Jacklyn || IG: @antihungryclub

Cinnamon -- Sebuah kafe mewah yang terletak di dalam Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Di sini pemesanan makanan bisa secara buffet sama ala carte. Berhubung udah malam dan gak pengen makan banyak, jadinya, aku milih alacarte.

Di sini, aku mencoba: Carbonara seharga 130k dan aku juga memesan menu Ice Cream mereka seharga 90k. Ya, karena ini makanan di dalam hotel mewah, wajar kali ya harganya segitu.

Rasanya?

1). Carbonara: Dia teksturnya menurutku gak terlalu aldente, lebih ke arah basah/lembek teksturnya. Rasa gurih, creamy, dan milkynya kerasa di mulut jadinya enak. Mereka juga menyediakan dengan topping garlic bread sama ham yang kalau dicampur sama si saus carbonara, itu jadi gurih banget.

2). Ice Cream: Di sini, aku mix pesan yang rasa strawberry, vanilla, sama chocolate. Rasanya lebih ke arah milky dan tekstur es krim mereka gelato, jadinya padat di mulut. Mereka juga kasih topping cokelat... tapi, cokelatnya yang dark chocolate, jadinya gak usah takut bakalan kemanisan.

Ambience tempatnya cozy, cocok buat kumpul-kumpul dan adain event. Pelayanannya juga friendly dan ramah banget, aku kasih bintang 5 buat pelayanannya. Seriusan, waitressnya pada ramah banget dan banyak bantu aku pas lagi ke sana.

Steak On Top -- Kedai steak yang berada di Daerah Kelapa Gading. Letaknya cukup tersembunyi, berada di Wisma Mertha, Lantai 3. Kalau kalian lihat AlfaMidi yang ada di dekat arah Gading Kusuma, restoran ini berada di atasnya... tepatnya di lantai 3.

Di sini, aku mencoba: Aussie Sirloin (90k), Aussie Tenderloin (95k), Steak On!!! (135k), Chicken Steak (65k), Salmon Steak (95k), Aglio Olio Pasta with Chicken (30k), Fungi Alfredo Pasta (30k), & Ice Lychee Tea (23k). Untuk saus, aku ada coba Mushroom, Peri-Peri, dan BBQ yang semua harganya 8k.

Setuju gak setuju. Untuk ukuran makanan Western (terutama steak) dengan harga segitu dan bahan kualitas premium, itu udah termasuk murah dan bahkan, lebih dari kata worth it. Apalagi, ditambah dengan kualitas rasanya yang oke banget.

1). Aussie Sirloin: Teksturnya alot tapi, rasa gurih di dalam dagingnya lebih keluar di mulut. Lebih smokey. Ditambah saus peri2 jadi makin memperkaya rasa. Ada rasa asam gurih dan rasa sedap dari si garlicnya.

2). Aussie Tenderloin: Teksturnya lembut, empuk, gurihnya kerasa, dan campur saus mushroom makin kerasa gurihnya.

3). Steak On!!!: Teksturnya lembut, dipotong alot tapi, pas dimulut empuk banget. Saus bbq dicampur ada perpaduan manis. Gurihnya kerasa, smokey.

4). Chicken Steak: Mirip2 katsu teksturnya, didominasi asin asam gurih dari bumbu si ayam, tepung, sama saus di luarnya.

5). Salmon Steak: Gak amis, kurang begitu tasty di lidahku, kerasa sedikit asam doang sama ada sedikit rasa pahit.

6). Aglio Olio Pasta with Chicken: Teksturnya aldente. Asin gurih mendominasi. Oily.

7). Fungi Alfredo Pasta: Asin asam gurih mendominasi, creamy dan milkynya kerasa di mulut. Aldente.

8). Lychee Tea: Segar, rasa buahnya mendominasi.

Di sini, aku mencoba dagingnya medium well bukan yang well-done (meskipun aslinya, aku sukanya daging well-done). Tapi, karena mereka menyajikannya dengan hotplate, jadi rasa dagingnya tetap sama dengan rasa daging steak yang udah well-done cooked.

Ambience tempatnya juga aku suka banget. Ada yang outdoor sama indoor. Yang outdoor, mereka vibes rooftopnya kerasa banget tapi, kalian gak usah takut kehujanan/kepanasan karena mereka tutup pakai atap. Tapi, kalau mau lebih adem, bisa makan di dalam.

Pelayanannya ramah dan friendly.

Mala Kitchen -- Tempat jualan menu khas Mala yang ada di Kelapa Gading.

Di sini, aku mencoba: Mala La Tang (12k), Ma La Xiang Guo, dan Collagen Soup. Harganya menurutku udah murah dan worth it, dari segi porsi dan bahan-bahannya yang premium.

Bagaimana dengan rasanya?

1). Ma La Tang: Merupakan hidangan Mala versi kuahnya. Rasanya enak, kuahnya gurih, dan pedasnya juga nikmat... dalam artian, dia pedasnya gak menyiksa di lidah. Toppingnya juga cukup royal dan mienya pun juga lembut teksturnya... gak terlalu licin.

2). Ma La Xiang Guo: Merupakan hidangan Mala versi gorengnya. Porsinya banyak, toppingnya royal, dan bumbunya pun terasa gurihnya. Untuk versi yang goreng, dia lebih terasa pedasnya... tapi, gak terlalu menyiksa lidah dan bisa dinikmati (menurutku). Mienya pun garing teksturnya. Sama yang paling aku suka, dia biji malanya udah di mix, jadi gak perlu khawatir malanya bakalan kegigit dan lidah kalian kesengat gara2 gigitan malanya.

3). Collagen Soup: Dia gak pedas sama sekali, recomended buat kalian yang gak suka pedas. Kuah kaldunya kerasa... asin, gurih, dan gurih kaldunya juga strong. Tekstur mienya lembut, gak terlalu licin. Toppingnya cukup royal. Dan kalau dicampur sama si kuah Mala Tang nya, rasanya makin rich di mulut.

Di sini, aku juga mencoba minuman Liang Teh mereka yang rasa manisnya pas dan segar di mulut.

Ambience tempatnya enak, rapi dan bersih. Vibe Chinese pada dekorasi ruangannya yang serba merah pun juga cantik. Pelayanannya juga friendly dan ramah.

PHD -- Biasa kalau gue ke PHD suka pesan Pizza. Tapi, kali ini, gue memutuskan buat cobain pastanya.

Gue mencoba Beef Lasagna seharga 55k. Untuk ukuran pasta, masih wajar-wajar aja ya harga segitu. Porsinya juga banyak, kok.

Gue suka banget sama lasagnanya. Dia kejunya, tuh royal banget. Buat yang suka keju, you will gonna love this.

Biasa kalau gue makan lasagna, rasa saus tomat sama dagingnya lebih dominan di mulut daripada kejunya. Kalau yang ini, rasa asam, asin, dan gurih dari si tomat sama dagingnya emang kerasa. Tapi, rasa gurih kejunya, jauh lebih dominan di mulut.

Keju yang mereka kasih juga banyak banget. Sampai dari luar bungkusan pun, kelihatan banget lelehan kejunya. Jadinya kalau udah sampai, harus buru2 dimakan dan dibawa dengan hati2 biar gak luber ke mana2 kejunya.

Onezo -- Tempat jualan minuman boba khas Taiwan yang sempat rame banget dulu. Jujur aja waktu mereka buka cabang di salah satu mall, tempat ini selalu ngantri panjang tiap gue ke sana.

Karena gak bisa ke Mall, gue memutuskan buat order Onezo via ojol. Di sini, gue memutuskan pesan menu mereka (gak tau ini menu baru apa udah lama) yang varian Biscoff Cheesecake ukuran small, normal ice, less sugar, dan... di sini kita bisa pilih varian boba. Aku pilih varian boba yang sesame, pertama kali, sih aku cobain sesame boba, biasanya tapioka.

Untuk harganya, itu 35k ukuran small. Aku gak tau, sih ini hitungannya masih worth it atau overpriced. Kalau dari segi bahan, maybe worth it. Tapi, kalau dari segi ukuran... mungkin bisa dibilang sedikit overpriced, maybe.

Kalau rasanya?

Untuk rasanya enak, dia minumnya gak ribet meskipun pakai biskuit. Karena biskuitnya udah dihancurin sempurna, jadinya udah benar-benar kecampur sama isi minumannya. Kalau di lidah, rasa si biskuit biscoffnya kerasa banget, ada perpaduan manis-manis biskuit dengan rasa selai kacang.

Kalau untuk rasa minumannya, mereka didominasi oleh rasa manis di lidah. Karena aku pesan pakai sesame boba, rasa sesame dari si bobanya juga cukup strong berpadu dengan rasa si minumannya.

Tekstur bobanya juga gue suka, kenyal padat.

Untuk rasa manisnya. To be honest, meskipun gue pesan less sugar tapi, rasa manisnya justru mirip saat gue pesan boba di tempat lain dengan normal sugar. Mungkin karena gue pesan less, jadinya manisnya masih pas. Tapi, kalau pesan normal, maybe ini bakalan kemanisan... cuma gak tau juga ya, lidah orang beda-beda.

Pan & Co -- Restoran yang menyediakan menu fluffy cake yang ada di Mall Kelapa Gading. Karena gak sempat keluar, gue memutuskan buat pesan via ojol.

Di sini, gue memesan menu Chizu Boba seharga 59k. Untuk makanan berupa fluffy cake dan di Mall, harga segitu udah termasuk wajar menurut gue.

Rasanya?

Rasanya enak. Mereka pakai boba tapioka yang teksturnya kenyal padat, tapiokanya pun masih kerasa. Tekstur cake nya juga aku suka banget, lembut banget, jadinya pas masuk di mulut... kuenya langsung lumer dan menyatu di lidah.

Untuk rasa creamnya. Karena mereka pakai cheese cream, jadinya di lidah rasanya ada perpaduan manis dan asin gurih. Manisnya mendominasi tapi, rasa asin gurih khas cheesenya tetap kerasa jadi gak bikin kemanisan (soalnya, si kue sendiri udah manis) jadinya pas dipadu ke mulut rasanya tetap balance.

Kalau dipesan takeaway, mereka sajiin boba dan creamnya terpisah. Tapi, kalau kalian makan langsung, udah pasti cream sama bobanya langsung dituang ke atas si kue.

Flip Burger -- Kedai burger dari Malayaia yang sudah lama buka cabang di Indonesia. Ini kedua kalinya gue mesan Flip Burger, pertama kali gue order Flip Burger, gue gak order main course kayak gini melainkan memesan menu snacknya.

Di sini, aku memesan 2pcs Flip Fried Chicken (35, 5k) & Double Smashed Cheese Burger (65, k). Harganya masih terbilang worth it ya untuk restoran fast food. Buat burger dari segi porsi udah worth it banget. Ya, porsi burgernya emang gede.

Rasanya?

1). Flip Fried Chicken: Rasanya lumayan. Dagingnya cukup juicy, tasty juga. Tepungnya kerasa, ayamnya kerasa. Tekstur ayamnya juga crunchy. Cuma kalau dibilang apakah tastenya sampai yang enak banget atau gurih banget, menurut gue nggak. Enak, gurih, tapi, yang biasa aja. Gue gak bilang gak enak, cuma rasanya biasa aja.

2). Double Smashed Cheese Burger: Enak banget, parah. Pattynya lembut, tebal, dan gak mudah hancur... gue suka banget sama rasa pattynya. Rasa cheesenya juga kerasa meskipun gurihnya tidak mendominasi tapi, di awal2 si keju sempat gak keluar, sih rasanya... baru mau gigitan terakhir dia keluar. Rasa gurih dari si patty sama bawangnya lebih keluar di mulut, dibanding rasa asam tomatnya (karena kadang kalau gue pesan burger di fast food, suka ada burger yang tomatnya lebih keluar rasanya... tapi, kalau ini nggak). Jadinya gue suka banget. Ditambah porsinya juga gede banget dan mengenyangkan banget.

Tapi, burger ini oily dan berair sangat. Jadi, kalau udah sampai, kalian harus makan cepat2, biar dia gak kelembekkan pas dimakan.

Worth it banget, lah ini. Next time mau order lagi, ah.

Cuma untuk packaging burgernya tolong diperbaiki, kertas bungkusannya tipis banget. Pas gue buka packagingnya, kejunya sampai kebuang gara2 nempel sama kertasnya.

Lumpia Jakarta -- Tempat jualam lumpia dan steak yang legendaris di Jakarta, tepatnya di Daerah Pecenongan. Kalau lagi main ke daerah Pecenongan, kalian wajib banget makan di sini.

Di sini, aku mencoba menu Steak Sapi seharga 50k dan Lumpia khas mereka yang harganya 13.000/pcs. Menurutku pribadi, ini udah lebih dari worth it.

Rasanya?

1). Steak Sapi: Steak sapi mereka rasanya enak. Bumbunya itu benar-benar meresap dan terasa banget di dagingnya, jadi gak pakai saus aja dia udah tasty dan gurih di mulut. Pakai saos, jadi memperkaya rasa. Mereka juga kasih side dish berupa kentang goreng yang rasanya juga enak, gurih, dan basah tapi, bukan lembek.

2). Lumpia: Lumpia mereka isian dalamnya itu ada rebung dan mereka menyajikan dengan saus kacang. Rasa lumpianya perpaduan manis-asin gurih dari isian rebungnya. Kulitnya crispy tapi, gak berminyak. Isiannya besar dan royal. Tak lupa, rasa saus kacangnya yang gurih bikin rasa lumpianya jadi makin kaya di mulut. Kalian wajib cocolin.

Ambience tempatnya keren. Nuansa interiornya mengingatkanku pada nuansa interior eropa klasik. Pelayanannya juga ramah dan friendly.

Sour Sally -- Udah lama gak jajan yoghurt di Sour Sally. Jadinya pas ada waktu jalan-jalan keluar, gue memutuskan buat beli ini. Ya, karena gue lagi pengen dessert juga, sih.

Di sini, gue mencoba varian yoghurt yang White Skim ukuran large dengan topping oreo crumb, kiwi, & hazelnut spread. Total semuanya 56.363 (topping free) dan kalau tambah pajak jadi 62k.

Honestly, menurut gue overpriced, sih dari segi harga. But, okelah.

Rasanya?

Rasa yang white skim ini enak banget. Kalau gue deskripsiin, dia itu mirip banget sama rasa yoghurt original. Yang rasa susunya masih kerasa. Nah, yoghurt tipe kayak gini, iti yoghurt favorit gue banget.

Rasa manis dan asamnya pas, meskipun asamnya sedikit mendominasi. Jadinya pas dicampur oreo sama hazelnutnya, dia gak kemanisan juga karena masih ada campuran rasa asam dari si yoghurt. Pas gue coba pakai kiwi pun, dia bukan yang strong asamnya. Jadi, intinya balance lah.

Mirip-mirip rasa yoghurt original kalau kalian pernah coba. Gak tau lidah kalian gimana. Tapi, gue sendiri emang tipe orang yang suka yoghurt original dibanding yoghurt yang berasa (you know lah). Makanya, flavour Sour Sally yang satu ini, gue suka banget.

Pelayanan di stall nya pun ramah serta friendly.

Madame Ching -- Tempat jualan masakan khas Vietnam yang ada di Jakarta Pusat.

Di sini, aku mencoba menu favorit mereka, yaitu: Pho khas mereka. FYI, Pho sendiri merupakan makanan khas Vietnam yang penyajiannya berupa mie dan kuah bertekstur bening serta dilengkapi dengan daging, daun-daun yang khas, rempah khas, dan juga saus khas mereka.

Untuk tekstur kuahnya sendiri bening dan kalau kalian coba ini tanpa dicampur apa-apa, maka rasanya akan tawar di mulut. Tapi, kalah kalian udah campur dengan daun-daun dan rempah serta saus khas yang diberikan maka, rasa kuahnya akan menjadi tasty dan gurih. Untuk kuahnya sendiri, rasa gurihnya murni dari saus, rempah, dan daunnya karena rasa gurihnya bukan yang terlalu nusuk, aku rasa mereka gak pakai MSG.

Kalau untuk dagingnya aku suka, lembut dan juicy. Serta tekstur mienya juga enak. Meski gak terlalu padat, tapi rasanya padu di mulut.

Untuk minuman, aku mencoba Mandarin Freeze. Rasanya sama, sih kayak jeruk peras es pada umumnya menurutku. Rasanya balance alias gak terlalu asam tapi, juga gak dominan manis.

Untuk ambience tempatnya juga keren, didominasi warna merah dan suasananya juga cozy banget, cocok buat nongkrong dan ngumpul-ngumpul bareng teman. Mereka ada tempat duduk outdoor dan indoor, untuk yang outdoor, mereka juga ditutupi atap sehingga, kalian gak perlu takut kepanasan/kehujanan.

Pelayanannya juga ramah dan friendly.