Oppa Kuliner (@oppakuliner)

Well ini bukan rumah padang biasa, Loka Padang adalah restoran padang yang menyajikan makanan vegetarian yang diolah dengan bumbu padang. Menarik bukan? Loka sendiri berasal dari bahasa sansekerta "Loka Samasta Sukhino Bhavantu" yang artinya semua makhluk hidup berbahagia dan bebas. Mungkin sang owner berharap kita semua bisa menikmati padang dengan bahagia dan sehat kali ya.

Beroperasi sejak bulan Februari 2019, Loka Padang memiliki visi menyajikan hidangan vegetarian yang enak dan sehat dengan cita rasa masakan padang. Tentunya mereka tidak mengklaim bahwa makanan mereka 100% sehat, namun penggunaan bahan-bahan vegetarian yang berkualitas setidaknya dapat mengurangi efek samping yang tidak sehat dari masakan padang pada umumnya.

Penasaran bagaimana masakan padang yang diolah tanpa menggunakan daging? 

Mari kita mulai dari Dendeng Balado (Rp.20.000,-) , seporsi dendeng balado yang presentasinya persis dengan yang kalian bisa temukan di restoran padang. Teksturnya renyah dengan menggunakan jamur, papeda dan nasi yang diblender. Sambal baladonya memang tidak se-bold bumbu balado di restoran padang, namun teksturnya persis seperti dendeng yang pernah kalian makan di restoran padang.

Lanjut ke Paket B mereka (Rp. 40.000,-) yang menghadirkan nasi merah/nasi putih dengan sambal ijo/sambal merah serta 2 lauk dan 1 sayuran. Untuk lauknya aku pilih rendang kentang dan tempe mendoan, sedangkan untuk sayurnya aku memilih ubi tumbuk. Rasa rendang kentangnya mirip dengan perkedel kentang dengan twist bumbu rendang di dalamnya. Surprisingly aku suka karena tekstur kentangnya mengingatkan tekstur daging rendang yang sedikit empuk. Ubi tumbuknya adalah representasi dari daun singkong yang ditumbuk, sehingga rasanya tidak jauh dari daun singkong pada umumnya.

Paket C (Rp. 45.000,-) tidak memiliki banyak perbedaan dengan Paket B, perbedaannya hanya jumlah lauk yang lebih banyak yaitu 3 (tiga) lauk. Untuk Paket C aku memilih rendang jamur, gulai champion, bakwan jagung, gulai kapau dan sambal merah. Rasa rendang jamurnya seperti rasa bumbu rendang dengan penggunaan jamur sebagai pengganti daging. Gulai champion memiliki rasa bumbu gulai yang cukup medok dengan tekstur jamur yang diolah tidak terlalu lembek. Gulai kapau sendiri adalah sayur nangka, kacang panjang dan kol yang menggunakan bumbu gulai. Harus diakui bumbu gulai mereka lebih bold rasanya dibandingkan bumbu rendangnya.

Belum selesai sampai disana aku mencoba Sate Padang (Rp. 25.000,-) yang selalu jadi favorit aku di restoran padang. Presentasinya ketika datang sungguh percis dengan presentasi sate padang pada umumnya. Bumbunya yang kental sungguh menggoda mata dan saat suapan pertama ada tekstur kenyal dan empuk yang kalian biasa temukan di sate padang. Menariknya tekstur itu datang bukan dari daging sapi, melainkan kombinasi tahu dan jamur. Speechless karena sepersis itu dengan sate padang dari daging pada umumnya. Wow.

Diakhiri dengan Tempe Bakar Padang (Rp. 7.500,-) yang rasanya menurut aku seperti tempe bakar pada umumnya (tidak ada twist padang di dalamnya) dan Roti Bakar Cokelat (Rp. 20.000,-) dengan rasa yang pas dan sesuai dengan sebagaimana roti bakar seharusnya. Untuk minuman, aku pesan Teh Tarik Loka (Rp. 21.000,-) untuk kalian yang menyukai Teh Tarik menu ini bisa dicoba namun jangan berekspetasi sensasi Teh Tarik Thailand akan ada di dalamnya dan minuman Es Pandan Latte (Rp. 21.000,-) yang cocok buat kalian pecinta minuman yang manis dengan sedikit rasa kopi di dalamnya.

Secara keseluruhan, Loka Padang memiliki ide yang cemerlang dengan eksekusi yang cukup baik. Dekorasinya yang didominasi mural-mural dengan quote lucu dan menunjukkan betapa pentingnya untuk makan sayur serta pelayanan yang super ramah dari staffnya (mengingatkan aku sama staff restoran padang yang biasa juga ramah), membuat Loka Padang bisa jadi alternatif buat kalian yang vegetarian dan ingin masakan padang atau kalian yang ingin masakan padang dengan cara yang lebih sehat. Bumbunya memang tidak semedok restoran padang (termasuk sambalnya), namun jelas lebih sehat dari masakan padang umumnya.

Kalau pecinta teh yang rasanya strong dan aromanya kuat maka ini jadi pilihan menurut aku karena untuk kedua hal tersebut tea station dijamin akan membuat kamu mendapat keduanya. Aku pesen osmanthus oolong milk tea, rasanya super teh banget apalagi karena aku minta less sugar. Topping di dalamnya aku memilih aloe vera yang rasanya menarik dengan tekstur kenyal.

Selain itu sempet juga coba brown sugar milk tea mereka, sesuai yang aku bilang karena rasanya yang strong tehnya maka di menu ini juga brown sugarnya tidak terasa dan malah rasa tehnya yang lebih dominan. Overall kembali ke preferensi tapi yang jelas pecinta teh harus mencoba ini

To be honest ini adalah brand favorit aku yang kucoba pas ke Taiwan dan saking sukanya pernah sampe 3 days in row aku minum ini di Taiwan. So excited pas tau mereka buka outlet pertama di Indonesia dan puji Tuhan berkesempatan nyobain ini tanpa antri (sampe tulisan ini dibuat di outlet pertamanya masih ngantri cuy kalau mau kesini). Aku cobain yang Brown Sugar Boba Milk with Cream Mouse, agak kecewa karena yang disini agak watery padahal it should be creamy. Bobanya sih enak menurut aku tekstur dan rasanya hampir percis dengan yang aku coba di Taiwan. Semoga bisa improvement ya mengingat rasa bobanya lumayan. Oh ya jangan lupa dishake 15 kali dulu sebelum minum hehe.

Rate : 8/10

Price : 38.000

Okay before you judge me to give 5 stars for this restaurant, let me give you some explaination ya this review will be based on the price itself and the quality of meat that they offer ya. So dont say like ih bintang lima emang lebih enak dari brand A (yg harga ala cartenya aja bisa 300-400). Ok?

Jadi ini sebenernya uda lama denger sih karena tiap malam lewat kok selalu rame, belum lg ad friend of mine yg cobain dan story di instagram dengan total plate yg ditumpuk2 sampe atas. Okay give a try lah.

Suasana : Ini tergabung dengan kakakuku jadi ya kurang lebih sama lah lokasinya semi outdoor tanpa AC. Panas? Bohong kalau ak blg ga panas, pastinya agk panas (apalagi makan pas siang) tapi masih bisa handled by me lah (drpd indoor tp panas dan asap kemana2, oh i cant)

Pelayanan : Me and my friend acungin jempol untuk mas mas yang melayani kita, seramah itu dan sehelpful itu. Ya basically ini self service, you take every dish, drink, meat by yourself tapi ya mereka juga standby selalu hehe. Jelasin menunya jg sabar dan dagingnya lmyan cepet dtngnya

harga : 99 ribu ayce dapet minum side dish selama 90 menit dan nett. Okay ini agak tricky karena biasa ada harga ada barang. Ya ak pkir paling akan B aja rasanya tapi ternyata (reviewnya di bawah). 119 ribu utk premium, bedanya dpt beef premium dan minumannya lebih variatif ad iced milo. ok pilih premium aja lah beda 20 rbu

rasa : ada daging sapi babi dan ayam serta ikan disini. Nah ini alasan ak blg worth it bebku ya iyalah gila biasa di tetangga ad yg cm jual sapi ayam atau ada babi sapi ayam tp ikan? kyknya ini lengkap aja. Sebelum grilled ad marinated sauce dlu dan bumbunya enak, asin dan manis gtu dan ad sauce tambahan yg pedas. Ak paling suka samcan mereka sama ikan mereka yg lembut bgt trus sapi mereka yg premium ckup juicy mnurut aku. Overall love to be here sih

Gak punya ekspetasi apa-apa saat makan ini ya, cuma lihat ada di kemang village dan cukup ramai yah uda karena aku suka banget french fries kucobalah si montato ini. Montato ini panjangnya 25 cm kurang kebih dan memiliki banyak rasa dari original, cheese, seaweed, chocolate dan iri goma. Teksturnya renyah banget gak tau kenapa somehow pas aja. Original rasanya juga uda enak ada rasa asinnya, tapi yang paling aku suka sih cheese ya karena teksturnya gak cuma jadi crispy tapi ada tekstur saus cheesenya juga. Overall ini above my expectation sih