cuminya kerasa dan tasty, asin gurihnya dapat rasanya terutama dari luar tepung gorengnya yang benar-benar mempengaruhi rasa.

4). Gurame Goreng: Gurame gorengnya enak, gak berminyak dan gak banyak duri, jadi gak ribet makannya. Porsinya juga gede, jadi cocok juga buat sharing. Dan rasanya juga enak, didominasi oleh asin gurih yang gak amis.

Satu lagi, semua seafood di sini sudah dijamin fresh. Lalu, porsinya juga banyak banget bahkan, aku sharing bertiga aja masih tetap harus ditake away dan gak habis.

Untuk sambal kecapnya standar, rasa manis pedas seperti sambal kecap pada umumnya. Untuk sambal dabu-dabu, kurang. Tetap pedas, cuma kalau sambal dabu-dabu yang biasa kucoba asam gurih dari tomatnya biasa kerasa kalau ini kurang kerasa, mungkin karena tomatnya kurang banyak kali ya.

Ambience tempatnya juga enak, bersih dan cocok buat kumpul-kumpul rame-rame. Aku kira tempatnya bakalan yang sempit tapi, ternyata tempatnya justru luas.

Pelayanannya juga friendly banget.

[NON-HALAL WARNING].


Xiao La Guo --Tempat makan yang menjual makanan dengan topping mala yang khas. Ini makanan sempat viral dan oleh karena itu, aku memutuskan buat cobain ini saat lagi mampir ke Pancoran PIK.

Di sini, aku mencoba Mie Keriting (10k), Sayuran (32k), Daging (19.250), dengan total gram 505 seharga (87.000). Worth it atau overpriced. Menurutku pribadi, ini overpriced, sih.

Oke, langsung aja ke rasanya!

Rasanya enak, menurutku. Dia ini dominan di lidah rasa gurih rempah-rempah. Jadi, kalau kalian makan ini, langsung di mulut kalian rasa rempah-rempahnya itu dominan. Gak cuma untuk mienya, toppingnya pun juga sama, dia dominan gurib rempah-rempah di mulut. Terkecuali untuk lapchiong, dia masih ada rasa manisnya.

Kalau untuk Mala, aku pesan level sedang. Menurutku, Mala itu gak pedas, bukan karena aku pesan level sedang tapi, karena aku udah ambil biji malanya dan aku cobain. Dia itu bukan yang pedas kayak cabai, bukan. Tapi, lebih ke rasanya tuh asam... cuma asamnya tuh yang nyengat jadinya nusuk di lidah dan bikin lidah kebas + mati rasa (ngerti, kan maksudku).

Untuk ambience tempatnya udah oke, bersih. Nanti kita akan disediakan mangkok besar + capitan, di sana kita bisa langsung pilih aja topping sama pilihan mie yang kita mau.

Di sini, porsinya emang besar dan cocok buat sharing. Atau kalau makan sendiri boleh, bisa disisain buat take away dan lanjut makan di rumah. Aku juga take away dan bawa pulang, masih enak pas aku makan keesokan harinya.

Pelayannya pun ramah dan friendly.

Cumi Cumi Cafe -- Tempat makan yang berlokasi di dalam Hotel Aston Marina Ancol. Buat yang lagi staycation atau berkunjung ke Jakarta dan kebetulan nginep di Aston, boleh sekali-sekali berkunjung buat breakfast di sini.

Sama seperti tempat makan hotel pada umumnya, makanan di sini umumnya disajikan secara buffet dan kita bisa bebas mengambil makanan apa saja yang kita suka. Menu buffetnya juga beragam ada nasi, buah, pasta, waffle, sereal, dan pastinya ada minumannya juga. Cuma karena ini bukan tempat makan yang luas, jadinya agak terbatas.

Oke, di sini aku memilih sarapan dengan pasta, telur, sosis, waffle, Danish croissant, dan pudding cokelat. Untuk minumannya di sini ada 3 jenis jus dan aku gabungin ketiganya (mangga + jeruk + guava) sama minum susu juga. Jangan lupa, untuk buah2an aku memilih semangka.

Gimana rasanya?

1). Pasta: Untuk pastanya mereka pakai makaroni dengan saus carbonara tanpa daging. Enak rasanya. Kukira rasanya bakalan tawar karena ini dimasak banyak tapi, ternyata nggak. Dia rasanya tetap tasty, gurih carbonaranya kerasa dan tekstur makaroninya juga aldente.

2). Sosis: Sosisnya enak, rasa asin gurihnya sama seperti sosis pada umumnya. Dan menurutku, ini sosisnya juicy dan full daging alias gak kebanyakan tepung.

3). Waffle: Di sini aku pakai waffle dengan saus manis khusus wafflenya. Menurutku, saus untuk wafflenya rasanya mirip susu kental manis (atau mungkin itu susu kental manis?). Jadi, rasanya mirip kalian makan waffle pakai susu kental manis, begitulah rasanya.

4). Danish Croissant: Danish Croisantnya enak, manis agak asam karena mereka pakai kismis di atasnya yang ternyata mempengaruhi rasa.

5). Pudding: Sama seperti rasa pudding cokelat pada umumnya, sih kataku. Untuk vlanya, menurutku gak terlalu kerasa. Tetap manis si pudding yang mempengaruhi.

6). Susu: Susunya segar, sepertinya mereka masak susu sendiri karena rasanya berbeda dengan susu cair fresh milk pada umumnya, menurutku.

7). Jus: Jusnya teksturnya sirup, rasanya segar. Dominan manis dan asam.

8). Telur: Untuk telur, mereka masak di depan kita. Rasa telurnya enak, bisa pilih mau matang, dadar, atau setengah matang. Aku pilih setengah matang dan masih tasty dikit.

Untuk buah semangka gak usah di review lah ya, kalian pasti tahu rasanya.

Ambience tempatnya enak, nyaman. Kebersihannya terjaga banget, kita akan disediakan sarung tangan plastik juga sama pihak tempat makan biar kita aman pas mau ambil makanan.

Pelayanannya ramah dan friendly banget.

Hey Beach -- Sebuah kafe di Daerah Pluit, Jakarta Utafa yang menawarkan suasana yang unik di dalamnya. Yup, Hey Beach merupakan cafe yang menggunakan tema Pantai di dalamnya. Sehingga, saat memasuki kafe ini, kita akan disuguhkan pemandangan/suasana seolah-olah kita sedang berada di Pantai.

Di sini, menu makanan, minuman, dan dessertnya beragam. Aku sendiri memesan menu Carbonara Salmon (88k) & Bikini Dragon (65k). Mahal? Nope, menurutku harganya udah worth it kalau dilihat dari segi ambience yang diberikan di Kafe + segi porsi sm kualitas masakannya. Jadi, masih oke.

Rasanya?

1). Carbonara Salmon: Rasanya enak sebenarnya. Carbonaranya itu membuat rasa asin gurih di spagethinya benar-benar kerasa dan enak di lidah. Untuk tekstur spagethinya mereka lebih ke tekstur yang lembek tipis, bukan yang aldente. Kalau untuk rasa salmonnya, to be honest, kurang rasanya... salmonnya masih agak amis menurutku dan meski salmonnya udah habis, rasa amisnya tetap ada bekasnya sedikit di atas spagethinya. Tapi, untuk carbonaranya sendiri udah oke tastenya.

2). Bikini Dragon: Bikini dragon ini sebenarnya jus buah naga tapi, didesain seperti bubur dan diberikan banyak topping seperti kelapa, granola, dan juga anggur. Rasanya enak, di lidah didominasi oleh rasa asam dan manis yang segar dari buah naganya, beserta topping2 yang diberikan. Jadi, rasa anggur, granola, dan kelapanya juga tetap kerasa dan nyatu di lidah. Ini selain enak dan menyegarkan, juga sehat. Buat yang lagi diet, menu ini sangat aku rekomendasikan.

Untuk ambience tempatnya, jangan ditanya lagi. KEREN. Dari kita masuk ke lorong kafe aja, kita udah disambut seolah2 kita sedang berada di sebuah resort. Lalu, masuk ke dalam kafe, suasananya benar-benar kayak di pantai. Mulai dari meja kasir dan bar nya yang mirip seperti bar-bar yang ada di pantai, lantai yang berpasir, dan tak lupa di sini juga banyak photobooth yang bertemakan pantai, seperti photobooth ayunan maupun photoboth dengan kursi pantai beserta topinya.

Kalian serasa lagi makan di pantai indoor kalau lagi ke sini, benar-benar unik. Selain unik, ini juga instagramable karena banyak photobooth bertema pantai/musim panas di sini. Keren banget. Buat kalian yang mampir ke Pluit, harus banget ke sini. Kapan lagi coba, kan makan-makan di kafe dengan suasana seperti di Pantai? Hehe. Cuma untuk toilet, agak sedikit kurang nyaman, karena lantai toiletnya mereka desain dengan banyak batu di lantai.

Pelayanannya juga bagus. Pegawai-pegawainya semuanya ramah dan friendly ke pelanggan.

Yang Ayam Pluit -- Memutuskan buat mampir ke restorannya Kaesang. Karena penasaran dan emang pas lagi hunting kuliner udah terdesak, sih. Kebetulan penasaran juga sama restoran ayamnya Kaesang.

Di sini, aku pesan paket Aku Lapar seharga 24.545. Paket ini dapat 2 ayam dan bisa request. Untuk ayam pertama bisa request dada atau paha, aku pilih dada. Untuk ayam kedua, bisa request paha atau sayap, aku pilih paha. Untuk sambalnya, aku request Sambal Bolo Mata.

Rasanya?

Rasanya enak, lumayan... enaknya b aja bukan yang enak banget tapi, lumayan lah tastenya. Ayamnya juicy, isi dagingnya cukup tebal dan tasty. Rasa asin gurih bumbunya cukup kerasa. Tapi, isi ayamnya tebal, juicy, dan benar-benar empuk juga, bukan yang terlalu kering ayamnya. Jadinya tetap mengenyangkan, sih jadinya. Nasinya pun juga pulen.

Kalau sambalnya, menurutku ini sama sekali gak pedas sambalnya. Dia di lidah rasanya asam gurih dan sambalnya itu wangi, benar-benar wangi.

Ambience tempatnya enak, nyaman dan bersih. Ada mural juga yang cocok buat foto-foto. Pelayanannya juga ramah dan friendly serta cepat (yup, namanya juga fast food, pasti cepat).

Sang Pisang Pluit -- Masih dengan edisi punyanya Kaesang. Setelah memesan menu makanan di Yang Ayam, aku juga memutuskan buat beli minuman di Sang Pisang.

Awalnya, pengen pesen yang Susu Bunga Sakura tapi, udah habis. Akhirnya, yaudah aku pesen yang Susu Keju seharga 10k. Murah banget ya.

Rasa susunya juga enak. Dia rasa manis susu ala fresh milknya strong dan kerasa. Tapi, rasa kejunya juga tetap kerasa di mulut. Jadi, di mulut ada perpaduan rasa manis dan gurih yang kalau digabungin menurutku cocok dan gak enek. Boleh ini dicoba.