yudistira ishak abrar

Dynamic merupakan toko roti dan kue yang terdapat di ujung East Mall Grand Indonesia lantai 3, dekat dengan Gramedia. Dari luar tempatnya terlihat begitu tropis dengan hiasan beberapa pohon kelapa sebagai ornamen sekaligus media display.
Tak hanya roti, disinipun terdapat kue ulang tahun dan beberapa pilihan jajanan pasar. Untuk roti dan jajanan pasar dijual dengan harga yang relatif terjangkau, apalagi mereka suka memberi potongan harga hingga 40% pada saat diatas jam 8 malam. Cukup menarik bukan?!
Untuk tekstur roti, mereka punya adonan yang cukup empuk dan lembut. Uniknya disini terdapat roti buaya mini yang menggemaskan. Roti ini berisi olahan cokelat yang cukup manis, namun secara keseluruhan sih biasa aja. Roti Cokelat Keju dan Roti Kismis punya rasa yang lumayan enak, tapi yang paling saya suka adalah Roti Pisang Kejunya. Pemilihan pisangnya juara, matang sempurna sehingga memberikan sensasi lembut dan manis yang kece...

Sebagai salah satu kawasan cagar budaya, Kota Tua punya daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan lokal maupun asing. Komplek bangunan kuno bergaya neo klasik khas zaman penjajahan, masih berdiri kokoh dan terlihat artistik. Dulunya Kota Tua merupakan kantor gubernur yang memerintah Batavia, namun kini Pemprov DKI Jakarta merubahnya menjadi kawasan wisata sejarah.
Salah satu bangunan antik yang masih berdiri megah, disulap menjadi sebuah restoran yang menawarkan masakan khas Indonesia. Kedai Seni Djakarte. Sesuai dengan namanya, tempat ini seolah seperti galeri seni. Furnitur dan ornamen pengisi ruang terdiri dari aneka barang antik yang kebanyakan bermaterial kayu.
Ruangan terdiri dari empat bagian. Pada bagian paling depan terdapat beberapa kursi dengan beratapkan tenda payung disetiap mejanya. Area ini cocok buat kamu yang suka menikmati santap siang sambil ditemani pemandangan mobilitas pengunjung Kota Tua. Masuk kebagian dalam, Kedai Seni Djakarte mulai memainkan barang seni sebagai dekorasi. Hampir ditiap sudut ruangan kita akan mendapatkan nilai artistik dari beberapa benda lawas.
Tak hanya lantai dasar, ruangan pada lantai atas pun tak kalah nyeni. Sebelum sampai disini, kita harus melalui beberapa anak tangga yang terbuat dari marmer dan kayu jati. Dibagian mezanine terdapat meja antik lengkap dengan cermin dan beberapa benda jadul lainnya. Di area ini terdapat tiga bagian utama, dua sebagai ruang makan dengan jendela-jendela besar serta satu ruang beribadah.
Saya menikmati kedai penuh nilai seni tinggi ini dengan ditemani Es Toples Markisa, Taro Float, Greentea Latte, Pisang Bakar Cokelat Keju dan Rujak. Es Toples Markisa merupakan minuman dingin yang disajikan didalam toples. Terdiri dari soda, sirup markisa dan diberi buah markisa segar. Rasanya cukup menyegarkan ditengah teriknya cuaca ibukota disiang hari.
Taro Float, merupakan minuman dingin rasa ubi yang diberi es krim vanila diatasnya. Rasanya manis dan lembut, but it's not extraordinary. Sama halnya dengan Taro Float, Greentea Latte disini pun hanya mendapat nilai biasa saja dari saya. Rasa greentea nya kurang terasa.
Untuk Pisang Bakar Cokelat Kejunya tampil dengan porsi yang sedikit. Pemilihan pisangnya patut saya acungi jempol, karena punya tekstur lembut dan manis. Apalagi ditambah parutan keju dan siraman susu kental manis rasa cokelat, jadi bikin sajian ini makin meleleh dimulut. Rujak disini punya tampilan yang kurang manggil-manggil. Potongam buahnya terlihat pucat dan gak segar. Padahal rasa sambalnya boleh juga lho. Pedas, manis dan ada kacangnya gitu...

Margonda Raya bisa dibilang Sudirman nya kota Depok, dimana hampir semua mobilitas kegiatan masyarakatnya berada disini. Predikat jantung kota yang melekat pada Margonda, membuat banyak pengusaha yang mencoba peruntungannya berbisnis kuliner disepanjang jalan ini. Namun keinginan konsumen yang berubah-ubah, tak jarang membuat beberapa kedai terpaksa harus menutup usahanya, meski masih terbilang baru.
Memanfaatkan peluang itu, Ropisbak Ghifari mencoba hadir dengan menyuguhkan pilihan menu kekinian yang beragam dan terjangkau. Lokasinya tepat didalam komplek Soerabi Enhaii, bersebrangan dengan Margonda Residence. Konsep tempatnya sederhana dengan memanfaatkan ruang persegi yang cukup luas. Desainnya dibuat tanpa dinding pembatas, sehingga kesan lapang dan pemandangan arus lalu lintas jalan raya dapat dinikmati langsung oleh para pengunjung dari dalam.
Mereka punya varian menu yang banyak. Makanan berat, masakan tradisional, aneka jajanan, cemilan dan sajian pencuci mulut, mengisi daftar menu yang ada. Kali ini saya mencoba Pispang Ultra, Roti Bakar Omelete, Pempek dan Nasi Chicken Teriyaki. Menu yang pertama adalah Nasi Chicken Teriyaki, yaitu seporsi nasi putih dengan potongan ayam, bawang bombay serta sayuran yang ditumis dengan saus teriyaki. Tampilannya agak pucat dengan kualitas rasa yang masih perlu perbaikan.
Lalu ada Pempek Kapal Selam. Masakan khas Palembang ini disajikan diatas piring melamin berbentuk daun. Tekstur pempek cukup kenyal, namun rasanya masih terlalu dominan sagu dari pada ikannya. Kuah pempek sudah cukup enak, tapi jika hadir lebih kental akan jauh lebih sempurna. Selanjutnya adalah Roti Bakar Omelete. Sajian roti asin isi telur ini terlalu sederhana dan pucat. Rasa yang saya dapatkan pun tidak banyak, hanya roti dan telur yang tipis.
Pispang Ultra merupakan menu yang paling saya favoritkan. Pisang uli matang yang manis dan lembut dipanggang dengan mentega, lalu diberi parutan keju cheddar dan diberi kuah susu cair yang manis. Rasa pisang yang manis sangat kawin dengan keju dan susunya. Saya suka banget...

Aceh, Naggroe Aceh Darussalam atau yang dulu dikenal dengan nama D.I. Aceh, merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Mendapat julukan serambi mekah, membuat daerah ini menggunakan syariat Islam sebagai dasar hukum positif selain dari hukum nasional yang berlaku. Karakter melayu sangat kental hingga mempengaruhi cita rasa masakan masyarakatnya.
Salah satu masakan khas asal Aceh adalah ayam tangkap. Berhubung saya belum pernah kesana, jadi saya coba mencicipi masakan olahan ayam ini di Mie Aceh Seulawah. Lokasinya berada di jalan Margonda Raya tepat disebrang jalan masuk ke stasiun Pondok Cina. Meski sederhana, namun bentuk tempatnya mempunyai konsep urban industri yang minimalis. Ruang lapang dengan menerapkan gaya unfinishing dibeberapa komponen, membuat resto ini tampil cukup masa kini.
Lalu apa kabar dengan Ayam Tangkap yang saya pesan tadi? Well, ayam tangkap sendiri merupakan ayam berbumbu rempah sederhana yang digoreng bersama beberapa jenis daun, seperti daun bawang, pandan dan ketumbar. Meski tekstur ayam cukup kering namun tetap lembut, rasa yang keluar adalah asin, gurih dan beraroma rempah. Baru kali ini saya mencoba menu ini, mungkin jika saya makan di Aceh langsung akan mendapatkan aroma rempah yang lebih kuat.
Tak lengkap rasanya jika ke resto khas Aceh kalau tidak memesan Mie Aceh. Kali ini saya memilih Mie Aceh Goreng Daging Sapi. Tekstur mie dan isiannya cukup empuk dan dimasak dengan baik, namun rasanya kurang tajam, saya mengharapkan komposisi bumbu dan rempah yang terasa pecah dilidah.
Kopi Susu Aceh dan Teh Tarik jadi minuman wajib yang mesti dipesan. Kopi Susu nya punya rasa otentik yang sudah dapat saya bayangkan sebelumnya. Aroma serta rasa kopi tradisional khas Sumatera, sangat kawin dengan komponen susu kental manisnya. Sedangkan Teh Tarik sendiri tak kalah memukau. Minuman yang tersaji dingin ini terasa original meski agak kemanisan menurut saya...

Sate ayam biasa kita temukan dipinggir-pinggir jalan yang dijajakan menggunakan gerobak. Potongan daging ayam yang ditusuk kayu seukuran lidi dan diberi bumbu kacang ini, selalu sukses bikin nafsu makan saya bertambah. Beda dengan sate kebanyakan, Sate Ayam Megaria hadir tanpa diselipkan lemak pada tiap tusuknya. Berlokasi di Metropole, tempat makan ini gabung dengan beberapa jajanan khas Indonesia lainnya.
Seporsi sate ayam dibanderol dengan harga Rp.31.000,- per porsi. Satu porsinya terdiri dari 10 tusuk sate ayam full daging dan tanpa lemak. Kebayang dong gimana lezatnya makanan ini. Tekstur daging yang empuk, berpadu sempurna dengan bumbu kacang gurih, manis dan lembut. Taburan bawang goreng membuat rasanya jadi makin kaya. Argh, suka banget...

Menghabiskan malam di Jakarta merupakan salah satu cara terbaik dalam menikmati kota ini. Supaya gak kebingungan milih tempat tujuan, mungkin Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, dapat dijadikan pilihan sebagai tempat tujuan. Metropole merupakan komplek bioskop yang terdapat beberapa kedai makanan disekelilingnya. Dulu tempat ini bernama Megaria, namun semenjak pertengahan 2000 an, tempat ini mengalami renovasi dan berganti nama menjadi Metropole.
Salah satu gerai yang muncul setelah renovasi adalah Starbucks Coffee. Posisinya berada dipintu utama, tepatnya dikanan kiri pintu masuk bioskop. Konsep desainnya adalah modern minimalis dengan sentuhan floral dan rustic yang kentara. Tumbuhan rambat sengaja dijadikan ornamen eksterior agar terlihat artistik sekaligus asri.
Untuk urusan kopi, merk asal Amerika ini memang sudah terkenal banget. Namun kali ini ada satu menu baru yang belum pernah saya coba sebelumnya, yaitu Espresso and Matcha Fusion. Minuman kopi ini punya tampilan layer warna yang cantik, ada hitam kecokelatan dari espresso, ada putih dari kandungan susu dan ada hijau dari matcha. Untuk rasa yang keluar adalah pekat serta gurih yang lembut. Kopi dan teh nya disatukan sempurna dengan komponen susu plain yang dipanaskan...

Bosan dengan makanan kekinian yang itu-itu aja, akhirnya saya mencoba menghilangkan rasa penasaran dengan nyicipin Mama Malaka. Berlokasi di lantai 3A Mall Grand Indonesia, resto ini menawarkan aneka menu khas peranakan melayu.
Konsep interiornya dibuat mirip dengan pekarangan dibelakang rumah. Pilar-pilar putih besar diberi hiasan jendela kayu berwarna merah agar menimbulkan kesan outdoor, atmosfir ini juga didukung dengan pemasangan ornamen pohon, genting dan beberapa sangkar burung terbuat dari bambu yang digantung.
Meja yang dilapisi marmer, kursi yang bermaterial kayu, memberikan efek vintage yang cukup kental. Beberapa pernak pernik yang mengisi ruang pun turut mendukung aroma etnik nan antik yang ingin diangkat.
Dikunjungan kali ini saya memesan Paket Breakfast, Nasi Lemak dan Mama's Golden Tau Hoo. Paket Breakfast nya terdiri dari roti bakar serta kopi atau teh, saya sendiri memilih roti bakar isi kacang dan kopi. Tekstur rotinya renyah banget, olesan selai kacang dibalut lagi dengan taburan kacang yang dipotong kasar dan susu kental manis. Rasa manis dan gurihnya cocok banget ditemani dengan kopi hitam yang punya kepekatan khas. Good.
Nasi Lemak merupakan sepiring nasi uduk dengan lauk ayam goreng, rendang daging, teri kacang, irisan telur dadar, sayuran dan sambal tomat. Menu ini nendang banget, rasa rendangnya enak, ayamnya crispy, nasinya gurih, sambal dan teri kacangnya pedas manis. Kalo engga inget tas pinggang yang nempel diperut, rasanya udah kepengen nambah aja.
Terakhir ada Mama's Golden Tau Hoo, yaitu sepiring tahu goreng berbentuk balok yang besar, diberi ayam dan jamur. Tekstur tahunya mirip tahu sumedang namun dengan volume lebih padat, rasanya lembut dan gurih. Kuah creamy yang berisi potongan ayam dan jamur punya rasa yang ngeblend banget sama tahunya. Welldone...

Chick 'n Roll merupakan nama baru dari Bon Chon. Kalau temen-temen memperhatikan, hampir setiap outlet Bon Chon pasti sudah digantikan oleh Chick 'n Roll. Salah satunya seperti yang ada di Mall Lotte Shopping Aveneu. Merk fast food ini masih punya konsep sama, yaitu casual dan sangat masa kini.

Design interior yang mereka terapkan adalah gaya rustic kontemporer yang mengedepankan kayu sebagai komponen utama. Tempatnya cukup luas dengan tata letak meja kursi pada sisi kanan kiri ruang, sehingga memberikan kesan lapang.

Sama dengan resto cepat saji lainnya, konsep makan disini dengan cara pesan, bayar dan makanan siap diantar. Kali ini saya cobain Cheese Drum dan Combo Salad Drum. Cheese Drum merupakan paket ayam goreng dengan nasi juga minuman. Ayam gorengnya dapat disiram dengan beberapa pilihan saus dan kali ini saya memilih spicy madagascar sauce. Kulit ayam gorengnya super crispy, jadi si lapisan kulit yang tipis, diberi bumbu tepung lalu digoreng dan disiram saus. Lelehan parutan keju mozarella diatasnya bikin ayam goreng ini jadi makin yummy. Rasanya pedas, manis, gurih dan creamy.

Combo Salad Drum merupakan paket ayam goreng dengan salad serta minuman. Ayam goreng bagian paha bawah ini saya pilih disiram saus american barbekyu dan diberi bubuk cabai diatasnya. Rasa dan tekstur ayam mirip dengan Cheese Drum, renyah, spicy dan creamy. Saladnya terdiri dari selada, wortel dan tomat yang diberi dressing mayones bercita rasa manis...