Kopiloh -- Kafe satu ini berlokasi di bawah Hotel Grand Dafam, Ancol. Menjual aneka kopi dan waffle yang mana, wafflenya ini yang bikin aku penasaran buat ke sini.
Di sini, gue mencoba: Iloh Hazelnut Medium (32k) sama Iloh Waffle w/ Ice Cream (30k). Ya, masih terbilang worth it lah apalagi, lokasinya di area hotel bintang 5.
Rasanya gimana?
1). Iloh Hazelnut: Rasa pahit sama manisnya balance di mulut. Dia agak light dan gak terlalu strong.
2). Iloh Waffle w/Ice Cream: Dia dominan manis dari eskrim, cokelat, sama wafflenya. Tapi, sama sekali gak bikin enek.
Tempatnya cozy dan minimalis dengan area barista yang open kitchen. Cocok lah buat kerja di sini.
Soya Master -- Tempat jualan dango soymilk unik yang ada di Food Hall, Mall Kelapa Gading. Dango soymilk ini sebenarnya adalah minuman soymilk yang di atasnya dikasih krim, dango, dan juga ditaburin bubuk kacang.
Gue cobain varian original seharga 35k. Yang mana harga segitu standar lah buat minuman di mall.
Rasanya gimana?
Dangonya sendiri kenyal, krimnya gak kemanisan, dan rasa bubuk kacangnya tasty. Soymilknya sendiri dominan di mulut soybeannya. Jadi, ya kayak minum susu kacang lah.
Di sini gak ada tempat duduk, khusus takeaway only. Pelayanan ramah.
Romansa -- Kafe satu ini berlokasi di daerah Kebon Sirih. Dengan menawarkan konsep vintage dan nuansa warna serba hijau. Menjual aneka menu makanan Indonesia.
Di sini, gue cobain: Nasi Goreng Ubud seharga 45k sama Peach Tea seharga 32k. Dari segi harga, masih termasuk worth it, sih.
Rasanya gimana?
1). Nasi Goreng Ubud: Rasanya kurang banget. Sambal matahnya gak berasa rasa pedas khas sambal matahnya. Sate lilitnya digoreng dan rasanya malah aneh, jadi pahit-pahit gimana gitu. Terus, nasi kuningnya juga terlalu pekat rasa kunyitnya (gue belum pernah makan nasi kuning sampai rasa kunyitnya sepekat ini).
2). Peach Tea: Biasa kalau gue coba peach tea, rasanya dominan asam. Tapi, kalau di sini, rasanya malah dominan manis. Manis pekat malah.
Ambiencenya juga kurang nyaman buat kerja karena tempatnya kurang minimalis ditambah juga dalamnya remang-remang. Cocoknya mah buat kumpul-kumpul/duduk-duduk bentar aja inimah.
Pelayanannya juga gak terlalu ramah. Mbak2 sama mas2 kasirnya kayak akward banget pas interaksi sama customer.
Butter Monster -- Sebuah pastry shop yang berlokasi di Petojo, satu area sama 9 Grams Coffee. Mereka menjual aneka kue-kue dengan ambience tempat yang behhh... cakep parah.
Di sini, gue mencoba: Strawberry Shortcake (50k) sama Carrot Cupcake (37k). Harganya agak pricey ya. Tapi, beruntung gue dapat voucher jadinya bisa dapat potongan 75k, so gue cuma bayar 15k.
Rasanya gimana?
1). Strawberry Shortcake: Dia cantik banget, jadi kuenya dimasukin dalam jar kaca estetik. Rasanya dominan ke asam buah strawberry. Meski dikasih krim, surprisingly gak bikin cakenya jadi kemanisan.
2). Carrot Cupcake: Rasanya mirip perpaduan bika ambon sama brownies. Gue gak ngerasain rasa wortel sama sekali.
Ambience tempatnya cantik parah. Kalau mau tahu vibesnya. Ini kita serasa lagi makan di pekarangan rumah mewah orang kaya. Dengan vibes estetik bersama hiasan patung dan tanaman-tanaman cantik. Pokoknya, Instagramable parah, deh.
Pelayanannya juga ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: strawberry shortcake, Carrot Cupcake
9 Grams -- Cafe ini berlokasi di Daerah Petojo. Tepatnya di Jalan AM Sangaji, tepat di seberang sekolahan dan di deretan Lion Parcel.
Di sini, gue cobain: Cappucino seharga 32,3k (termasuk pajak). Ya, harga standar kafe lah.
Rasanya gimana?
Dia dominan ke manis dan milky banget. Biasa, kan kalau Cappucino dominan pahit, kalau ini ke manis. Jadi, dia tipe kopi yang light dan cocok buat kalian yang suka tipe kopi ringan.
Ambience tempatnya cozy dan luas, enak banget buat kerja karena tempatnya benar-benar minimalis.
[Rekomendasi Korean Potato Cheese Bread Super Lumer 🥞]
Gamchi -- Gue penasaran banget sama ini dari lama. Karena kalau lihat di video, ini tuh semacam adonan dari kentang terus ditambahin keju yang lumer banget. Sebagai pecinta keju, gue auto gas cobain.
Gue cobain yang varian Double Mozza dengan saus Korean BBQ seharga 40k. Ya, masih worth it lah karena ngenyangin juga apalagi, isian kejunya juga banyak.
Rasanya gimana?
Gue gak terlalu rasain kentang, lebih kerasa adonan tepung dan jatuhnya malah kayak roti. Di mulut ini benar-benar ngeju banget alias rasa kejunya yang paling kerasa dan dominan di mulut.
Untuk saus bbqnya, dominan ke asam manis dan pas berpadu dengan si keju.
Bakerzin -- Kafe satu ini udah jadi wishlist gue semenjak mereka masih buka cabang di Kelapa Gading. Tapi, sayang pas gue ada waktu buat mampir, mereka malah tutup. Akhirnya, gue mampir ke sini pas kebetulan lagi ke Central Park.
Di sini, gue cobain: Chicken Charcoal Burger (68k) sama Chamomile Orange (38k). Ya, harga wajar buat makanan di mall.
Rasanya gimana?
1). Chicken Charcoal Burger: Ayamnya dominan ke rasa asam macam saos bbq. Burgernya juga rada garing secara tekstur. Kentang gorengnya tasty.
Cuma gue sebel banget pas ke sini gak disediain saos sama pisau. Bahkan, di meja pun gue gak lihat keberadaan saos. Padahal, kalau makanan gurih, ada baiknya siapin saos. Dan pisau kecil juga harus disiapun, biar enak potong burgernya.
2). Chamomile Orange: Rasanya dominan ke manis kayak madu gitu. Taste chamomilenya gak berasa, efek relaxingnya juga gak berasa.
Tempatnya emang mewah banget, serasa di Paris gitu dan cukup cozy. Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Chicken Charcoal Burger, chamomile orange
Bakmi Gang Kelinci -- Bakmi satu ini berlokasi di Gang Kelinci/Jalan Kelinci, Pasar Baru. Udah legend banget karena berdiri sejak tahun 1957. Nyokap gue adalah fans berat dari bakmi ini. Kata dia, "Gak ada mie yang enak selain bakmi kelinci di Pasar Baru langsung, bukan di cabangnya." Akhirnya, gue pun memutuskan buat mampir dan cobain.
Gue cobain bakmi komplit dengan isian jamur, ayam rebus, ayam kecap, sayur, dan gak lupa dengan kuah bakso pangsit.
Rasanya gimana?
Untuk tekstur mienya kenyal agak ngaret dan lebar. Terus, rasanya dominan ke gurih meski at some point gue merasa agak kurang bumbu sampai gue harus campur kuah agak banyak biar makin gurih.
Toppingan ayam sama jamurnya dominan ke gurih. Pangsitnya enak, kulitnya tipis tapi, isian dagingnya berasa dan full. Baksonya juga enak, isian dagingnya benar2 full dan dominan.
Tempatnya sendiri luas dan selalu ramai. Karena selain legend, mereka juga udah halal dan terkenal banget. Makanya, gak heran kalau rame terus.
Waroeng Mas Ovic -- Kebetulan banget hari ini memperingati HUT RI yang ke 78. Jadi, aku mau rekomendasiin kalian salah satu warteg yang letaknya ada di Ruko Mall Of Indonesia. Meski lokasinya ada di daerah mahal tapi, harga makanannya beragam dan murah.
Gue memesan satu porsi berisi nasi, gulai ayam, telor balado, tahu isi, sama sambal. Total semuanya 26k. Termasuk murah ya, bebas pilih pulak. Di sini, juga ada yang jualan bakso, mie, sama minuman es.
Rasanya gimana?
Sambalnya gak pedas, jadi yang gak suka pedas masih bisa makan ini. Terus, gulai ayamnya juga enak, rasa santannya gak terlalu pekat dan pas jadinya cita rasa lebih ke gurih. Tahu isinya renyah dan tasty banget tepungnya. Dan togenya juga fresh.
Tempatnya emang kecil, sempit, dan susah sinyal. Tapi, buat duduk2 bentar untuk makan masih nyaman.
