Handi Suyadi

Sarae Bakes termasuk bakery yang mencuat pada tiga tahun terakhir karena menjual produk bakery vegan. Sayangnya, saya merasa Sarae Bakes masih bermain terlalu aman pada sisi tertentu.

Roti Bun (8/10)
Cobain varian keju, keju vegan, dan blueberry + keju. Komposisi bun dan isian tidak seimbang. Terlalu banyak isian sampai menyebabkan rasa bun tenggelam dengan isian. Agak disayangkan, karena kuenya sendiri termasuk enak walaupun gandumnya tidak begitu kentara.

Sourdough Croissant Pain Au Chocolate (8/10)
Karena dibuat dengan sourdough, hasilnya adalah croissant dengan tekstur kerenyahan yang unik. Renyah di luar, sedikit empuk di dalam (meski kadang ada bagian yang keras).
Sayang, fillingnya terlalu sedikit.


Donat Gandum (8/10)
Donat terasa kenyal saat dikunyah, tapi tidak terasa gandum.

Cinnamon Roll (8.5/10)
Lumayan enak. Rasa cinnamon cukup terasa.

Bombolini (8/10)
Rasanya enak, tapi tidak terasa gandum.

Agak disayangkan Sarae Bakes masih belum percaya diri untuk menjual produk dengan kandungan gandum yang banyak. Dari segi branding belum konsisten, dimana ada menu non vegan dan vegetarian. Padahal jika niat akan lebih banyak yang menyukai produk Sarae Bakes.

Shinimari termasuk salah satu penjual masakan Jepang kaki lima yang terkenal di daerah dekat ITB. Ketika memutuskan untuk membuka cabang di Lengkong Kecil, tak disangka menjadi salah satu pemain besar di kategori street food di jalan Lengkong Kecil. 

Pelayanannya sangat cepat. Tak sampai lima menit, semua yang dipesan sudah diantar ke meja. Belakangan baru diketahui ternyata menu gorengan digoreng secara masal, lalu disimpan diwadah. Ketika hendak disajikan, gorengan sudah keburu dingin. Sedikit mengecewakan karena menu tiba dimeja dalam keadaan sudah dingin.

Chicken Nanban (8.5/10)
Meski bukan tipe yang crunchy, tapi gorengan tidak terasa lembek. 

Chicken Katsu Curry (8.5/10)
Not bad, at least bumbu kari cukup terasa.

Beef Teriyaki (8.5/10)
Manisnya sudah pas.

Miso Soup (7/10)
Rasanya cuma air saja. Untungnya isinya tidak minim.

Walaupun harganya tergolong murah, porsi lauk cukup besar. Cukup mengenyangkan.

Mungkin karena terburu-buru, porsi salad dressing tidak konsisten antar piring. Ada yang dapatnya banyak, ada yang dapatnya terlalu sedikit.

Akhirnya untuk pertama kalinya makan di Kimukatsu di Bandung. Harap maklum agak telat karena ada suatu alasan yang melatarinya. Dulu sempat ragu buat mengajak ortu makan di Kimukatsu waktu baru hadir di Indonesia empat tahun yang lalu karena karakter rasa menu cenderung asin. Belakangan baru tahu ternyata papa saya doyan, pernah makan di Surabaya beberapa kali.

Kimukatsu cabang TSM Bandung tampak kecil, namun sebenarnya terlihat luas karena ada area "outdoor" yang jauh lebih luas.

Gyukatsu (9.5/10)
Seperti biasa, konsisten enaknya.

Crunchy Mentai Tofu (9.5/10)
Sesuai judulnya, gorengan benar-benar renyah. Keberadaan saus menambah rasa gorengan.
Diluar dugaan, ternyata bagian dalamnya padat.

Homemade Gyoza (8.5/10)
Bagian kulit agak kering.

Chicken Katsu Curry Original (8.5/10)
Walaupun bukan spesialisasinya, karinya lumayan enak.

Pots and Pans termasuk salah satu restoran hot pot yang muncul ditengah booming hot pot. Berhubung buka di daerah yang nyaris tanpa kompetitor yang sekelas, Pot and Pans menjadi salah satu restoran yang cukup populer di wilayah Mekarwangi. 

Pilihan lauk untuk hot pot termasuk beragam. Mulai dari daging, seafood, sampai sayuran. Dari segi rasa termasuk enak. Sayangnya, rasa kuah tidak bisa mengimbangi lauk hot pot. Dibandingkan dengan kompetitor lain, rasa kuah cenderung biasa-biasa saja. Dalam hal lauk skornya adalah 9/10, namun untuk kuah skornya adalah 7.5/10. 

Untuk saus cocolan pilihannya beragam layaknya restoran hot pot lainnya. 

Waktu itu sempat memesan menu lain disamping hot pot. Ada dua menu yang dipesan. 

Homemade Fried Kwetiau Seafood (9/10) 
Terdapat beberapa menu yang termasuk dalam kategori side-dish yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai ala carte. Salah satunya adalah Homemade Fried Kwetiau Seafood.
Walaupun terlihat tebal, kwetiau sama sekali tidak keras, malah empuk. Bumbunya cukup enak dan lauknya beragam.

Onde-Onde (9/10) 
Onde-onde terasa renyah saat baru matang. Tidak kalah dengan penjual spesialis onde-onde, walaupun bukan tipe yang paling enak. 

Mirip dengan Haidilao, terdapat snack dan es krim gratis. Akan tetapi ada perbedaan. Khusus pembelian dim sum minimal 100 ribu, konsumen dapat mengambil bubur gratis. 

Satu hal yang disayangkan, sempat ada lalat terbang di dekat makanan. Sampai diberikan lilin pun tidak mempan.

LUI adalah kafe yang lokasinya sangat ngumpet. Bagi yang tidak ngeh, mungkin akan rentan kelewat. Untuk mencegah hal tersebut, patokan lokasi adalah toko Eksport. Pintu masuk berada di sebelah kanan toko.

Jika diamati dari luar, seklias LUI tampak kecil. Nyatanya terdapat area yang luas di belakang digunakan oleh LUI.

Buku menu sama sekali tidak dilengkapi dengan kode sebagai penanda menu yang direkomendasikan oleh LUI. Perlu tanya ke pelayan terlebih dahulu untuk mendapatkan rekomendasi menu.

Thai Beef Salad (9/10)
Isi salad cukup lengkap, ada potongan daging dan aneka ragam sayuran. Dari segi porsi jumlah daging cukup seimbang.
Salad dressing memiliki citarasa asam segar dengan aftertaste pedas. 

Wagyu Spring Roll (8.5/10)
Isinya tergolong minimalis, hanya daging wagyu cincang saja. Meski minimalis, bagian dalam spring roll penuh dengan isian daging. Serasi dengan isian, rasanya juga minimalis.
Spring roll disajikan dengan dua saus, yaitu mustard dan secret sauce. Cukup membantu menambahkan citarasa.

Stewed Mushroom Steak (9/10)
Awas jangan tertipu dengan penampilan luar. Dibalik daging steak, terdapat tumpukan potongan jamur. 
Rasa daging steak tergolong minimalis, hanya asin dan gurih. Agar tidak terasa datar, cocol dengan chimicurri.
Chimicurri versi Lui termasuk berkualitas baik. Tidak terlalu berminyak.

Lui's Pot Rice (9/10)
Rice bowl yang satu ini tak hanya lauknya saja yang berbumbu, tetapi nasinya juga.
Meski sama-sama gurih, ada perbedaan di mana daging memiliki rasa gurih dan manis.

Gyros Chicken (8.5/10)
Di dalam gyros terdapat beberapa potongan daging ayam crispy dan selada. Tak perlu mencocol ke saus lagi karena pada bagian dalam sudah dilumuri dengan Ranch Sauce. Mungkin terdengar aneh dipadukan dengan salad dressing, tapi hasilnya tidak buruk meski dari segi rasa agak datar.
Karena isi dalam gyros cukup banyak, perlu hati-hati saat makan agar jangan sampai berjatuhan isinya.
Menu disajikan dengan kentang goreng.

Salmon Kari (9/10)
Bumbu terasa kental dengan aftertaste sedikit pedas. Terasa pas dengan daging salmon.
Menu disajikan dengan beberapa potong jamur goreng crispy. Meski terkesan tidak nyambung, sebenarnya jamur goreng crispy juga enak untuk dicemil. Gorengan renyah dan tahan lama kerenyahannya.

Creamy Spinach (9/10)
Meski tidak sepenuhnya creamy, krim terasa ringan tanpa berminyak.

Toffee Caramel (9/10)
Keberadaan karamel cair tidak merusak rasa kopi. Baik keduanya tetap terasa seimbang saat diminum.
Minuman dihidangkan dalam keadaan karamel cair belum diaduk. Aduk terlebih dahulu sebelum diminum.

Secara umum, porsi menu di LUI tergolong besar.

Walaupun warna interior agak gelap, area restoran tetap terang berkat area yang terbuka. Hal tersebut memungkinkan adanya pencahayaan alami dari luar.

Karena keterbatasan slot, tidak semua foto diupload.

Di sebelah Eksport ada artisan bakery yaitu Drunk Baker. Terdapat beberapa produk unggulan yang ditawarkan. Dari 3 kategori, masing-masing memiliki menu unggulan tersendiri. Hal tersebut menyebabkan Drunk Baker kebingungan dalam hal konsistensi kualitas. Akibatnya ada menu yang kualitasnya bagus atau kualitasnya belum maksimal.

Premium Hokkaido Bread Bolo Bun & Anchor Butter (9/10)
Bagian luar renyah dan kue terasa sedikit manis. Keberadaan mentega (asli) membuat kue terasa manis dan gurih.
Porsi mentega cukup seimbang dengan ukuran bolo bun.

Premium Hokkaido Toast Cheese Almond (7.5/10)
Toppingnya cukup banyak baik dari keju dan taburan almond. Sayangnya topping berlimpah tidak memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal citarasa kue. Dari segi rasa cenderung biasa saja.
Meski dipanggang, kue tetap empuk dan lembut. Tak tampak tanda gosong sama sekali.

Soft Cookies Dark Chocolate + Cream Cheese (8.5/10)
Walaupun warna kue agak gelap, aslinya sama sekali tidak gosong. Jika diperhatikan dengan seksama, warna sebenarnya adalah coklat tua. Rasanya sedikit pahit, tapi dalam kadar pahit yang dapat ditoleransi kebanyakan orang. Keberadaan cream cheese, meski asin, menjadi penyeimbang rasa cookies.
Sayang, cookies sangat rapuh. Sangat rentan hancur jika hendak dipotong. Selain rapuh, cookies juga rentan mental saat dipotong.

Karena keterbatasan lahan, jumlah tempat duduk yang tersedia terbatas. Area di dalam agak sempit. Mungkin beli bungkus boleh dipertimbangkan.

Catatan: Harga per orang berdasarkan jumlah kue yang dipesan. 

Di belakang Pasar Gempol, terdapat Flapjaks2Go. Agak berani juga membuka cabang di daerah belakang pasar karena lokasinya sangat tidak strategis. Kalau tidak ke Roti Gempol mungkin tidak akan terdeteksi eksistensinya. 

Flapjaks2GO cabang Gempol menyajikan menu dalam peralatan makan yang sangat proper, yaitu menggunakan piring beling dan alat makan terbuat dari stainless steel. Minuman disajikan dalam wadah gelas keramik. Tempat duduk tampak jauh lebih proper. Seperti biasa, cuma indah dari penampilan luar saja. Kualitas menu cenderung sama dengan di cabang lainnya. 

Mama Jaks Pancake (5/10) 
Toppingnya tampak berlimpah, ada es krim stroberi, saus stroberi, potongan buah stroberi, sprinkle ball, dan wafer roll.
Rasa dan kualitas pancake cenderung di bawah rata-rata. Ukuran pancake terlalu kecil. Saat dimakan terasa agak kesat dan sepintas seperti belum benar-benar matang. 

Blueberry Buzz Waffle (7.5/10) 
Rasanya biasa-biasa saja. 
Pas lagi apes, wafflenya sedikit overcooked pada bagian atas. Terlihat jelas dari warna waffle yang tampak coklat tua. Untungnya belum sampai menjadi gosong. 

Cappucino (7/10) 
Rasanya cenderung biasa-biasa saja. 

Meja berukuran kecil mudah goyang. Saat hendak makan, meja sempat goyang hingga menyebabkan minuman nyaris tumpah. Sampai akhirnya bagian dasar terpaksa diinjak supaya tidak goyang.

Kupat Tahu Gempol termasuk kupat tahu legendaris di Bandung. Selalu ramai dipenuhi oleh pengunjung pada pagi hari. 

Kupat Tahu (10/10) 
Bumbu kacang kental dan memiliki rasa cenderung gurih dan manis dari kecap manis. Sekalipun tidak pedas, rasanya sudah enak. 
Isi lauk tidak pelit, jumlahnya seimbang dengan porsi bumbu kacang. Menariknya, tahu yang digunakan tidak terlalu asam. 
Setiap porsi diberikan potongan kerupuk. Kerupuknya renyah dan mudah digigit. Kalo merasa terlalu keras, bisa dicampur dengan saus agar menjadi lebih empuk. 

Bagi beberapa orang, porsi menu tergolong tidak besar. But it's not a huge problem, karena di dekat Kupat Tahu Gempol terdapat beberapa penjual makanan yang tidak kalah menarik. Lumayan masiha ada ruang untuk jajan lagi.