Previere -- Sebuah lounge yang terletak di Hotel Grand Dafam, Ancol. Di sini mereka menyediakan aneka kopi, bar, dan juga menyediakan paket afternoon tea. Untuk afternoon tea nya ada 2 pilihan: Western Style sama Indonesian Style. Gue cobain yang Indonesian Style.
Di sini, kalian akan disediakan 4-5 tampah kue-kue jajanan pasar dan juga teh/kopi yang bebas direfill.
Gue mencoba:
1). Kue lumpur: Unik, dikasih kismis. Agak2 milky dan ada asam dari si kismis. Kue lapis sagu: Kenyal banget. Kayak jelly gitu rasanya. Tapi, ada rasa santan.
2). Kastangel: Kayak biskuit, rada2 gurih di mulut. Dadar gulung: Telor dadar pake ayam. Agak enek dan berat ya rasanya.
3). Klepon: Kenyal teksturnya, agak manis tapi, masih pas.
5). Teh: alat nuangnya rada bahaya, tuang gitu. Karena pakai brown sugar, dia manisnya rada ke asam. Jadi, agak pahit.
Ambience tempatnya sendiri luas dan areanya meskipun ber-AC tapi, diperbolehkan buat merokok. Ada tempat buat billiard, ada tempat yang disediakan layar juga buat nobar, sama ada mini bar juga.
Pelayanan ramah dan friendly.
Oh iya, kue-kue di sini langsung dibuat sama chef nya ya bukan beli. Makanya, kalau mau afternoon tea, harus booking dari jauh-jauh hari.
Matcha Bae -- Merupakan sebuah kafe yang letaknya berada di seberang Sekolah Penabur, Kelapa Gading. Karena berada di dekat sekolahan, kafe ini ramai kalau pas jam pulang sekolah karena anak-anak sekolah biasa suka ngumpul sama tugas.
Di sini, mereka ada 2 lantai. Lantai bawah agak sempit dan tempat duduknya dikit. Kalau lantai bawah, cocoknya buat ngumpul2 aja dan kurang nyaman buat kerja.
Kalau lantai atas, mereka tempatnya luas, pilihan tempatnya juga banyak, dan banyak charging station. Kalau datang ke sini buat nugas/kerja, prefer di lantai atas.
Di sini, matchanya dibuat secara handmade.
Pelayanannya juga ramah dan friendly.
Di sini, gue cobain Matcha Rose Wakana seharga 44k sama Matcha Scones seharga 36k. Dari harga oke-oke aja. Cuma yang gue heran, kenapa harga di brosur sama harga asli bisa beda jauh. Di brosur tulisannya belasan ribu, eh giliran harga asli malah 40 ribuan.
Anyway, mereka ada 3 tipe matcha: Tama, Wakana, sama Uki. Gue lupa apa perbedaannya. Tapi, santay, nanti mbak-nya pasti jelasin, kok.
Rasanya gimana?
1). Matcha Rose: Dia awal-awal rasa pahit khas matchanya masih nyetrong di mulut. Tapi, lama-kelamaan bakalan muncul rasa manisnya.
2). Matcha Scones: Cookies matcha dengan tambahan krim buah. Matchanya berasa dikit, susunya berasa banget, dan ada asam dari krim buahnya.
Penang 36 -- Restoran dimsum khas Penang yang buka di Kelapa Gading. Di sini, gue salfok sama menu mereka yang satu ini, yaitu: dimsum warna-warni yang sempat viral di Malaysia. Akhirnya, gue mutusin buat coba karena penasaran.
Gue memesan menu: Dimsum Penang Set A (60k) sama Pangsit Mayonis (30k). Meski kelihatan kecil, percayalah ini bener2 ngenyangin. Makanya, dihargain segitu masih worth it.
Rasanya?
1). Dimsum Penang Set A: Yang pink isiannya lebih ke tepung, rasa dagingnya kurang keluar. Yang oren dagingnya berasa tapi, masih kurang gurih. Rasanya full udang sama ada lobak. Yang ijo bulat, rasanya asemmmm. Rasanya dominan udang sama sayur (ijo lonjong). Yang ijo pekat, dia rasanya dominan ke udang. Ngenyangin, dong meski kelihatan kecil.
2). Pangsit Mayones: Crunchy, gak berminyak, asam mayonya pas, dan rasanya dominan ke udang sama gurih pangsit.
Ambience tempatnya enak dan nyaman banget. Luas dan nuansa Chinese-vibesnya bener2 berasa. Cuma jam bukanya gak jelas. Pernah gue mampir ke sini pas siang, tiba2 servernya bilang udah tutup dan gak nerima orderan. Nah, loh. Tolong, kalau jam buka tutup yang jelas biar orang gak bingung.
Pelayanan ramah dan friendly.
Menu yang dipesan: Dimsum Penang Set A, Pangsit Mayonis
Gado-Gado Cemara -- Lokasinya di Citywalk, Gajah Mada. Mereka adalah tempat jualan gado2 legendaris yang pada masanya pernah jadi langganan presiden. Di sini, gue cobain gado2, sate ayam, sama sop buntut.
Rasanya?
1). Gado2: Dia dominan ke manis kecap, sih rasa bumbu kacangnya kurang begitu keluar. Tapi, sayurannya segar.
2). Sate ayam: Ayamnya thick dan rasa dagingnya dominan keluar banget. Jauh lebih kerasa dari saos kacangnya.
3). Sop buntut: Dagingnya empuk dan cukup tasty.
Ambience cukup luas dan rasa open ke luar. Jadi, buat kumpul2 agak kurang nyaman.
Pelayanan oke. Cuma tolong next time pakai sistem nulis catet sendiri satu2. Biar si mbak-nya gak pusing pas mau catet pesanan customer.
GrandIn Gelato -- Tempat jualan gelato di dalam hotel mewah, Grand Dafam Ancol.
Setelah kemaren gue cobain yang rasa jeruk, sekarang gue cobain rasa tiramisu. Harganya masih sama, 48k nyaris goban. Ya, maklum lah, ini di dalam hotel.
Rasanya gimana?
Lebih kerasa manisnya aja, hint kopi khas tiramisunya malah kurang berasa.
Nasi Kapau Sultan Mudo --Tempat jualan nasi kapau satu ini ada di Kelapa Gading. Mereka menjual satu porsi nasi kapau dengan berbagai macam pilihan lauk mulai dari rendang, telor, dan lainnya. Di sini, gue memesan satu porsi nasi kapau dengan rendang, buncis, nangka, telor, dan tambahan ulekan cabai lagi.
Pasti pada mikir ini pedas, kan? Tapi, menurut gue ini sama sekali gak pedas. Mirip2 sambal tipe balado lah yang pedasnya kurang berasa. Terus rendangnya juga rada keasinan. Tapi, meski begitu gue suka sama teksturnya, empuk banget dan gak alot.
Tempatnya juga luas, nyaman, dan ada hiasan2 mural bertemakan Padang. Pelayanan juga ramah dan friendly. Di sini sistemnya semacam prasmanan/kantin yang pilih dulu tapi, bayarnya belakangan. Jadi, kalau kita udah dipiringin, nanti pelayannya bakalan nyuruh kita makan dulu baru bayar.
Home Made Bakery -- Salah satu toko roti terkenal di Kelapa Gading. Roti2 di sini itu selalu fresh dibuat dari pabriknya, karena sesuai namanya "Home Made", pabrik roti ini emang ada di sebuah rumah. Jadi, kalau kalian mau cari roti, stok mereka selalu ada dan banyak.
Di sini, gue cobain salah satu varian roti cokelat mereka seharga 10k. Gue beli di mall, jadi harga segitu masih oke.
Rasanya gimana?
Kurang begitu berasa cokelatnya. Mungkin, karena cokelatnya ditaruh di luar kali ya dan gak difilling di dalam makanya, cuma berasa dikit.
Pelayanannya gak banget. Mbak2 kasirnya jutek parah. Habis bayar, kan ada temen gue lagi ngomongin roti2 di sana kayak semacam nanya2. Bukannya kasih respon ramah, dia malah pasang muka asem, dong. Gak banget, deh sama kasir tapi, ngelayanin customer pake muka asem dan gak pake senyum. Kesannya kayak gak niat.
Ramen 38 Sanpachi -- Sebuah kedai yang menjual aneka makanan khas Jepang, salah satunya adalah ramen yang paling khas.
Di sini, gue cobain Shio Ramen ukuran medium seharga 61k. Ya, worth it lah. Secara porsinya jumbo gini. Dan karena gue pakai kupon, gue juga dapat free Teishoku Set berupa nasi goreng, set sayur, sama gyoza.
Rasanya gimana?
1). Shio Ramen: Kurang enak. Kaldunya kurang berasa. Jadinya kek plain aja gitu rasanya di mulut, flat.
2). Gyoza: Lumayan. Dominan ke daging ayam sama rempah.
3). Nasi Goreng: Tawar, gak berasa apa-apa.
4). Set Sayur: Ini lobak, rasanya pahit dan gak enak.
Ambience tempatnya enak tapi. Cozy, luas, dan nuansa Jepangnya berasa, i like it. Dia juga semi open kitchen, jadi kita bisa lihat proses pembuatannya.
