yudistira ishak abrar

Menyebut dirinya Bi Coffee, ternyata mereka lebih dari sekedar coffeeshop. Area terbuka yang begitu luas dengan kontur tanah berundak-undak menurun, sebuah rumah joglo otentik nan megah yang dikelilingi kolam ikan estetik dan berbagai macam jenis tempat duduk dibawah rindangnya pohon membuat Bi Coffee tampak seperti sebuah kawasan wisata keluarga. Saya tak bosan-bosan menjepret beragam sudut ruang karena saking takjubnya. Pemburu konten OOTD wajib banget mampir ini sih.

Datang tak jauh dari jam operasionalnya baru dimulai, pengunjung sudah banyak yang tiba. Maklum mampirnya pas akhir pekan, jadi wajar kalau datangmya hampir berbarengan. Meski dalam keadaan ramai, tapi jangan khawatir soal pelayanan, jumlah mereka banyak dan cukup sigap dalam melayani. Karena hampir seluruh areanya terbuka jadi udara bebas datang dari segala penjuru. Fasilitas penunjang seperti ruang sholat dan jaringan wi fi pun tersedia. Menurut saya Bi Coffee cocok banget dijadikan sebagai destinasi kuliner bersama keluarga.

Brisket Smoked Beef Fried Rice (Rp.55.000,-) penyajiannya terniat dengan mencetak nasi menjadi lingkaran, baru diatasnya diberi olahan daging sapi yang dimasak dengan warna eksotik cokelat kehitaman. Nasinya sendiri terasa gurih, sedikit manis dan tidak pedas. Tambahan potongan daging brisket yang beraroma bakar kuat bercita rasa manis gurih dengan tekstur sangat empuk jadi seratnya hampir tak terdeteksi saat dikunyah.

Mie Dok Dok (Rp.45.000,-) menu klasik yang ga boleh dipandang remeh. Meski tampak biasa-biasa aja, tapi isiannya kompleks, ada udang, telur, bakso dan ayam. Masuk kedalam kategori mie nyemek, cita rasanya begitu otentik mirip mie di abang-abang gerobak tapi dengan level premium. Teksturnya pas, engga kematengan, aneka protein didalamnya menambah nuansa gurih jadi lebih terasa. Tambahan emping serta acar, selain sebagai pemberi tekstur juga sebagai penambah kenikmatan.

Croffle Blueberry Cream Cheese (Rp.45.000,-) menu dessert yang sedang hits ini disiram saus blueberry keju jadi bernuansa asam cheezy dan manis. Tekstur croffle nya sendiri renyah, lapisan demi lapisan adonan pastrynya terasa pas dan buttery. Baked Cheese Banana (Rp.35.000,-) sepiring kebahagiaan yang terbuat dari pisang dengan parutan keju melimpah yang ditorch sebagai topping lalu diberi pugasan es krim vanilla dan saus cokelat sebagai sentuhan akhir. Rasanya cheezy, manis dan menyenangkan.

Japanese (Rp.33.000,-) menggunakan beans dari Ciwidey, kopi seduh manual yang tersaji dingin ini mengeluarkan aroma menyegarkan seperti jenis kopi khas tanah Sunda. Rasanya fruity, acidity, sedikit manis dan ringan saat diseruput. Secara keseluruhan, saya puas dengan seluruh hidangan yang dipesan. Bisa dibilang Bi Coffee ini benar-benar menyajikan menu makanan dan minuman yang baik engga cuma mengandalkan ambience atau suasana yang estetik…

Mad Bagel sebenernya udah lama banget masuk kedalam daftar kunjung, tapi entah kenapa selalu gagal dan engga pernah kesampean. But today, di acaranya Pergikuliner di Gancit, akhirnya saya berjodoh juga sama si Mad Bagel ini. Saya pesen bagel sandwich pelangi dengan isi strawberry. Tekstur bagel yang biasanya cukup susah buat dikunyah, tidak berlaku disini. Mereka mampu menyuguhkan bagel yang lebih mudah dikunyah, sedikit chewy dan empuk. Warna pelanginya begitu kontras dengan isian krim keju rasa strawberry yang hampir mirip yoghurt. Cheezy, sour a little bit sweet, menyatu dengan potongan buah strawberry yang segar. Ngeunah pisan euy…

Pappa Jack Asian Cuisine menjadi salah satu tenant yang mengisi area dalam Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Dari segi desain, kafe ini sangat menarik dengan menampilkan percampuran gaya modern, eighties dan industrial. Tempatnya nyaman, lengkap dengan fasilitas stop kontak dan ruang smoking di area belakang. Menurut saya Pappa Jack disini tampil sangat menonjol dibanding tenant sejenis di lokasi yang sama. Pelayanan disini pun ramah, cepat dan sangat membantu.

Segelas Coffee O (Rp.23.000,-) Teh Tarik (Rp.23.000,-) dan seporsi Fried Banana with Cheese (Rp.33.000,-) menjadi menu yang menemani saya saat akan boarding di bandara. Untuk kopi mengeluarkan karakter klasik tradisional khas seduh kopi tubruk. Teh tariknya cukup milky namun tetap kaya akan aroma. Pisang goreng kejunya diiris-iris tipis lalu dibalut tepung, sehingga menyuguhkan tekstur yang renyah pas digigit. Pisang gorengnya enak banget, manisnya berkaramel, SKM nya banyak, taburan parutan kejunya juga melimpah...

Semenjak ada fitur chat kekinian macem Whatsapp dan Line, SMS alias Short Message Service emang udah engga zaman lagi yah guys. Sekalinya dapet SMS juga palingan isinya penipuan, promo makanan atau notifikasi banking. Tapi ada nih SMS yang masih hits dari dulu sampe sekarang, apalagi kalo bukan Summarecon Mall Serpong. Lokasi favorit saya kalo mampir kesini tuh justru area Downtown Walk di halaman depan gedung utama mall. Soalnya disini tuh berjajar aneka tempat makan, mulai dari cemilan, ngopi, makan berat sampe ke makanan yang berasal dari seluruh pelosok dunia, semuanya ada.

Satu yang memikat saya siang ini adalah Sugakiya. Meski resto penyaji ramen ini pernah saya coba di beberapa mall laen di ibukota sebelumnya, tapi karena emang lagi ngidam makanan berkuah, jadi ga ada salahnya buat mampir lagi untuk menuntaskan keinginan supaya engga ngiler. Areanya terbagi dua, indoor dan outdoor. Seperti biasa, setelah memesan dan melakukan pembayaran kita akan diberi alat yang bunyi ketika menu yang kita pesan telah matang. Staf disini ramah-ramah dan kerjanya cepat. Mereka juga engga membiarkan lama meja berantakan yang baru ditinggalkan oleh pengunjung selepas menikmati aneka ramen disini.

Makan siang kali ini diawali dengan tiga jenis menu appetizer menggugah selera yaitu Fried Takoyaki, Gyoza dan Chicken Kaarage. Ketiganya merupakan menu khas negeri sakura yang menjadi jagoan dari Sugakiya juga selain dari ramen tentunya. Fried Takoyakinya gurih dan bercita rasa manis karena diberi siraman saus tempura diatasnya. Gyozanya terlihat seksi berlumur siraman chili oil, sehingga mampu menyajikan rasa tak hanya gurih tapi juga ada sedikit sensasi pedasnya. Nah kalo Chicken Kaarage nya begitu renyah, berasa bumbu dan empuk pada bagian dalamnya. Ketiganya dibanderol dengan harga terjangkau dan porsi yang pas sebagai menu pembuka.

Setelah puas dengan menu pembuka, akhirnya sampai juga di menu utama, yaitu ramen yang diawali dengan semangkuk Chili Tomato Ramen. Dari penampilannya yang merah menyala saya menebak kalo rasanya akan sangat pedas, tapi ternyata saat diseruput justru tidak begitu pedas malah ada tambahan sensasi sedikit manis gurih. Tapi saya suka sih sama perpaduan rasa yang mereka ciptakan, sangat menyegarkan. Ramennya sendiri begitu lembut dengan permainan topping melimpah seperti ayam, jagung manis, irisan jamur serta daun bawang dan tentunya tidak ketinggalan sebuah onsen egg yang meleleh saat dipecahkan.

Abis nyeruput kuah berwarna merah tadi saya langsung bergeser ke Egg Ramen yang tampil creamy dengan kuah kental seperti susu. Seperti yang sudah saya bayangkan sebelumnya, kuah Egg Ramen ini terasa creamy, gurih dan kental, jadi hawanya pengen nyeruput terus. Kalo kamu penyuka pedas, jangan syedih, karena Sugakiya menyediakan irisan cabe rawit merah yang bisa kamu tambahkan sesuka hati biar ada ledakan pedesnya. Tingkat mantapnya langsung naek pas lelehan kuning telurnya tercampur kedalam kuah, jadi teksturnya berubah semakin kentel saat diseruput. And the last thing, irisan daging ayamnya itu lho, empuk dan gurih banget.

Sebagai pencuci mulut, saya cobain Coffee Jelly Sundae. Es krim vanilla lembut dengan tambahan potongan jelly bercita rasa espresso. Nuansa kopi pada jelinya cukup pekat, jadi saat ketemu sama es krim nya yang manis susu, rasanya jadi seimbang gitu. Selain itu saya juga nyobain Kurizen, yaitu es kacang merah versi Sugakiya. Sebagai pengganti es, mereka meletakan es krim vanilla sebagai topping berbentuk seperti monas. Kacang merahnya manis dengan sensasi khas kacang-kacang yang kuat banget. Inilah yang disebut sebagai kesempurnaan, setelah puas dengan kuah-kuah gurih, lanjut ditutup dengan sajian pencuci mulut yang manis-manis....

Gooma di SMS alias Summarecon Mall Serpong ini lokasinya ada di lantai 2, tepat di bagian tengah mall yang agak menjorok kedalem. Meski gerainya mungil, tapi mereka masih menyediakan seating area lucu lengkap dengan ornamen lampu-lampu dan neon sign untuk background berfoto ria. Pelayanan disini pun cepat, ramah dan bersahabat.

Dear Kukki (Rp.36.000,-) dari penampilannya yang begitu menggoda dengan dua lapisan warna putih dan cokelat, udah kebayang gimana rasanya minuman ini pas diseruput. Minuman yang lagi hits banget ini menggunakan tambahan olahan biskuit Lotus lho. Jadi rasanya tuh manis dan kaya akan nuansa kayu manis khas Lotus. Teksturnya juga creamy dan kentel, membuat tiap sedotannya menjadi semakin nikmat.

Kokuto Matcha (Rp.32.000,-) minuman kedua yang saya coba ini menampilkan perpaduan warna hijau, putih dan cokelat yang sangat menyegarkan. Level matcha nya cukup pekat dengan cita rasa khas yang unik. Karena ada tambahan gula aren, jadi rasanya pun bertambah manis creamy gitu. Enak sih menurut saya mah...

Yoms Kopi dan Gorengan. Sesederhana itu namanya, engga pake embel-embel bahasa Inggris segala yang susah dibacanya. Meski namanya sederhana dan lokasinya jauh banget di sebelah Summarecon Mall Serpong (SMS) tapi urusan tempat engga kalah mewah sama coffeeshop-coffeeshop di daerah Jaksel lho. Emang dari depan tempat ini kelihatannya cuma kaya dagang goreng pisang doang, secara cuma ada etalase tempat gorengan udah mateng sama tumpukan buah pisang yang belum diolah. Tapi pas kedalem, eng ing eeeeeeeng, keceh banget sob tempatnya, asli dah.

Emang sebenernya bau-bau kafe keceh udah kecium dari depan, tampilan modern minimalis bernuansa industrial terlihat dari pemasangan bata motif warna abu-abu yang sangat kontras dengan sign age warna biru. Seating area di dalem sangat nyaman, luas, modern dan dihias berbagai macam ornamen yang terkesan “mahal”. Engga bisa dipandang sebelah mata, Yoms mampu tampil begitu meyakinkan, tak ubahnya kafe-kafe instagenic di bilangan Senopati, Kemang ataupun Pangpol.

Di kunjungan saya dan temen-temen kali ini, kami mencoba beberapa jenis minuman dan gorengan manis. Untuk minuman yang dicobain adalah Yoms Kopi Susu (Rp.22.000,-) dan Yoms Kopi Kacang (Rp.29.000,-). Keduanya merupakan es kopi susu andalan Yoms, tapi bedanya kalo yang satu pake tambahan sirup dan nut crumb yang mungkin berasal dari peanut butter jam. Engga nyamgka euy, mereka punya es kopsus yang seger-seger banget dan seniat itu. Teksturnya kentel dan creamy banget pas diseruput.

Untuk gorengan, kami pesen Pisang Madu, Pisang Nangka Madu dan Nangka Madu (@Rp.4.500,-) serta Pisang Petruk (Rp.7.700,-) meski ukurannya engga terlalu besar tapi adonan gorengannya manis dan renyah-renyah empuk gitu. Pisangnya mateng sempurna, jadi berhasil memproduksi karamel bernuansa madu alami dengan sendirinya. Saking sukanya sama goreng-gorengan ini, masing-masing kita sampe ngebungkus buat dibawa pulang lho. Kalo Pisang Petruk agak beda nih, dia sedikit diberi cita rasa asin gurih gitu...