Jacklyn || IG: @antihungryclub

[NON-HALAL WARNING].

Bakmie Fu -- Tempat jualan bakmie yang ada di daerah Gajah Mada, Jakarta Barat.

Di sini, gue mencoba Bakmie Fu Spesial seharga 29k lalu, aku juga mencoba Lempah Cukut seharga 40k.

Rasanya gimana? Beginilah rasanya.

1). Bakmie Fu Spesial: Rasanya enak menurutku. Rasa bakminya cenderung asin gurih, sehingga cocok di lidahku karena aku notabene pecinta bakmi dengan rasa yang cenderung ke asin. Untuk bakmi seharga 29k, topping bakminya termasuk royal. Aku suka sama daging babinya karena gak berminyak dan gak bau. Sambalnya menurutku termasuk kuat pedasnya, jadi buat yang gak suka pedas, be careful ya saat mau campur sambal.

2). Lempah Cukut: Ini pertama kalinya aku mencoba lempah cukut, lempah cukut merupakan makanan iga khas Bangka Belitung. Entah kenapa, rasanya kurang masuk di lidahku (bukan gak enak, sih... lebih tepatnya gak cocok aja di lidahku). Lempah cukut ini menurutku kuahnya mirip semur tapi, bumbunya lebih thick dan rada berminyak. Jadi rasanya agak manis dengan perpaduan asin.

Menurutku, makanan di Bakmie Fu ini bisa dibilang worth it dengan harga segitu. Karena porsi mereka royal dan mengenyangkan.

Pempek Megaria -- Salah satu pempek legenda yang ada di Jakarta dan terletak di Cikini. Di sini, gue mencoba pempek telor mereka dan sorry, karena dibeliin ortu, gue gak tau pasti ini harganya berapa.

Rasa pempeknya enak. Menurut gue, rasa pempek ini berbeda dengan rasa pempek yang pernah gue coba. Karena rasa ikan dan tepungnya sama-sama dominan kerasa di lidah. Apalagi, dicampur dengan telur yang semakin memperkaya rasa.

Saus cukonya gue juga suka. Rasanya gurih, gak terlalu asam dan pastinya lebih nikmat kalau dicocol.

Flip Burger -- Dibanding membeli burgernya, gue memilih buat order menu snacknya sekalian dijadiin lauk buat nasi di rumah.

Di sini, gue memesan Beef Strips & Cheese Tots Fries seharga 37k. Worth it lah harganya, karena porsinya banyak banget. Ini aja gue makan setengahnya disisain buat besok karena porsinya yang emang banyak.

Rasanya?

Rasanya enak lah lumayan. Friesnya gak berminyak. Rasa asin gurihnya cukup kerasa meskipun rasa dari si kejunya gak mempengaruhi banget sama rasa si friesnya, begitu juga dengan si beefnya yang gak terlalu mempengaruhi (karena jujur aja, topping beefnya gak terlalu banyak). Rasa friesnya mirip seperti hashbrown, buat yang pernah makan hashbrown, pasti bisa bayangin lah.

Cuma untuk packagingnya terlalu tipis dan gampang buat sobek, bisa buat evaluasi ke depannya.

Pinku -- Tempat jualan minuman yang tempatnya identik dengan warna pink. Mereka jual berbagai varian minuman mulai dari Yoghurt hingga Boba.

Di sini, gue memesan Hokkaido Milk Yuzu (without boba) seharga 26k. Harganya worth it, sih sebenarnya menurut gue. Di sini bisa tambah boba seharga 5k tapi, gue gak tau kalau bobanya dipesan terpisah.

Rasanya?

Gue gak bilang rasanya gak enak, cuma gak sesuai lidah gue aja. Fresh milknya terasa segar dan ringan di mulut. Tapi, minuman ini didominasi oleh rasa yuzunya. Jadi, di lidah nantinya ada tekstur bulir jeruk. Buat yang suka asam dari bulir jeruk, gue jamin bakalan suka minuman ini. Jadinya, rasa minuman ini udah pasti didominasi oleh rasa asam sepet (sedikit pahit) dan sebagian rasa manis dari si Yuzu.

Ambience tempatnya kece banget, semuanya didominasi oleh warna pink. Disediakan tempat duduk juga buat kita duduk santai sembari menunggu minuman disajikan. Cuma kurang cocok dijadikan tempat kerja, karena gak disediakan meja. Paling dijadiin tempat nongkrong masih cocok.

Pelayanannya juga ramah.

Dinghao -- Saat pandemi, gue mutusin buat ke Mall Artha Gading karena ada satu urusan. Kala itu, gue mampir ke toko obat dan pwp yang letaknya di bassement dekat diamond. Ada yang jual Mie sama Nasi Goreng dari Dinghao dekat toko obat, auto gue beli.

Di sini, gue membeli Mie Mamak Seafood seharga 25k. Harganya lumayan murah dan worth it untuk mie sebanyak ini dan setebal ini.

Rasanya juga enak, di luar ekspetasi gue. Bumbunya dan rempah-rempahnya beneran kuat dan terasa di lidah. Membuat tekstur mienya jadi serasa berkaldu, lembut, dan kaya rasa. Ada rasa pedas lada yang semakin memperkaya rasa serta aroma. Topping sayurnya banyak, meskipun topping dagingnya gak terlalu banyak (harga segitu, wajar). Tapi, daging udangnya juga enak, empuk, dan tasty. Mienya juga tebal dan kenyal saat dicicipi. Baksonya juga enak dan lembut serta tasty.

Meskipun di kameran kelihatannya kecil tapi, kalian tetap kenyang setelah makan ini. Berhubung lagi pandemi, gue saranin kalian jangan lupa panasin dan (kalau bisa) via order aja ya belinya. Kecuali, kalau lagi kebetulan ke supermarket/toko obat buat beli kebutuhan, boleh lah mampir beli.

Mie ini bisa kalian dapatkan di toko obat dan pwp. Tepatnya, di toko obatnya, nanti bayar di sana. Santapan lezat di kala pandemi 👌.

Btw, Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin 🙏.

[NON-HALAL WARNING].

Bakmi Atham -- Bakmi di Kelapa Gading yang menjual bakmi dengan topping pork atau babi yang menggoda.

Di sini, gue memesan Bakmi Karet Chasiu seharga 52k porsi kecil. Menurut gue pribadi, harganya overpriced untuk porsi bakmi segini dengan topping yang (maaf) kurang royal juga.

Bagaimana rasanya?

Menurut gue pribadi, rasanya lumayan lah. Tekstur mienya kenyal, of course karena ini mie karet dan tebal juga. Cuma untuk rasa mienya, asinnya rada nanggung meskipun udah dicampur kuah. Baru kerasa asinnya itu belakangan. Perpaduan manis dari si daging cincangnya kerasa sedikit, karena daging cincangnya gak terlalu banyak. Ayam kampungnya cukup tebal tapi, gak banyak.

Babi gorengnya enak, tekstur gak berminyak dan gak bau. Babinya sedikit keasinan tapi, bisa dinikmati. Kalau babi merahnya, as always, rasa manis di lidah dan dengan perpaduan asin pastinya.

Sambalnya juga enak dan gak terlalu pedas, sama lah seperti sambal bakmi pada umumnya.

Kalau mau order, gue sarankan untuk pesan yang porsi jumbo kalau kalian mau lebih puas makannya.

Chung Chun -- Tempat jualan corndog enak yang letaknya di Mall Artha Gading.

Di sini, gue memesan Corndog Pizza seharga 28k. Masih worth it dan gak overpriced untuk ukuran snack ala Korea + makanan mall. Porsinya juga gede menurut gue, jamin buat yang cepat kenyang, makan ini kemungkinan bisa kenyang.

Rasanya juga enak. Karena dia perpaduan pakai saos tomat ala pizza dengan isian mozarella + sosis, maka rasanya jadi mirip banget sama pizza. Cuma beda di tekstur aja, kalau pizza teksturnya padat karena dipanggang, kalau ini pastinya lebih crunchy karena pakai bread crumb dan digoreng.

Rasanya di lidah ada perpaduan asam gurih dari si saos + manis + asin gurih dari si keju mozarella. Pastinya kaya rasa, di tambah dengan tekstur keju yang perpaduan chewy dan melted. Sosisnya baru kerasa pas mau akhir gigitan, jadi ini emang dominan ke keju. Tekstur sosisnya (menurutku) cenderung mirip tekstur sosis ikan, maaf kalau sok tahu, lidahku merasa begitu 😂.

Ambiencenya juga enak, pelayanannya juga ramah. Chung Chun ini spesialis untuk take away jadi meskipun ada tempat duduk di stall, tempat duduknya gak banyak. Mereka putarin MV Kpop juga loh di stallnya.

Pecinta makanan Korea, wajib cobain.

Kopi Soe -- Tempat jualan kopi yang menyediakan Kopi Dalgona, yang belakangan ini lagi viral. Kebetulan gue pengen coba dalgona tapi, mager bikin sendiri. Akhirnya, mutusin buat beli ini aja.

Di sini gue pesan Es Dalgona Kitkat seharga 35k. Menurut gue dengan harga segitu, agak overpriced. Jadinya, gue memang lumayan punya ekspetasi tinggi sama minuman ini.

Rasanya?

Rasanya sama seperti kopi susu pada umumnya. Cuma beda di teksturnya aja, tekstur dalgona pastinya lebih creamy karena ada cream dalgona. Rasa kopinya sama susunya sama-sama dominan, jadinya rasa di lidah ada perpaduan pahit dan manis. Meskipun di lidah paling dominan manisnya, sih.

Cuma untuk kitkatnya, menurut gue gak bawa pengaruh buat rasa si kopinya. Kitkatnya masih padat di dalam. Jadinya bikin minumannya rada susah buat diaduk apalagi, sampai rasanya bisa nyatu sama minumannya.

Jadi, minuman ini cocoknya diminum dalam keadaan gelas yang terbuka dengan bantuan sedotan sama sendok. Gak bisa kalau diminum pakai sedotan aja.

Eatlah -- Tempat jualan makanan yang belakangan ini lagi digandrungi para remaja. Karena kebetulan dekat rumah, gue memutuskan buat order via ojol.

Menu yang gue pesan adalah Brown Butter Chicken Reguler seharga 35k. Ya, menurut gue dengan isian rice box sebanyak ini gak bisa dibilang mahal tapi, gak bisa dibilang murah juga. Di tengah2 lah, standar.

Rasanya?

Saat gue makan ini, gue sempat meriset dulu apa itu brown butter. Brown butter adalah mentega yang dimasak dengan padatan susu, sampai berubah cokelat, dan mempunyai rasa kacang.

Rasanya not bad tapi, gak bisa dibilang enak juga. Ayamnya cukup juicy dan lembut, porsinya juga banyak sampai nutupin nasi tapi, bukan berarti, nasinya lebih dikit ya. Porsi ayam sama nasi di eatlah ini seimbang.

Pas awal gue makan ini, jujur aja sempat keasaman banget di lidah. Dan di awal kita makan ini, rasa kacangnya tuh benar2 gak kerasa. Tapi, makin ke bawah dan pas mau makanannya habis, barulah rasa asli brown butternya udah mulai kerasa jadi di lidah udah mulai muncul rasa kacangnya.

Untuk packaging, udah oke dan gak ada masalah. Karena ini pandemi, mereka juga akan kasih kita semacam flyer tentang keadaan kasirnya. Bagus, sih ini... good job 👍👍.

PHD Kelapa Gading -- Memutuskan buat order pizza di sini untuk hari ulang tahun.

Di sini, gue memesan varian bigbox seharga 200k dan memesan pizza satu lagi (maaf, lupa nama menu + harga). Harga yang cukup wajar dan terbilang worth it. Apalagi, yang varian bigbox itu isinya banyak banget. Ada sosis, chicken nugget, garlic bread, curly fries, dan snack isi cokelat sebagai dessert.

Rasanya?

1). Pizza: Toppingnya lumayan banyak ada daging, pepperoni, sosis, dan dengan pinggiran keju. Rasanya enak, gurih... di lidah didominasi oleh topping keju yang ada perpaduan rasa garlic cream (padahal, belum dicampur garlic cream).

2). Pizza dalam bigbox: Di sini aku pesan varian American favourite. Rasanya enak, pinggirannya keju dan itu melted banget di lidah. Rasanya perpaduan ada rasa asin, manis, gurih, dan asam dari si daging + keju + jamur. Ada perpaduan rada renyah dari tepung roti yang disajikan di atasnya.

3). Sosis: Sama seperti sosis instan pada umumnya, hanya ukurannya kecil. Dagingnya juicy, rasa daging sosisnya fresh. Ada perpaduan rasa asin + asam.

4). Chicken nugget: Enak, crunchy, dan tepungnya padat. Ayam didalamnya juga juicy dan empuk.

5). Curly fries: Berbeda dengan curly fries pada umumnya, curly fries ini lebih padat dan renyah. Rasa asinnya kerasa dan kentangnya lembut di mulut.

6). Bread: Enak, meskipun didominasi oleh rasa rotinya dibanding filling di dalamnya.

7). Dessert: Manisnya gak terlalu kemanisan, kulitnya crunchy, dan gak terlalu tipis (mirip kulit lumpia). Isi di dalamnya adalah biskuit cokelat yang kemungkinan t*mt*m jadi rasanya ada manis dan perpaduan renyah.

8). Saos tomat: Kurang begitu suka. Enaknya standar dan rada keasaman. Kurang cocok dilidahku buat dicampur sama pizzanya.

9). Saos keju: Saos kejunya mirip cheedar dan pasta keju pada umumnya menurutku. Gak terlalu enek + asin.