yudistira ishak abrar

Hello pecinta Jepang. Kalian wajib banget mampir ke Kyoto Gion Cafe nih. Kenapa? Soalnya Japanese vibes-nya tuh dapet banget melalui desain interiornya yang keceh. Dimana kah ini? Engga usah bingung nyari tempatnya, tinggal arahkan kendaraan aja ke daerah Kemang, terus parkir di toko buku Aksara yang deket McD itu lho. Nah, Kyoto Gion Cafe ada didalem situ, sebelahan sama Ruang Seduh.
Meski lokasinya agak ngumpet dan areanya engga terlalu besar, tapi ambience nya sangat nyaman dan bikin betah. Disini tuh nuansa Jepangnya sangat kental dengan beberapa lukisan panorama negeri sakura yang terpasang di dinding-dinding. Dua ruang private yang dibuat seperti kamar Jepang lengkap dengan tikar dan konsep lesehannya, bikin aku yang sebenernya belom pernah ke Jepang jadi berasa seperti sedang berada disana.
Aged Salmon Sashimi menjadi sajian pembuka yang menyegarkan. Irisan daging ikan salmon segar yang sepertinya diberi bumbu garam atau sejenis soyu marinated, jadi sudah memiliki sedikit rasa asin nan gurih. Daging ikannya lembut dengan tekstur yang sedikit kenyal. Kalo pengen lebih nyegerin, bisa kasih air perasan jeruk lemon.
Spicy Salmon Roll disajikan dalam potongan sekali suap. Rasio nasi, isian sayuran dan topping salmonnya sangat seimbang, jadi rasanya pas engga kebanyakan nasi. Dressing berupa siraman mayo berwarna cerah, terasa creamy, gurih dan sedikit pedas. Tapi pedesnya masih masuk akal, soalnya aku aja yang notabene engga suka pedes, masih bisa menikmati malah melumurkan sushi ke spicy mayo supaya lebih creamy pas disuap.
Gyutan Don, nah kalo yang ini khusus buat kamu para pecinta pedes. Kenapa? Soalnya ada irisan cabe rawit yang meletup-letup kalo kegigit, bahkan sekalinya engga kegigit pun aroma serta rasa pedesnya masih berasa dong. Daging empuk, manis dan gurih, jadi seimbang gitu lah sama pedes-pedesnya. Nasinya juga lembut lho, jadi jangan ragu buat cobain Gyutan Don disini gaes.
Niku Udon, selain itu mereka juga punya menu udon yang ternyata dibuat dengan serius. Iya, seserius aku sama kamu gitu. Well anyway, udon disini teksturnya lembut dan agak kenyal, seperti udon-udon di resto lain. Irisan-irisan dagingnya empuk, juicy, gurih dan cenderung manis. Jangan lupa untuk menyantapnya selagi hangat gaes, biar sensasi kuahnya jadi lebih mantul.
Setelah puas dengan maincourse dan appetizer, malam ini ditutup dengan dua menu dessert. Pertama ada Matcha Rare Cheese Cake. Boom!!! Sekali suap ledakannya langsung menyeruak keseluruh bagian mulut. Meskipun ukurannya engga gede, tapi asli ini sih enak banget. Cheese cake yang dilapisi krim keju dan taburan matcha diatasnya ini terasa begitu cheezy, gurih, creamy, lembut, manis dan bikin aku engga nolak buat ngabisin.
Selain si hijau tadi, hidangan pencuci mulut berikutnya ada French Toast. Disini rotinya berbentuk bulat-bulat dengan lapisan es krim, saus karamel dan buah strawberry segar. Teksturnya empuk dan sedikit padet. Kerennya kue ini engga bau amis dengan cita rasa manis yang pas. Tambah nyegerin kalo dimakan bareng sama strawberry nya.
Minuman pertama yang aku pesen adalah Matcha Hot. Cara penyajiannya begitu unik, dimana teh hijau, air dan mangkuk ditempatkan dalam gelas terpisah. Jadi kita harus meracik sendiri sesuai selera. Kalau kamu suka manis bisa banget tambahin gula cair. Rasanya pekat-pekat teh hijau gitu lah.
White Mango dan Honey Calpis Lassie menjadi dua minuman favorit kali ini. White Mango sendiri merupakan jus mangga dan sirsak yang begitu kentel, manis dan nyegerin. Nah kalo Honey Calpis Lassie ini lebih nyegerin lagi, ada manis, sedikit asem, kentel dan pastinya bikin makan malam kali ini jadi semakin meriah, semeriah Pembukaan Asian Games di Jakarta 2018 lalu...

Jalan Teuku Cik Ditiro Nomor 25 Menteng, menjadi lokasi dimana Dope Burger Co berada. Resto spesialis penyaji burger premium ini merupakan sebuah usaha keluarga yang telah berdiri selama 1 tahun 7 bulan. Nama Dope sendiri diambil dari bahasa slank english yang berarti keren. Mereka berharap Dope Burger Co akan menjadi restoran yang sekeren namanya.
Sebuah hunian disulap menjadi restoran nyentrik. Perpaduan gaya industri dan funky, terlihat sangat milenialis banget. Ornamen-ornamen seperti pigura bergambar model-model mengenakan outfit masa kini, papan skateboard, lampu-lampu gantung dan neon sign, saling mengisi tiap sudut ruang yang membuatnya terasa nyaman dan engga kaku.
Di salah satu sudut ruang terdapat mini stage yang selalu menampilkan band akustik tiap malam di akhir pekan. Meski pas saya mampir sedang tak ada penampilan live acoustic, tapi Dope Burger Co punya track list R&B Soul yang easy listening dan dijamin bisa bikin manggut-manggut geleng-geleng. Pelayanan disini pun cepat, ramah dan bersahabat, itu yang bikin saya menjadi semakin betah.
Beef Mushroom Pops (Rp.38.000,-) champignon mushroom fries, beef, mozarella & choice of dipping. Jamur-jamurnya besar dengan balutan tepung renyah yang gurih. Didalamnya terdapat potongan daging sapi yang empuk pas dikunyah. Kalo kamu suka champignon mushroom, pasti bakalan jatuh cinta banget.
Heisenburg (Rp.85.000,-) brioche bun, australian prime beef patty, lettuce, onion, mozarella and shocking sauce. Menu burger baru yang wajib banget kamu coba kalo lagi mampir kesini. Kenapa? Mereka memiliki beef patty premium asal Australia yang super empuk, tender, juicy dan gurih banget. Udah gitu ada kejutan dari sensasi sauce homemade mereka yang bercita rasa asem nyegerin. Eiya, karena mereka menggunakan brioche bun, jadi dari rotinya aja udah enak banget dong, kaya ada manis-manis gurihnya gitu. Udah engga perlu pake tambahan bumbu atau sauce lagi sih ini mah, karena emang udah SPEK-TA-KU-LER.
Fish Burger (Rp.68.000,-) brioche bun, crispy dory fish, seasoned with Dope mix flour, prawn, yellow cheddar, fresh red tomato, romaine lettuce, serve with Dope fray sauce and sriracha mayo. Tampilannya super cantik, seekor udang ditusuk kayu yang langsung mengarah kebagian bawah burger. Potongan ikan dori yang diselimuti tepung renyah terlihat begitu menggoda dengan lapisan keju berwarna cerah dan aneka sayuran. Engga cuma enak dilihat, Fish Burger ini juga enak banget pas digigit. Ikannya tuh lembut banget didalem dan crispy diluar. Sausnya bercita rasa pedes dengan sedikit manis, creamy dan gurih banget dilidah. Kalo kamu bosen sama burger berisi daging sapi, Fish Burger ini sih udah paling PERFECT banget.
Choco Pie (Rp.40.000,-) crumbled biscuit, chocolate ganache, mandarin orange and vanilla ice cream. Menu dessert yang tampil super instagenic. Engga nyangka aja mereka bisa seserius ini dalam menata menu dessertnya. Jadi tuh lapisan pie nya berupa crumbs yang dibentuk dengan lapisan cokelat tebal diatasnya, barulah diberi vanilla ice cream dan jeruk mandarin. Cokelat bubuk ditaburi pada setengah bagian piring, sehingga selain mempercantik juga mampu menambah rasa. Rasanya? Wah ini sih engga usah ditanya lagi, enak parah. Teksturnya perpaduan antara renyah disatu sisi, lembut disisi yang lain dan ada tambahan dingin-dinginnya gitu. Manisnya pas banget, engga berlebihan. Udah gitu yang paling saya suka adalah lapisan cokelatnya, memiliki karakter yang dark namun tetep ada milky dan manisnya.
Dose Coffee (Rp.35.000,-) es kopi susu bukan hanya milik coffeeshop aja nih, karena Dope Burger Co juga punya minuman ini yang secara mengejutkan rasanya pun serius banget. Base espresso terbuat dari racikan biji kopi Gayo arabica dan Lampung robusta yang mengantarkan sensasi rasa acidity cenderung medium. Jadi pas ketemu sama susu dan gula arennya yang kentel, langsung meledak aja gitu dimulut. Cakep banget. Ada manis yang karamel dari si gula aren, ada sedikit asem dari kopi yang ditemani pekat samar-samar dan ada milky dari susunya. Petjah.
Strawberry Mojito (Rp.45.000,-) minuman mojito dengan irisan strawberry dan jeruk lemon ini bisa dibilang menjadi penetralisir lidah setelah dimanjakan oleh sentuhan rasa gurih. Sensasi kejut-kejut manja dari si soda didalamnya, berpadu dengan manis dan nyegerinnya strawberry juga asem dari si lemon, mampu memberikan kesegaran yang haqiqi. Oh eM Gi...

Steak 21 belum lama ini meluncurkan konsep baru yaitu all you can eat. Beda dari konsep ala carte yang sudah mulai dijalankan sejak tahun 1999 silam, mereka kini membuka tiga gerai baru khusus untuk konsep buffet ini. Mereka memilih Central Park, Kelapa Gading 3 dan Lotte Shopping Avenue, sebagai lokasi dimana konsep baru ini diterapkan.
Tidak seperti restoran sejenis yang bernuansa Jepang atau Korea, Steak 21 Buffet ini justru menghadirkan bukan hanya lembaran daging, tapi justru potongan-potongan daging steak pilihan yang tebal, empuk dan segar. Jadi dalam waktu 100 menit, pengunjung dapat dengan bebas menikmati aneka daging steak sesuai kapasitas perut masing-masing.
Tak hanya steak, mereka pun memiliki hidangan lain yang juga dapat dinikmati sepuasnya. Ada salad, drum stick, chicken crispy, chicken wings, wedges, sayuran segar, nasi goreng, mie goreng, bihun goreng, pizza, pasta, daging yang telah dimasak, onion ring, pudding, yoghurt, ice cream aneka topping dan beberapa jenis minuman ringan.
Kebetulan kali ini saya mencoba gerainya yang berada di mall Lotte Shopping Avenue, lantai 3. Areanya cukup luas, modern, nyaman dan bikin betah. Bagian tengah ruang dimanfaatkan sebagai area buffet dimana aneka menu dipajang, mulai dari appetizer, maincourse sampai ke dessert.
Para pegawai disini sangat ramah, komunikatif dan sangat membantu. Salah satu pegawainya bahkan membantu saya dan teman-teman dalam memanggang beberapa potong daging dan menyajikannya di piring-piring kami. Wah baik banget yah. Mereka juga cepat dan cekatan, piring-piring kotor yang tergeletak dimeja engga pake lama langsung mereka angkat agar tidak memenuhi meja. Good job guys.
Siang ini kami mencoba menu Paket C Supreme. Jadi ada 16 jenis daging yang dapat kami nikmati sepuasnya mulai dari prime tenderloin, super sirloin, prime rib eye, super tenderloin, lamb chop, salmon, shrimp, chicken steak, bratwurst, prime sirloin, short rib, tounge dan masih banyak pilihan daging lainnya.
Bedanya Steak 21 Buffet dengan restoran all you can eat lainnya adalah mereka memberikan bumbu special kedalam tiap lembaran daging, mulai dari original marinated, paprika thyme dan italian herbs. Jadi daging-dagingnya aja udah berbumbu dan berasa gurih gitu. Nah supaya makin mantul, mereka juga menyediakan berbagai jenis dipping mulai dari barbekyu, wijen sauce, mushroom, cheezy, sambal, tomat dan beberapa jenis cocolan lainnya.
Saya suka banget prime tenderloin dan super sirloin nya, karena terasa begitu empuk, juicy dan langsung meleleh aja gitu, kaya butter yang lumer pas ditaro ke dalam wajan. PETJAH BANGET. Lumuran bumbunya juga meresap sampe kedalam daging, jadi sensasi asin, gurih dan rempahnya tuh berasa banget dilidah. Hmmmmm ini sih jempolan banget deh...

Hanya dengan membayar seratus ribu rupiah saya bisa dapetin tiga botol Re.Juve sekaligus. Tapi botolnya ukuran kecil lho ya! Jangan mikir dapet yang ukuran gede, udah murah, pengennya yang banyak lagi. Kebetulan mampir bareng sama dua orang sahabat setia di dunia kulineran, jadi pas deh kebagian masing-masing sebotol.

Kalo saya milih Mocha Latte. Engga nyangka ternyata kopi mocha ala tukang jus enak juga lho. Rasa kopinya khas banget kopi seduh tubruk lengkap dengan sensasi serbuk bubuk kopi yang menyapa lidah. Komponen cokelatnya juga berasa gitu, ah pokoknya enak lah, jadi kepengen lagi deh.

Nah kalo yang lain pesennya Violet Almond Milk sama Tropic Passion. Kalo si Violet Almond Milk rasanya tuh susu banget, manis dan ada tambahan bau kuat dari buah bit. Tropic Passion menjadi yang paling asem sekaligus nyegerin diantara yang lain. Bulir bulir buah markisa menjadi sensasi yang mengasyikan saat sambil meminumnya...

Ternyata Hello Sunday telah membuka gerai di bioskop lain. Setelah sukses di Metropole, kini mereka mencoba hadir di XXI Kokas. Memanfaatkan area belakang bioskop, jadi pengunjung harus menyusuri lorong bisokop dan kafenya lebih dulu sebelum akhirnya sampai di Hello Sunday. Tapi jangan khawatir, neon box penunjuk arah keberadaannya engga akan menyesatkan kok, justru sangat membantu.
Desain interior disini mirip dengan outlet sebelumnya. Pemilihan meja marmer yang dipadupadankan dengan kursi anyaman rotan abu-abu, siap menjamu pengunjung begitu elegannya. Tak hanya itu, barisan sofa abu berbentuk setengah lingkaran pun bisa menjadi tempat untuk ngopi sambil ngobrol dengan nyaman, sekaligus berswafoto ria.
Kenyamanan tak hanya berhenti sampai di ruang indoor, karena mereka pun menyediakan outdoor area yang memanfaatkan balkon gedung yang cukup nyaman. Pemandangan kota disekitar Kokas menjadi ornamen alami yang mampu mengusir rasa jemu sambil sesekali menyesap segelas kopi dan menghirup beberapa batang rokok.
Single Origin Coffee (Rp.35.000,-) menggunakan beans Sunda Ciwangi yang merupakan kopi arabica dengan taste lemonade, floral dan apple. Karena berasal dari tanah Pasundan jadi karakternya cenderung medium, jadi sangat bisa dinikmati bukan hanya oleh pecinta kopi, tapi juga untuk pemula. Sentuhan asam menyegarkan yang ditemani sedikit rasa pahit, langsung mengisi rongga mulut sesaat setelah menyesapnya. Metode cold brew membuat level nyegerinnya semakin bertambah.
Es Kopi Susu Pandan (Rp.35.000,-) mereka pun memiliki jenis es kopi susunya sendiri dengan sensasi pandan. Secara ada tambahan sirup berperisa pandan, jadi rasanya lebih manis. Komposisi kopi dan susunya menjadi satu kesatuan rasa yang beda dari es kopsus lain. Ya lumayanlah buat temen makan kue.
Carrot Cake (Rp.40.000,-) sepotong kue wortel dengan taburan walnut sebagai garnish. Tak hanya menjadi topping, didalam cake nya sendiri terdapat cingcangan walnut yang gurih. Selain itu udah pasti cita rasa wortelnya pun mengeluarkan sensasi khas yang klasik. Ada pula kismis dan kayu manis yang menyapa lidah saya dengan karakternya yang kuat. Lapisan white chocolate pda bagian tengah, atas dan pinggiran kue, membawa kesan modern yang manis menggoda.

The People’s Cafe atau disingkat TPC, merupakan satu dari sekian banyak resto keceh milik Ismaya. Kini mereka baru saja membuka outlet di mall Kuningan City, lantai ground tepat di sebelah pintu lobby utama. Areanya terbilang mungil kalau dibanding gerai-gerai sebelumnya. Tampilannya masih mengikuti gaya paduan antara kafe dan warung tradisional yang nyaman, kasual dan pastinya bikin betah.
Pelayanan disini merupakan salah satu yang terbaik. Dari pertama masuk saya sudah disambut hangat oleh para pegawai. Mereka pun sangat menguasai product knowledge, jadi sangat membantu dalam menentukan menu apa yang akan dipesan.
Saya juga suka dengan seorang pegawai wanita, sebut saja Lia, eh tapi itu kayanya emang nama benernya deh, karena memiliki inisiatif tinggi dengan menawarkan saus sambal dan kecap botolan tanpa saya memintanya terlebih dulu. Udah gitu murah senyum banget. Pertahankan ya mba’nya...
Ayam Geprek Sambal Limo (Rp.55.000,-) fillet ayam goreng tepung crispy yang dilumuri sambal tomat melimpah diatasnya dengan tambahan nasi putih hangat dibagian bawah. Tersaji unik didalam piring gerabah beralaskan daun pisang. Tekstur kulit ayam terasa renyah dilidah dengan bagian dalam yang empuk. Sensasi pedas khas sambal gepreknya cukup nendang yang ditemani asem-asem nyegerin dari tomat dan perasan jeruk limo.
Mie Nyonya Bun (Rp.38.000,-) semangkuk bakmi bertopping potongan daging ayam, tauge, caisim, daun bawang, pangsit goreng juga bawang goreng. Mie nya sendiri berasa kaya ada manis-manisnya gitu. Teksturnya lembut dan ada kenyal-kenyalnya. Pangsitnya juga enak, tapi sayang cuma dapet sebiji. Sayuran yang melimpah, memberikan sensasi nyegerin. Eiya, kuah bening bercita rasa gurih disajikan terpisah, jadi bisa diseruput atau dituang langsung ke mangkok buat diaduk jadi satu.
Ice Latte (Rp.36.000,-) minuman kopi susu dingin yang selalu jadi favorit kalo mampir ke Djournal. Lho kok ke Djournal? Yes, soalnya kalo makan di TPC di Kuncit ini, pesen minumnya bisa dari Djournal. Karena selain mereka berada dalam satu group yang sama, gerainya pun memang bersebelahan. Cita rasa kopi yang cukup kuat, dibalut tuangan susu yang gurih, membuat ice latte ini bisa menjadi pelepas dahaga yang nyegerin.
Selain Ice Latte, sayapun pesen Regally Blonde (Rp.43.000,-) minuman super recommended juga nih selain Ovo Shake, yaitu minuman cokelat nomer wahid milik Djournal, dan Es Kopi Susu Batavia. Terbuat dari biskuit Marie Regal, susu, gula dan whipped cream, lalu disajikan dengan potongan biskuit dan siraman saus karamel diatasnya. Rasanya? Hmmmmm udah pasti creamy, lembut, manis dan Regal banget...

Ismaya selalu punya cara membuai para pecinta kuliner. Bulan Mei kemarin mereka mencoba menyuguhkan cita rasa khas Italia berkonsep casual dengan mendirikan Osteria Gia. Mall Pacific Place menjadi lokasi dimana restonya berada. Supaya lebih mudah mencari, masuklah melalui East Lobby, karena letaknya persis disebelah pintu masuk. Dari luar Osteria Gia tampak sedikit menjorok kedepan sehingga cukup eyecatch.
Pas masuk kedalam, saya langsung disambut hangat oleh para pegawai disini. Suasana terasa begitu ramai namun tetap hangat. Sinar matahari bebas masuk ketengah-tengah ruang karena memang ruang depan sebagian besar terbuat dari kaca. Ternyata ini merupakan smoking area yang menurut saya masih sangat bersahabat bagi para perokok pasif seperti saya. Kenapa? Sistem sirkulasi udaranya mampu dengan cepat mengatur asap-asap baik rokok maupun vape yang berseliweran, sehingga engga membuat dada sesak.
Bergeser kedalam, ruangan berubah 180 derajat menjadi remang kekuningan. Areanya diisi oleh barisan botol wine serta bir di satu sisi dan wilayah bartender disisi lainnya. Tepat didepan bar terdapat sebaris seating table yang berlatar kaca-kaca patri artistik yang menggambarkan segelas wine, minuman, pizza dan tulisan Osteria Gia. One of the best spot untuk mengambil beberapa foto saat makan bersama. Saat saya sedang asyik berkeliling, para pegawai tak segan menyapa, berinteraksi bahkan melempar jokes yang menurut saya, membuat suasana jadi sangat cair. I love you guys.
Guazzetto Prawn, entah bumbu apa saja yang terkandung didalamnya, tapi yang saya rasakan adalah enak luar biasa. Udang-udang segar dan potongan cumi dimasak jadi satu dengan sedikit kuah berwarna kuning cerah ini sukses mengejutkan lidah saya dengan sensasinya yang juicy, sedikit asam, sedikit manis dan pastinya nyegerin banget. Saya suka dengan sensasi ledakan udangnya pas digigit, langsung lumer guys dimulut, itu kan berarti udang yang dipakai beneran fresh dong. Engga ada kata lain yang pas untuk menggambarkan rasanya selain, SPEKTAKULER.
Mamma’s Wagyu Meatballs, dari tampilannya yang merah pekat dengan bola-bola daging besar yang tersusun rapi, saya sudah memprediksi seperti apa rasa yang nanti akan datang saat menyantapnya. Ternyata benar, kuah creamy yang bercita rasa kuat dan kaya bumbu ini langsung meleleh dan menyelimuti lidah begitu erat. Tekstur daging pada baksonya beneran empuk, lembut dan sepertinya hanya sedikit sekali diberi tambahan tepung. Karena yang saya rasain hanyalah daging, daging, daging dan daging.
Penne Cacio E Pepe, cara penyajian yang sangat unik, yaitu diaduk didalam roda keju besar didepan saya, sesaat sebelum disajikan, membuat tenggorokan harus menelan ludah beberapa saat terlebih dahulu. Pasta penne terasa aldente dengan tekstur lembut, oily dan creamy banget dilidah. Keju grana padano yang runtuh pelan-pelan saat mengaduk penne hangat didalamnya, menjadi tambahan bumbu pada sepiring pasta ini. Rasanya super cheezy dengan tambahan bubuk lada hitam.
Spaghetti Aglio Olio menjadi menu pasta lain yang saya coba siang ini. Beda dari aglio olio lain yang pernah saya coba, Osteria Gia menyuguhkan sepiring cantik, penuh warna dan tampak menggiurkan. Udah pasti tingkat kematangan pastanya sangat baik, ditambah sensasi oily yang pas dilidah jadi terasa basah. Cita rasa pedes yang keluar tuh cocok dengan selera saya, apalagi ditambah potongan udang segar dan tomat ceri, jadi ada sensasi juicy nya gitu. Crumbs berwarna merah, saya lupa apa namanya, yang awalnya saya kira chilli flakes, ternyata bercita rasa gurih dan menambah kaya tekstur seperti ada kriuk-kriuknya. This one is my favourite and must try menu.
Genovese, engga lengkap rasanya kalau ke restoran Italia tapi engga cobain pizza. Jadi seloyang pizza bernama Genovese ini hadir ke tengah-tengah meja kami. Toppingnya terdiri dari mozarella, pesto basil, chicken, pine nuts, parmigiano dan lemon. Biasanya pesto itu selalu hadir dengan karakternya yang kuat, tapi kali ini mereka tampil lebih lembut dan sangat berpadu apik dengan sensasi cheezy dari mozarella. Potongan ayamnya empuk banget pas kegigit, jadi menambah cita rasa sedikit manis dan gurih. And the best part dari pizza ini adalah adonan pizza nya itu sendiri. Meski tipis tapi dia engga garing, justru terasa empuk dengan sedikit tambahan kesan chewy yang asyik banget. Emang seperti itulah adonan pizza seharusnya. Well done.
Sepanjang dan sekenyang itu, saya ternyata baru akan memasuki tahap secondi alias maincourse dong. Dan mereka menyiapkan sebuah hidangan yang baru kali ini saya coba, yaitu Chicken Cacciatora. Paduan rempah khas sajian Eropa seperti black olive, rosemary dan mushroom menjadi teman bagi potongan daging ayam yang berwarna cokelat pekat. Kuahnya begitu kental dengan cita rasa gurih yang tebel banget dilidah. Baru kali ini makan di restoran Italia dan bertemu rasa yang sekuat ini dalam artian yang enak banget. Tekstur ayamnya empuk dan si bumbu meresap sampai kebagian dalam. Perfecto.
Setelah bergulat dengan banyak rasa gurih, saya pun beralih ke hidangan yang manis-manis. Pertama yang saya coba adalah Classic Tiramisu. Disajikan cantik didalam wadah mirip mangkuk datar berwarna putih dengan hiasan taburan icing sugar bertuliskan Ciao! Teksturnya sangat lembut dengan lapisan-lapisan biskuit yang basah dan langsung meleleh saat disuap. Krim pada bagian atasnya terasa begitu creamy. Sensasi khas tiramisu dengan rasio manis dan kopi yang seimbang, sangat memanjakan lidah saya. Engga cuma cantik, tapi juga enak.
Selanjutnya ada Vanilla Panna Cotta berbentuk lingkaran beralaskan butter cookies yang dikelilingi cherry puree. Sebagai topping ada taburan Nutella soil dan peanut butter soil. Kamu tau betapa lincahnya dessert ini saat digoyang? Seberguncang itu lho saking lembutnya. Teksturnya merupakan yang terbaik dari yang pernah saya coba selama ini, super duper lembut seperti sutera. Saya juga suka taburan soil rasa nutella dan peanut butter, bikin hidangan manis ini jadi makin kaya rasa, ada cokelat dan sensasi kacang yang gurih. So damn good, trust me.
Elderflower Mojito menjadi salah satu pelepas dahaga yang saya pesan. Disajikan begitu anggun dengan tambahan setangkai bunga berwarna ungu putih dan ice cube yang terdapat edible flower didalamnya. Mungkin bila kualitas foto atau jepretan kamera saya kurang baik, tapi yang jelas tampilan aslinya jauh lebih baik dari itu. Bukan hanya keliatannya aja yang bagus, tapi rasanya juga meledak banget dimulut. Sensasi soda lembut, manis dan kejutan asam, menjadi paduan rasa yang saling bergantian menyap lidah.
Terakhir dan tentunya juga salah satu yang paling unik, ada Chamomile Tea-Ni. Kenapa saya bilang unik? Pasalnya teh ini disajikan didalam teapot yang masih mengebul seolah seperti ada jin yang dapat keluar dari dalam. Udah pasti photogenic sekali dong. Mohon maaf jika hasil jepretan saya engga sebaik dan seunik penampakan aslinya. Rasanya tuh ada sensasi pekat teh yang ditemani rasa manis-manis asem yang nyegerin gitu. So refreshing...

Betah, kata yang sangat pas untuk menggambarkan betapa nyamannya Bukanagara. Datang hari Sabtu saat makan siang, maksudnya ingin sekalian lunch disini, justru menu makanan beratnya hanya available untuk weekdays. Tapi beruntungnya, suasana engga terlalu ramai, jadi bisa bebas berfoto sana sini.
Posisi Bukanagara yang tepat berada di tengah-tengah gedung Graha CIMB Niaga, terlihat seperti sebuah permata tersembunyi berbentuk rumah kaca yang ditanami pepohonan hijau di sekelilingnya. Tak hanya bagian luarnya saja yang hijau, tapi aneka tanaman pun mengisi ruang bagian dalam.
Barista area menjadi titik tengah kafe yang diapit dua set seating table berbentuk mini bar yang menghadap langsung kearah taman di luar. Satu set kursi sofa empuk berwarna hijau di satu sudut ruang pasti menjadi incaran pengunjung dan saya beruntung bisa mendapat satu spot disitu. Berada disini tuh berasa seperti sedang di Kebun Raya Bogor, saking asrinya.
Es Kopi Susu Nagara 25 (Rp.25.000,-) sebagai penggemar es kopsus, saya suka dengan cara Bukanagara menyajikan rasa. Paduan espresso, tambahan susu dan gula arennya begitu lembut dengan takaran manis yang sesuai selera saya. Kopi mereka pun cukup kuat, jadi engga melulu soal manis aja.
Karena weekend mereka engga menyediakan menu makan berat, jadi kali ini saya memesan Bolu Gulung (Rp.15.000,-) porsinya kecil, jadi pesennya dua dengan dua rasa berbeda, cokelat dan strawberry. Tekstur bolu begitu lembut meskipun padat. Isiannya enak-enak banget, baik yang cokelat maupun strawberry. Cokelatnya mirip ovomaltine, kalau strawberry nya lebih ke selai gitu. Worth it meskipun kecil...